Semarang, Maarifnujateng.or.id – Dalam rangka merespon gagasan Mendikbud Nadiem Makarim yang berencana menjadikan permanen Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), maka melalui Pengurus Bidang Diklat dan Litbang, LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah melakukan survei. Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi program di kantor LP Ma’arif PWNU Jateng, Sabtu malam (11/7/2020).
“Kami sudah mempelajari. Sesuai berita yang sudah kami baca di Kompas.com pada Senin 6 Juli 2020, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril menegaskan
bahwa yang akan dipermanenkan adalah platform pembelajaran jarak jauh (PJJ), bukan metode PJJ itu sendiri. Menurutnya, yang akan permanen adalah tersedianya berbagai platform PJJ, termasuk yang bersifat daring dan luring seperti Rumah Belajar, yang akan terus dilangsungkan guna mendukung siswa dan guru dalam proses belajar mengajar,” kata Pengurus Bidang Diklat dan Litbang LP Ma’arif PWNU Jateng, Hamidulloh Ibda.
Wacana ini, kata Ibda, meresahkan sebagian guru, pelajar, bahkan orang tua siswa itu sendiri. “Maka untuk urun rembuk dan berpartisipasi dalam mengawal kebijakan pemerintah, kami menggelar survei online yang instrumennya sudah kami rapatkan malam ini,” kata dosen STAINU Temanggung itu.
Dilanjutkan dia, survei diperuntukkan pelajar, guru, dosen, orang tua siswa, dan Pengurus LP Ma’arif NU di Jawa Tengah. “Ada sembilan daftar pertanyaan yang harus dijawab dengan model pilihan ganda dan uraian. Survei kita sebarkan 11 Juli 2020 dan akan berakhir 25 Juli 2020. Setelah kita olah dan rapatkan bersama tim, selanjutnya data akan kami serahkan ke Ketua LP Ma’arif untuk diteruskan dan ditindaklanjuti di PWNU Jateng,” papar reviewer Journal Of Research And Thought On Islamic Education (JRTIE) IAIN Pontianak tersebut.
- Iklan -
Tujuan survei itu, kata Ibda, untuk mengetahui jejak pendapat semua elemen yang belum atau sudah menerapkan PJJ. “Data yang kami dapatkan nanti, menjadi dasar untuk melakukan program dan kebijakan strategis agar madrasah dan sekolah di bawah LP Ma’arif se Jateng dapat melakukan proses pembelajaran dengan aman, nyaman, dan utamanya berkualitas,” lanjut Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) tersebut.
Monggo mengisi dan turut berpartisipasi, kata dia, ini adalah bagian usaha kecil untuk mengawal kebijakan pendidikan di negeri ini.
Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng R. Andi Irawan mengatakan bahwa kegiatan di Ma’arif Jateng masih berjalan di tengah pandemi covid-19 ini. Beberapa program seperti mutu, inklusi, kurikulum, GLM, sudah dilaksanakan secara daring melalui aplikasi.
Ia juga mengatakan, bahwa masa khidmat yang akan berakhir 2023 harus disiapkan dengan maksimal karena waktu tersebut dinilai tidak lama. Hal itu ia ungkapkan dalam rapat evaluasi program tersebut, termasuk diskusi yang menghasilkan beberapa inovasi, salah satunya melakukan survei jejak pendapat tentang wacana PJJ yang akan dipermanenkan pemerintah melalui Kemdikbud tersebut.
Untuk survei sendiri, dilaksanakan mulai 11 Juli 2020 dan berakhir pada 25 Juli 2020 pukul 23.59 WIB melalui url https://bit.ly/surveipjjmendikbud. (adm).
PJJ menurut saya merepotkan guru,siswa dan orang tua dengan alasan:
1. Guru siap memberikan pembelajaran siswa kadang belum siap
2. Guru dan orang tua perlu menyediakan quota internet yang cukup
3. Tingkat keberhasilan sangat rendah
PJJ menurut saya merepotkan guru,siswa dan orang tua dengan alasan:
1. Guru siap memberikan pembelajaran siswa kadang belum siap
2. Guru dan orang tua perlu menyediakan quota internet yang cukup
3. Tingkat keberhasilan sangat rendah
Tidak setuju apabila PJJ dipermanenkan untuk jenjang MI/SD.Karena proses pembelajaran bukan hanya transfer of knowledge saja tapi juga pembentukan nilai karakter siswa.Pembelajaran tatap muka tetap lebih utama.Di madrasah kami sangat kesulitan karena banyak siswa/ ortu yg tidak mempunyai HP android.
Tidak setuju apabila PJJ dipermanenkan untuk tingkat MI /SD karena proses pembelajaran bukan hanya transfer of knowledge saja termasuk pembentukan karakter siswa juga.disamping itu di madrasah kami tidak mungkin bisa karena kurangnya fasilitas yg dimiliki siswa seperti HP android.
Demikian komentar dari kami.Terimakasih.