• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Mencari Format Ideal Pendidikan

14/11/2019
in Artikel, Opini
Reading Time: 3min read
0 0
0
Menaja Pelajaran PMP

Ilustrasi dok-maarifnujateng.or.id

0
SHARES
19
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Muhammad Adi Sucahyo

Ilmu pengetahuan adalah hal yang paling mendasar dalam kehidupan. Hakikatnya ilmu pengetahuan tercipta karena adanya sebuah proses keberlangsungan hidup manusia agar dapat bertahan hidup. Sehingga, para penemu ilmu pengetahuan agar anak cucunya tahu. Mereka mengajarinya, pembelajaran, pendidikan. Semakin berkembang zaman pembelajaran dan pendidikan mulai dibedakan. Pembelajaran dimaknai sebagai transfer ilmu, dan pendidikan dimaknai selain ada proses pembelajaran di situ memberi rangsangan emosional spiritual, agar terciptanya kepribadian dan karakter yang berakhlak baik.

Di Indonesia sendiri pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pemaknaan pendidikan di Indonesai bukan hanya transfer ilmu pengetahuan saja, tapi adanya proses pengembangan potensi diri yang memiliki sifat keagamaan, bisa mengendalikan diri, mempunyai akhlak, dan juga berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Dengan pemaknaan yang seperti itu, setidaknya bisa tercipta bangsa yang menjunjung tinggi nilai moral, dan masyarakat yang adil dan makmur. Namun realitasnya mulai dari kasus pemerkosaan, hamil di luar nikah, maraknya perdagangan narkoba, bangsa ini seperti tidak memiliki moral saja.

Bacajuga:

Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
Puisi-Puisi Puji Pistols

Islam: Agama Damai, Santun, dan Toleran

26/05/2022
1
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
9

Entah kesalahan orang terdahulu dalam memberi pembelajaran, kesalahan dalam metodologi yang digunakan, atau sistem pendidikan yang selalu berubah–ubah. Entah bangsa ini sudah kerasukan setan apa. Sehingga suatu hal yang tabu untuk terciptanya cita-cita pendidikan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Dari tahun ke tahun bangsa ini mengalami degradasi moral jika kita mengaca pada sejarah. Bangsa ini diciptakan oleh orang–orang yang mempunyai moralitas tinggi seperti, HOS Cokro Aminoto, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, RA Kartini, Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan para pejuang kemerdekaan yang lainnya. Dalam memperjuangkan kemerdekaan memanusiakan manusia sebagai tujuan utama, dan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur yang berasaskan dan berideologi Pancasila. Dalam sila kedua berisikan tentang terciptanya masyarakat yang mempunyai adab. Lagi–lagi nilai moral yang dikedepankan oleh pendiri bangsa ini dan seharusnya dengan pemaknaan pendidikan seperti sila kedua dapat terpenuhi.

Format Ideal
Dengan adanya kasus seperti itu siapakah yang salah? Agamakah yang salah, atau pendidikankah yang salah? Pastinya pendidikanlah yang akan disalahkan, atau elemen dari pendidikan yang disalahkan. Antara kurikulum, sistem, pendidik, atau metode yang salah. Peserta didik selalu benar dan tidak disalahkan, kalau berkaca pada pesantren di mana peserta didik yang akan disalahkan, bahkan untuk mencari ilmu peserta didik juga mempunyai persyaratan agar ilmu itun dapat mudah didapatkan.

Syarat mencari ilmu dalam kitab Ta’limul Muta’allim, di mana peserta didik dituntut untuk suka dengan pendidik, peserta didik harus suka dengan ilmu yang sedang diajarkan, peserta didik harus mempunyai bekal secukupnya, dan waktunya lama. Di situ bisa dikatan sebagai keharusan yang dilakukan oleh peserta didik. Ya, memanglah sangat jauh berbeda antara pendidikan pesantren dengan pendidikan formal.

Dalam pendidikan pesantren peserta didiklah yang dituntut habis–habisan. Namun dalam pendidikan formal pendidiklah yang dituntut, mulai dari keprofesionalitas dari pendidik, hingga tuntutan apabila peserta didik tidak berhasil akan dipersoalkan tentang kinerja seorang pendidik.

Namun bila kita amati lebih mendalam dalam keberhasilan pendidikan tidak hanyan pendidik dan peserta didik yang berpengaruh, namun dimana system dalam pendidikan juga sanagat mempengaruhi. Ya kita tahulah dari wajib belajar 9 tahun hingga 12 tahun dan pergantian kurikulum yang tidak jelas, bahkan dari pandangan masyarakat dimana mentri pendidikan diganti pasti kurikulumnya juga akan diganti, dimana disitu ada eksistensi atau gengsi dari setiap menteri.

Sudah 11 kali pergantian kurikulum pembelajaran di Indonesia, memanglah orang bijak mengatakan “untuk menghadapi generasi yang baru perlu adanya cara yang baru“. Namun apabila kita hanya mengacu pada perkataan tadi munculah pertanyaan tentang identitas pendidikan di Indonesia, apakah bangsa ini tidak mempunya identitas dalam pendidikan?

Tentu pendidikan mempunyai satu identitas yang baku, yaitu pendidkan yang menekankan dalam pendidikan karakter setiap individu. Sehingga akan terciptanya manusia yang berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya yang berguna bagi bangsa dan negara. Ketika identitas pendidikan terus ditekankan maka Indonesia kedepan akan jauh dari kasus–kasus atau penyimpangan moral. Atau perlukah adanya cara baru seperti, pesantrenilisasi, atau apa yang sudah ada dalam pendidikan pesantren perlu juga digunakan dalam pendidikan formal. Ya, tentu sangatlah lucu ketika metode pendidikan pesantren yang tidak perlu menggunakan banyak metodologi, kebalikanya pada pendidikan formal sangatlah banyak metode, tapi perlulah untuk dicoba.

Gagalnya atau berhasilnya pendidikan semuanya berpengaruh dari elemen pendidikan, metodologi pendidikan, atau media yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga ketika pendidikan itu gagal semua bisa disalahkan, dan tidak mendiskriminasikan salaha satunya, begitupula dengan keberhasilan pendidikan.

Maka dari itu dalam proses pembelajaran perlunya profesionalitas dan konsistensi dari semua elemen yang ada, atau tidak berat sebelah. Cita – cita dalam sila yang kedua akan berhasil dicapai, dan degradasi moral tersebut tidak akan pernah terjadi.

-Penulis adalah aktivis PMII Komisariat Trisula STAINU Temanggung.

Tags: Mencari Format Ideal PendidikanMuhammad Adi SucahyoNU Jateng
ShareSendTweet
Previous Post

Epistemologi Maulid Nabi

Next Post

Apakah Sekolah Membunuhmu?

Related Posts

Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal
Artikel

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat
Artikel

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
Puisi-Puisi Puji Pistols
Artikel

Islam: Agama Damai, Santun, dan Toleran

26/05/2022
1
Next Post
Apakah Sekolah Membunuhmu?

Apakah Sekolah Membunuhmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Doa Orang-Orang Teraniaya

Doa Orang-Orang Teraniaya

28/05/2022
Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

28/05/2022
Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022

Tulisan Terbaru

Doa Orang-Orang Teraniaya

Doa Orang-Orang Teraniaya

28/05/2022
8
Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

28/05/2022
0
Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version