JALAN SETAPAK DI BAWAH MATAMU
kau memasak nasi pera dan berharap seluruh laparmu terganjal
tapi jam dinding di rumah itu tidak dapat lagi menipu
sudah genap tiga hari, kulit di tanganmu nyaris menjelma dingin
kau hanya minum segelas air dan berkhayal mengunyah irisan daging
aroma kayu lapuk dan bocor atap dapurmu
tak pernah sanggup menjawab ketabahan
dari pucuk bunga kenanga di ujung telunjukmu
kini kau telah tua
keriput di bawah matamu menjelma jalan setapak
yang tak pernah sanggup kutelusuri
- Iklan -
Purwokerto, 2024
HUTAN LEBAT DI PERUTKU
hutan lebat di perutku
tempat kelaparan berjemaah memasang tenda
kendatipun demikian, aku turut tergesa memasang pasak tali
sebab getah pepohonan dalam doaku
tak dapat menjamin lega
timbunan dedaunan, roti panggang di ingatan
liur mengering, bising usus
riuh di pagi hari
hutan lebat di perutku
serupa ibu pemelihara
menimang lapar di puluhan doa
ia juga menimbun tamak manusia
Purwokerto, 2024
SUJUD
masih kuingat, kau duduk bersila
membacakan Al-Baqarah yang panjang
jalan lurus pengampunan Tuhan
hijaiyah yang mengeja manusia
menggelar iman dalam kepalanya
meletakkan dahi serendah tanah
di sujud itulah, kau dan aku berdoa selurus kiblat
antara Magrib dan Aamiinnya
lalu Isya menjemput dengan sukarela
kau masih saja menggodaku dengan bunga-bunga surga
Purwokerto, 2024
MULUTKU, KAWAH KEMELARATAN
mulutku, kawah kemelaratan
di dalamnya makhluk-makhluk dungu berenang
tanpa tahu berdoa
bibir yang menguliti seluruh kata
tak boleh telanjang menuju Tuhan
ia hanya akan merengkuh debu di pelataran
mulutku, kawah kemelaratan
ia miskin rasa aman
semoga pucuk lidah ini
dapat meraih tangan Tuhan
dan aku berenang ke tepian
Purwokerto, 2024
ULAT BULU
ketika panas menyengat
ranting-ranting dadaku penuh ulat bulu
yang tercerai-berai di siang hari
setiap kali jumlahnya berkali dua
mataku gatal-gatal
di tepinya tumbuh kemerahan
dan saat tiba musim dingin
dadaku yang penuh itu
ditumbuhi ranting-ranting baru
dari ketakutan yang meniru
Purwokerto, 2024
Efen Nurfiana. Karya-karyanya termuat dalam beberapa antologi, media online dan koran, seperti Badan Bahasa, Basabasi.co, Sastramedia.com, SIP Publishing, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, dan lainnya. Selain itu, karyanya terdokumentasi dalam kumpulan sajak Dadamu Serumpun Pohon (Wadas Kelir Publisher, 2023), Gus Mus dan Simbolisme Feminin (Wadas Kelir Publisher, 2023).