Oleh : M. Ikhwan Zakaria Al Faris
Menjadi seorang guru adalah pilihan bagi orang-orang yang siap mengemban amanah besar. Tentunya tidak mudah menjadi seorang guru dengan barbagai macam tanggung jawabnya. Tugas seorang guru yang utama adalah transfer ilmu pengetahuan terhadap peserta didiknya. Karena guru telah dianggap sebagai orang yang mempunyai pengetahuan lebih dari hasil studinya menyelesaikan program strata satu (S1) bidang keguruan. Walaupun realitanya memang tidak hanya lulusan S1 keguruan yang telah menjadi guru. Sehingga menjadi guru adalah panggilan jiwa yang dipilih seseorang dalam menentukan jalan hidupnya.
Seiring bergantinya kurikulum tentunya banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Guru tidak hanya disibukan menyiapkan materi apa yang harus diajarkan esok hari? Akan tetapi juga disibukan oleh tugas tambahan dan berbagai variasi administrasi. Bagaimanapun kondisinya tentunya guru tetaplah harus menjadi guru yang ideal. Banyak respon tentunya, ada yang enjoy menjalani tugasnya, tidak sedikit pula yang merasa terbebani dengan tugas yang menumpuk tetapi justru tugas utama mengajar tidak bisa maksimal. Yang ada dipikiran mereka adalah PMM, bahan ajar, umpan balik, sertifikat seminar, dan masih banyak lagi.
Sudah saatnya kembalikan kembali marwah guru sebagai pendidik bukan administrator. Biarkan guru fokus menyiapkan model pembelajaran yang efektif, mengetahui setiap perkembangan potensi muridnya. Pendidikan sangat dinamis menyesuaiakan perkembangan generasi. Hal ini tentu dipengaruhi dari berbagai faktor, salah satunya adalah teknologi informasi global. Semua dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai macam sumber. Tetapi dalam hal ini, unsur sentral terpenting adalah peran seorang guru. Bagaimana guru dapat memanfaatkan teknologi yang berkembang, atau mengoptimalkan kemampuannya dalam membentuk karakter murid.
- Iklan -
Berdasarkan filosifi Pendidikan dari Rabindranath Tagore sekolah ideal berarti murid dapat meneladani guru, guru mampu memberi contoh langsung, sekaligus membangun kreativitas bersama, sekaligus menanamkan karakter. Upaya untuk membentuk karakter yang utuh, guru hadir dalam idealisme keprofesiannya.
Cinta Seorang Guru
Keikhlasan adalah salah satu kunci pengajaran, mengajar dengan sepenuh hati tanpa pamrih mengharapkan imbalan. Proses transfer keilmuan atas dasar ikhlas akan lebih mudah diterima oleh murid dibandingkan dengan hanya sebatas menyelesaikan jam mengajar saja. Tanda cinta seorang guru adalah kepedulian terhadap kemampuan yang dimiliki oleh muridnya. Membantu mengatasi segala jenis permasalahan belajar murid.
Pemahaman terhadap seorang anak bahwa mereka adalah kemurnian yang harus kita jaga. Mereka adalah bahan yang masih bisa kita olah untuk menjadi apa mereka? Tentunya kita harus mengikuti tumbuh kembang mereka satu persatu. Bukan sebagai beban akan tetapi bentuk kepedulian kita terhhadap mereka. Puncak tertinggi Pendidikan adalah menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap makhluk.
Kreatif
Anak zaman sekarang itu berbeda dengan anak zaman dahulu. Kalimat ini yang seringkali terlontar dari berbagai rekan guru. Menjadi sebuah gambaran perbedaan perilaku generasi yang berbeda. Tentu ini menjadi tantangan bagi guru zaman sekarang untuk menerapkan metode pembelajaran yang membuat mereka merasa senang tanpa beban. Tidak bisa guru sekarang menerapkan metode yang diterapkan oleh gurunya zaman dulu. Kita harus mempunyai kreatifitas membentuk model dan metode yang sesuai.
Buku menjadi sumber panduan materi yang diterapkan secara nasional. Tetapi hal ini jangan menjadikan guru hanya berpatokan pada teks buku saja. Ini akan menghambat kreatifitas murid. Guru harus mampu membangun suasana yang lebih cair, mampu menciptakan suasana belajar menyenangkan. Membangun nalar murid untuk berfikir tentang persoalan yang sedang dihadapi.
Memotivasi
Istilah jawa menyebutkan guru itu “digugu lan ditiru”, segala apa yang diucapkan dan perilakunya seorang guru akan diamati bahkan ditiru oleh seorang murid. Maka menjadi guru bagaimana ia harus bisa menjadi seorang idola bagi murid-muridnya. Tentunya menanamkan nilai-nilai yang positif yang bisa menjadi contoh bagi murid. Energi positif yang dimiliki guru tentunya akan meningkatkan semangat belajar murid. Ketika guru menyampaikan ilmu pengetahuan dengan semangat dan Bahagia, tentu yang menerima akan merasakan senang dan mudah untuk memahami suatu pelajaran.
Murid akan mengetahui mana yang baik yang harus ia lakukan. Jika guru menghadirkan kebenaran ilmu baik melalui ceramah maupun perilaku tindakan. Terkadang seorang anak tidak bisa dididik dengan Bahasa lisan saja, sering kali nasehat dan dalil-dalil yang disampaikan tidak dihiraukan oleh anak. Justru dengan contoh perilaku yang disampaikan pendidik dengan Bahasa tubuh anak mudah meniru. Anak atau pemuda terdorong oleh keinginan halus yang tidak dirasakannya untuk meniru orang yang dikaguminya dari cara bergaul, cara bergerak, cara menulis dan sebagian besar drai tingkah laku yang tanpa disengaja.
Memahami Kemajuan Anak
Guru mampu mengobservasi setiap anak dan tidak mengeneralisasi semua anak sama. Guru harus mempunyai catatan personal muridnya secara detail. Missal dengan membuat catatan kemajuan belajar anak dalam bidang baca tulis, kemajuan pergaulan, dan mengetahui potensi yang dimiliki anak. Catatan ini berguna untuk menanggapi suatu permasalahan yang nantinya muncul. Guru melakukan penelitian yang digunakan untuk merancang strategi pengembangan yang lebih jauh.
–Guru SMP Ma’arif NU 03 Tarbiyatut Tholibin Berbasis Pesantren