• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra

Sosok dari Pelosok: yang Berjuang dan Terkenang

05/09/2019
in Sastra
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
Sosok dari Pelosok: yang Berjuang dan Terkenang
0
SHARES
9
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Tatik Fitriyani

Novel ini menceritakan tentang awal kondisi daerah Tebu Ireng, sebuah kawasan industri pabrik gula  yang didirikan oleh  Belanda dahulunya bernama  Kebo Ireng. Kebo Ireng adalah kawasan yang masyarakatnya banyak melakukan aktivitas-aktivitas amoral. Masyarakatnya hidup dalam kegelapan dunia yang luar biasa. Perjudian, pelacuran dan berbagai aktivitas amoral lainnya menjadi aktivitas keseharian yang menjadi kebiasaan dan diwajarkan.

Hal ini merupakan salah satu dampak negatif  dari berdirinya kawasan industri pabrik gula yang didalangi oleh pemerintah Belanda. Pada saatnya nanti datanglah sosok sang Guru yang akhirnya ‘memutihkan’ kawasan gelap itu dengan mendirikan pondok Pesantren. Sampai akhirnya kawasan tersebut berganti nama menjadi Tebu Ireng dan sekarang terkenal dengan Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Penulis novel ini adalah Masyamsul Huda yang merupakan keturunan langsung dari tokoh ‘aku’  yaitu Kiai Sakiban. Kiai Sakiban adalah salah satu tokoh masyarakat yang disegani di kawasan Kebo Ireng. Dan Kiai Sakibanlah pribumi sekaligus pemilik pertama tanah Kebo Ireng pada saat itu. Namun kedatangan Belanda di kawasan ini menjadikan pribumi tak dapat berbuat apa-apa dalam mengatur kehidupan masyarakatnya. Belanda memanfaatkan kawasan ini menjadi Pabrik Gula, yang berarti juga mengatur perekonomian masyarakatnya.

Bacajuga:

Buaya Terbang

Buaya Terbang

25/06/2022
5
Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
17
Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

19/06/2022
8
SEMBELIH

SEMBELIH

18/06/2022
9

Kedatangan mereka membawa dampak yang sangat buruk bagi masyarakat di sana, karena budaya-budaya Barat yang dibawa mereka ditularkan kepada masyarakat pribumi. Pelacuran, perjudian dilegalkan oleh Pemerintah Belanda. Hal  ini membuat masyarakat banyak  terjerumus kepada aktivitas amoral tersebut karena berbagai himpitan ekonomi yang dialami akibat sistem ekonomi yang diterapkan Belanda sangat merugikan pribumi.

Dalam novel ini banyak diceritakan secara detail mengenai kondisi awal kawasan Kebo Ireng setelah datangnya Belanda, yang semakin carut marut sama halnya seperti kondisi masyarakat Jahiliyyah di Arab  pra Islam. Bahkan kondisi inipula didukung oleh beberapa pribumi yang rela menggadaikan harga dirinya sebagai bangsa terjajah dan menjadikan sesama masyarakat pribumi  sebagai tumbalnya.

Diceritakan pula beberapa tokoh yang berusaha melakukan pemberontakan keras secara fisik terhadap Belanda. Namun hasilnya gagal. Sehingga pada akhirnya atas usaha yang kuat dari Kiai Sakiban untuk mencari sosok yang mampu merubah kondisi masyarakatnya dengan strategi yang baik dan dengan cara yang lemah lembutpun berhasil. Beliau bertemu dengan kiai muda yang lemah lembut dan sangat rendah hati namun sangat tegas dalam bersikap. Berilmu dan layak untuk digugu dan ditiru. Ialah Sang Guru, Kiai Hasyim Asy’ari.

Hasyim Asy’ari memiliki nama asli Mohammad Hasyim yang merupakan putra dari Kiai Asy’ari di Desa Keras. Ilmunya tentu tak diragukan lagi, ini terlihat dari sikapnya yang sangat menjunjung tinggi akhlak dan adab. Beliaupun pernah banyak menimba ilmu di berbagai pesantren di seantero Jawa bahkan sampai ke Mekkah. “Kiai Hasyim memiliki cita-cita yang sangat ideal yaitu ingin membangun pesantren yang mampu mendidik muridnya agar memiliki karakter dan akhlak yang baik sebagaimana Islam yang diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin (Hal.162). Kiai Hasyim mengtakan bahwa pesantren harus mampu menjadi agen perubahan di masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan (Hal.163) .  Tentunya tanpa meninggalkan karakter bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramahan, kebersamaan dan kemandiriannya”.

Membaca novel ini kita disuguhkan cerita yang apik mengenai cita-cita dan perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari dalam berdakwah yang telaten penuh strategi dan melawan pemerintah Belanda tanpa kekerasan. Tidak seperti tokoh Surontanu dalam novel ini yang melawan pemerintah Belanda dengan sangat keras dan penuh teror. Sehingga Surontanu dan kelompoknya diklaim sebagai kelompok Islam ekstrimis yang berbahaya bagi Belanda. Kiai Hasyim dari awal masuk Kebo Ireng justru memberikan kesan Islam yang sangat ramah dan lemah lembut. Memberikan teladan moral yang sangat mengesankan. Hal ini sesuai dengan tujuan awalnya yaitu membentuk moral yang baik seperti yang dikatakan beliau dalam novel ini,“Seandainya membentuk kembali etika moral masyarakat, sehingga masyarakat akan memiliki tanggung jawab dan bekerja dengan baik”  (hal. 171).

Dengan etika moral yang baik segala aspek kehidupan akan membaik pula bahkan kehidupan ekonomi masyarakat sekalipun. Dan dengan strategi serta taktik yang jitu, tidak tergesa-gesa, lambat laun pribumi yang berkhianat dan pemerintah Belanda dapat terkalahkan. Masyarakat banyak  terkesan dengan kelembah lembutan sekaligus kekuatan yang dimiliki oleh Kiai Hasyim. Sehingga banyak masyarakat yang akhirnya menimba ilmu di Pondok Kiai Hasyim. Etika moral berangsur-angsur membaik dan  ekonomi masyarakatpun berangsur membaik.

Pada saat itu kiai Hasyim juga dikenal sebagai orang yang bertangan dingin di bidangnya, ini dibuktikan dengn hasil panennya yang selalu melimpah ruah bahkan santrinya yang banyak itu tidak dipungut biaya karena kebutuhan makan mereka telah terpenuhi oleh kiai Hasyim.

Di tengah degradasi moral dan kondisi masyarakat kita yang semakin kehilangan etika dan karakter bangsa karena arus percepatan teknologi yang luar biasa, mestinya etika moral, kelemah lembutan dan kemandirian yang telah diajarkan Sang Guru dapat kembali kita bentuk pada diri kita sebagai orang-orang yang ingin diakui sebagai santrinya. Sejarah harus terus kita ketahui, kita pelajari agar kita tidak kehilangan identitas kita. Buku ini salah satu buku sejarah dalam bentuk novel yang bagus untuk kita baca dan kita pelajari.

Biodata Buku

Judul : Guru Sejati Hasyim Asy’ari

Penulis: Masyamsul Huda

Penerbit: Pustaka Inspira

Tahun Terbit : 2014

Tebal : 268 halaman

-Peresensi adalah Demisioner IPPNU Kota Cirebon

Tags: LP Ma'arif NU jatengNU JatengSosok dari Pelosok: yang Berjuang dan Terkenang
ShareSendTweet
Previous Post

LP Ma’arif PWNU Jateng Rencanakan Porsema 2021

Next Post

Mbah Mul

Related Posts

Buaya Terbang
Cerpen

Buaya Terbang

25/06/2022
5
Melindungi Anak dari Aksi Perundungan
Pustaka

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
17
Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi
Puisi

Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

19/06/2022
8
Next Post
Mbah Mul

Mbah Mul

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022

Tulisan Terbaru

Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
1
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
3
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
5
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022
0
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version