CUPLIKAN PUISI – PUISI PATAH HATI
Dari film “ Ashes of time redux “ – Wong Karwai
EPITAF (1)
Hui Neng
patahan jarak
kata dan ketiadaan
EPITAF (2)
embun bersarang di rumput kering
suara burung di basah ranting
bekas luka
mengerti disembunyikan
MELANKOLI (1)
Ouyang Feng
setiap peralihan masa muda punya cara pandang
yang serupa
menemukan cinta yang terburu – buru, perasaan
yang diacuhkan
dan kau tahu di tikungan jalan sempit, perbincangan
butuh kebohongan
- Iklan -
“mengapa kebersamaan selalu gagal menemukan
kesepakatan?”
sebelum dini hari, ia pacu kuda. angin menurun
panorama gurun rata.
“tahu butuh waktu” dan Tuhan belum membuat
jawaban apa – apa.
MELANKOLI (2)
kita bisa mengulangi kesimpulan sebelum hati
dipenuhi rasa benci
bahagia berawal lewat turunnya hujan, berpayung
ke kedai samping rumah,
memesan sup, sebelum pulang berdoa panjang
tahun – tahun kemarin kita terjebak romantisme
“waktu seseorang datang, seseorang yang lain
mengerti kehilangan”
di hari tua apa yang kau ingat dari nostalgia?
kesedihan, mungkin ketawa bersama.
rumah Feng, seorang tamu pulang, sisa bau ikan,
seikat sayuran, sapu tangan hangat, ditelan
kerlip bintang – bintang.
jarak antara kita, puisi, melankoli – bisa sama.
MELANKOLI (3)
seratus hari kita berduka, bukan belasungkawa,
tapi pandangan mata yang melepas tanda
kau mulai menjauh, aku memandang dari jauh
disini mungkin sunyi, menyimpan cerita busuk
puisi. Kuingat kau pernah berkata – di dunia
tak ada frasa yang membuat bahagia.
mencintai seseorang bisa juga aku sebut
sebuah kesalahan.
BERTUKAR CERITA
Hong Qi
telah aku pelajari jalan Dao yang lapang dan kosong
sendiri di puncak gunung.
suara burung, rimbun tanaman, sore yang senggang,
semua memiliki cerita yang sama.
aku belajar tak merindukan siapa – siapa sebagaimana
diluar tak ada yang merindukan kita.
setiap jalan membawa kekontrasan – petualangan,
kesialan, keberuntungan.
telah aku pelajari Dao, mugkin tak ada perjumpaan
berikutnya.
DARI KEPERGIAN
Hong Qi
setiap seseorang memandang gunung ada pucuk ketinggian, membuat permintaan seperti bakal dikabulkan. tapi ada garis batas rumput yang mengajar diam dari kerendahan. Qi memilih mengantar luka – luka lama, menemukan keheningan. ia bagian dari tanda, cerita kehilangan – sebelum pertempuran ia dilupakan kekasihnya, perempuan pembawa keledai.
MENGUTIP PERBINCANGAN DARI PONDOK SHI (1)
Huang Yaoshi
mimpi dingin dilebur cawan teh
setelah dewasa anak – anak bakal pergi
orang yang kucintai bakalan mati
dan kenangan, cukup sebagai
penutup puisi.
cinta membuat nama – nama
menunggu diceritakan dari
ruang beranda.
MENGUTIP PERBINCANGAN DARI PONDOK SHI (2)
Huang Yaoshi
gaun merah masih kau kenakan?
anggap saja bagian perpisahan
asmara memang susah diduga
sudahlah, tak usah berpura – pura bahagia
gunung onta putih mengucapkan
selamat jalan.
KESUNYIAN GAMBAR – GAMBAR
Wong Karwei
batas gambar – gambar
ia memelihara sepi sebentar
bayangan gurun bisu
beranda keluarga kosong
cinta gagal melewati kemarau
(2021)
PENULIS:
Puji Pistols (Pujianto) Lahir di kota Pati 15 Desember 1966, pecinta cerita silat, puisi, dan musik. Buku Puisinya Antologi Bersama “GREGAH” Kumpulan Puisi dan Geguritan Joglitfest 2019, “Tokoh – Tokoh Dalam Sepuluh Lompatan” Basa Basi 2019.