• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Ma’arif CenterNU Career
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Ma’arif CenterNU Career
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Posisi Indonesia di Tengah Perang Ideologi

20/11/2019
in Artikel, Opini
Reading Time: 3min read
0 0
0
Pendidikan Akhlaq Itu Lebih Utama

Ketua PWNU Jawa Tengah

0
SHARES
34
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh KH. Muhamad Muzamil

Dalam kehidupan bernegara maupun beragama, perbedaan pemikiran dan ideologi adalah sebuah keniscayaan. Justru dengan perbedaan ini, manusia menjadi mengerti bila mau mengambil pelajaran atau hikmah atas berbagai peristiwa yang terjadi, supaya saling memahami dan menghargai satu sama lain.

Adakalanya perbedaan tersebut diselesaikan melalui dialog dan adu argumentasi, bahkan juga perang yang menelan korban yang tidak sedikit, seperti kerusakan badan dan jiwa manusia, serta infra struktur bangunan, seperti pada perang dunia pertama dan kedua. Homo homoni lupus, manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.

Perang dunia pertama terjadi pada 1914-1918, yang menelan korban hingga 9 juta tentara. Kemenangan ada pada pihak Sekutu, dan berakhirnya kekaisaran Jerman, Rusia, Utsmaniyah dan Australia Hongaria. Serta berdirinya Liga Bangsa-Bangsa.

Bacajuga:

Mahalul Qiyam: Bagian Albarjanzi Paling Nikmat

Mahalul Qiyam: Bagian Albarjanzi Paling Nikmat

24/02/2021
4
Penguburan Sunyi

Kecerdasan Kepepet

23/02/2021
8
Indonesia Itu Membaca

Indonesia Itu Membaca

22/02/2021
13
LP Ma’arif PWNU Jateng Diklat Ke-NU-an di Magelang

LP Ma’arif Harus Menjadi Ujung Tombak Pendidikan

21/02/2021
5

Kemudian juga meletus perang dunia kedua tahun 1939-1945. Perang ini menelan korban 50-70 juta jiwa. Perang ini juga dimenangkan Pasukan Sekutu, yang kemudian lahir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dan kemudian awal perang dingin antara kekuatan raksasa Amerika dan Rusia.

Meski di beberapa kawasan Dunia sekarang masih diwarnai perang seperti di beberapa negara di Timur Tengah dan jalur Gaza, namun juga terjadi perang pemikiran dan ideologi untuk berebut pengaruh ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Perang ideologi yang terjadi adalah antara ideologi neo sosial demokratik dan ideologi neo liberal. Kemudian dengan hegemoni ideologi neo liberal, muncul sikap yang berbeda di kalangan umat Islam, seperti paham Syi’ah, Neo Khowatij, Neo Muktazilah, sunni Salafi Wahabi dengan berbagai macam variannya dan paham shufi atau thoriqoh.

Dalam Dunia Islam, sejak lahirnya pemikir besar Imam Abu Al-Hasan bin Ismail Al-Asy’ari (873-935 M), dan Imam Abu Mansyur Al-Maturidi (853-944 M), sebenarnya kelompok menyimpang dari Islam yang terjadi ketika kepemimpinan Sahabat Ali bin Abi Thalib kw (656-661 M) seperti Syi’ah dan Khawarih telah kehilangan pengaruh di kalangan ummat Islam. Secara mayoritas ummat Islam adalah ikut pada Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansyur Al-Maturidi.

Namun akibat perang dunia, firqoh yang menyimpang tersebut menemukan momentum bangkit kembali, yang puncaknya adalah runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani pada 3 Maret 1924.

Setelah itu muncul perang Soviet-Afghanistan tahun 1979-1989. Dalam perang ini Soviet mundur namun berlanjut perang saudara antara kelompok pemerintah demokratik Afghanistan dan kelompok mujahidin, yang belakangan melahirkan Al-Qaida dan ISIS di Irak dan Syiria.

Kemudian bagaimana Indonesia? Sejak Merdeka tahun 1945, Indonesia tidak melibatkan diri dalam peperangan dengan sikap politik non blok, bebas aktif. Kemerdekaan Indonesia menjadi inspirasi kemerdekaan negara-negara di kawasan Asia Afrika. Namun dengan lahirnya PBB, posisi Indinesia tidak kuat karena adanya hak veto negara-negara besar, seperti China, Perancis, Rusia, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Meskipun Indonesia bersikap non blok, namun Indonesia terkena imbas perang, baik perang dunia, perang dingin, maupun sekarang perang ideologi dan pemikiran.

Diawali dari datangnya kembali NICA setelah Kemerdekaan RI tahun 1945 kemudian muncul resolusi jihad NU sehingga meletus perang Surabaya. Terjadi pula perang agresi militer pertama tahun 1947, dan agresi militer Belanda kedua tahun 1948 yang terjadi di Jawa dan Sumatera yang mengakibatkan dibentuknya pemerintah darurat yang dipimpin Syafrudin Perwiranegara di Sumatra.

Kemudian perang gerilya yang dipimpin Jendral Besar Soedirman hingga tahun 1949, kemudian pasukan Siliwangi yang juga menghadapi pasukan pemberontak DII/TII.

Setelah itu berlaku UUDS tahun 1950-1959. Tahun 1955 Indonesia melaksanakan pemilu yang pertama. Hasilnya terbentuk DPR dan Majelis Konstituante yang mulai bersidang di Bandung bulan Nopember tahun 1956.

Pada awalnya diterapkan demokrasi parlementer atau demokrasi liberal, situasi tidak stabil, kemudian diubah oleh Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpin. Namun sampai pada tahun 1959, belum mampu menghasilkan keputusan tentang UUD, sehingga akhirnya tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit yang antara lain berisi kembali pada UUD 1945.

Dalam Demokrasi terpimpin, terjadi persekutuan konsepsi antara ideologi nasionalisme, agama dan komunisme (nasakom). Pada tahun 1962 terjadi perebutan Irian Barat dalam operasi Trikora.

Di era Demokrasi Terpimpin tahun 1958-1965, Amerika Serikat memberikan bantuan militer senilai 64 juta dolar sehingga sebelum akhir tahun 1960 telah terbentuk 43 Batalyon angkatan bersenjata Indonesia.

Tahun 1965-1966 terjadi pergolakan politik yang memakan korban jiwa yang tidak sedikit, sehingga setelah 21 tahun menjabat, Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto.

Setelah 32 tahun menjabat, Presiden Soeharto digantikan oleh Presiden Habibie, yang kemudian Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia menjadi Timor Leste tahun 1999.

Setelah itu gerakan sparatis juga muncul di wilayah pripinsi lain seperti Aceh dan Papua, namun masih bisa diajak kompromi dengan otonomi.

Menyimak sejarah Indonesia yang panjang tersebut, dapatlah dimengerti bahwa perang ideologi atau pemikiran juga tengah terjadi, sebagai akibat perang dunia maupun perang dingin yang telah lalu.

Karenanya, baik pemimpin pemerintahan (Presiden beserta Lembaga Negara yang ada), maupun pemimpin masyarakat dan tokoh agama, seyogyanya menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keunggulan untuk melakukan diplomasi dan dialog dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi tengah diantara dua ideologi yang bertentangan, yakni ideologi kiri (neo sosial demokratik) dan kanan (neo liberal).

Skala prioritas pembangunan sumber daya manusia yang dilakukan Presiden Jokowidodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, hendaknya juga dilakukan dengan terlebih dulu memperkuat ideologi nasional Pancasila. Wallahu a’lam.

-Penulis adalah Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah

Tags: KH. Muhamad MuzamilNU JatengPosisi Indonesia di Tengah Perang Ideologi
ShareSendTweet
Previous Post

Sekolah Berbasis Pesantren

Next Post

Pegawai Negeri dan Pegawai Allah

Related Posts

Mahalul Qiyam: Bagian Albarjanzi Paling Nikmat
Artikel

Mahalul Qiyam: Bagian Albarjanzi Paling Nikmat

24/02/2021
4
Penguburan Sunyi
Artikel

Kecerdasan Kepepet

23/02/2021
8
Indonesia Itu Membaca
Artikel

Indonesia Itu Membaca

22/02/2021
13
Next Post
Pegawai Negeri dan Pegawai Allah

Pegawai Negeri dan Pegawai Allah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2k Fans
  • 1.2k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Lomba Video Profil LP Ma’arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Ma’arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

24/07/2020
Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

14/07/2020
Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

6
Lomba Video Profil LP Ma’arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Ma’arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

4
Pengurus LP Ma’arif PWNU Jateng Evaluasi Program

Respon Wacana Mendikbud, LP Ma’arif Jateng Lakukan Survei

4

Hadapi Revolusi Industri 4.0, LP Ma’arif NU Jateng Kuatkan SIMNU

3
NU Peduli, LAZISNU dan Banom NU Desa Dukuhseti Bantu Korban Banjir

NU Peduli, LAZISNU dan Banom NU Desa Dukuhseti Bantu Korban Banjir

27/02/2021
Masjid di Bawah Laut

Masjid di Bawah Laut

27/02/2021
Cita-cita Peradaban Nahdlatul Ulama

Cita-cita Peradaban Nahdlatul Ulama

26/02/2021

DEMA STAINU Sukses Adakan Webinar dan Pengumuman Lomba Video

25/02/2021

Tulisan Terbaru

NU Peduli, LAZISNU dan Banom NU Desa Dukuhseti Bantu Korban Banjir

NU Peduli, LAZISNU dan Banom NU Desa Dukuhseti Bantu Korban Banjir

27/02/2021
2
Masjid di Bawah Laut

Masjid di Bawah Laut

27/02/2021
7
Cita-cita Peradaban Nahdlatul Ulama

Cita-cita Peradaban Nahdlatul Ulama

26/02/2021
5

DEMA STAINU Sukses Adakan Webinar dan Pengumuman Lomba Video

25/02/2021
1
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Rangkaian acara Harlah NU ke-98 PWNU Jawa Tengah akan disiarkan secara LIVE di youtube Maarif NU Jateng

Catat tanggalnya ya... 🤗
  • Rangkaian acara Harlah NU ke-98 PWNU Jawa Tengah akan disiarkan secara LIVE di youtube Maarif NU Jateng

Catat tanggalnya ya... 🤗
  • Selamat Harlah NU ke-95
  • Selamat Harlah NU ke-95

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Hikmah
  • Tokoh
  • Fikih
  • Informasi
    • Lomba
    • Pengumuman
  • Download
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Ma’arif Center
  • Cara Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version