Oleh: Anisa Rachma Agustina
Penggiat literasi Pena ASWAJA INISNU Temanggung
Kelahiran seorang anak adalah dambaan setiap orang tua. Mereka lahir bagaikan kertas putih tanpa coretan. Orang tua yang akan mengarahkan dan ikut menggambar pada kertas putih tersebut. Tinta apa yang akan digunakan, pembelajaran seperti apa yang akan dipilih. Kala itu anak tidak bisa memilih, hidupnya dan pilihannya ada pada kuasa orang tuanya. Dibalik anak hebat dan cerdas selalu ada orang tua hebat yang mendukung dan mengajarkan berbagai hal kepadanya.
- Iklan -
Tugas sebagai orang tua bukan hanya membesarkan anak yang telah dilahirkan, melainkan juga mendidik dan mengarahkan anak pada sebuah kebaikan. Mereka lahir tanpa mengetahui apapun dan tak bisa memilih akan dilahirkan di dalam keluarga yang seperti apa. Dan itu menjadi tanggung jawab sebagai orang tua. Kewajibanmu bukan hanya menyediakan sandang, pangan dan papan yang layak untuk mereka melainkan memberikan kenyamanan kepada mereka dan mengenalkan dunia.
Kamu harus memberikan beberapa pelajaran berharga yang kelak akan sangat bermanfaat bagi mereka dikemudian hari. Ajarkan anak untuk membiaskan 5 hal yang akan kami ulas dalam artikel ini. Supaya anak terbiasa dan tidak akan kesusahan untuk membiasakan hal baik. Orang tua adalah contoh terdekat bagi anak, maka dari itu kamu wajib mencontohkan hal baik bagi buah hatimu. Anak melakukan imitasi kepada orang tuanya, maka pepatah yang menyebutkan bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonya benar adanya.
Anak yang dibesarkan dilingkungan keluarga yang baik dan hangat akan menciptakan pribadi anak yang hangat dan baik. Sebaliknya anak yang lahir dan besar di keluarga yang mudah marah dan emosi, akan menjadikannya sebagai anak yang mudah emosi dan sulit mengendalikannya. Maka dari itu sebelum menjadi orang tua kamu wajib belajar mengenai parenting dan ilmu merawat serta mendidik anak. Sayangi mereka, jaga mereka karena mereka adalah titipan yang luar biasa yang Allah titipkan kepadamu dan suamimu. Ajarkan kebaikan yang kelak bisa ia gunakan hingga ia dewasa dan menjelajahi dunia.
Berikut lima hal yang harus diajarkan anak sejak dini. Pertama, mengucapkan maaf ketika salah. Ajarkan anak untuk berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Dengan membiasakan hal ini akan akan menjadi pribadi yang tidak angkuh dan sombong. Anak tahu ketika ia melakukan sebuah kesalahan berarti ia harus bertanggung jawab dan meminta maaf. Kebiasaan meminta maaf akan membuat anak menjadi pribadi yang lembut dan tidak mudah menyalahkan orang lain akan apa yang menimpanya. Tanamkan kepada anak bahwa mengucapkan maaf itu kepada setiap orang ketika kita berbuat salah. Tidak terbatas pada usia, termasuk kepada seorang yang lebih muda darinya.
Kedua, mengucapkan permisi. Hal kedua yang wajib orang tua ajarkan adalah mengajarkan sopan santun terhadap anak. Salah satunya adalah mengucapkan permisi. Banyak kita lihat banyak anak pintar namun memiliki akhlak yang tidak baik, ia tidak menghargai orang tua, tidak bisa menerima segala perbedaan dan beberapa hal lainnya. Mengucapkan permisi ketika hendak melewati orang yang lebih tua, atau ketika hendak meminta tolong akan membiasakan anak tumbuh menjadi anak yang sopan. Dalam budaya jawa unggah-ungguh sangat ditekankan kepada setiap insan. Dalam Islam adap juga menjadi faktor yang krusia. Dan mengucapkan permisi adalah salah satu budaya baik yang harus dibiasakan sejak dini. Kita hidup di Indonesia yang memegang erat budaya ketimuran, maka dari itu sopan santun harus senantiasa di laksanakan dalam setiap hal.
Ketiga, menabung. Hal ketiga yang harus kamu ajarkan pada anak adalah perilaku hemat dan menabung sejak dini. Kamu bisa menceritakan beberapa kisah yang berkaitan dengan menabung dan manfaat menabung. Dengan demikian mereka akan antusias untuk menabung, libatkan mereka pula untuk membeli dan memilih tabungan. Sesuaikan dengan minat anak, misalnya belilah tabungan sesuai dengan karakter kartun yang anak sukai. Ajarkan pula konsekuensi, yakni harus bisa menabung setiap hari meskipun dengan nominal yang tidak terlalu banyak. Setelah tabungan terisi penuh, ajak anak untuk membuka dan menghitung uang tersebut. Anak akan sangat antusias dan merasa bangga dengan pencapainnya. Salah satu manfaat mengajarkan anak menabung ketika anak menginginkan sesuatu adalah sebuah pembelajaran bahwa ketika hendak memilki sebuah barang butuh perjuangan dan pengorbanan. Dengan demikian anak akan tahu bagaimana berhemat, dan bisa menghargai uang.
Keempat, mandiri. Hal keempat yang harus kamu ajarkan adalah mengenai kemandirian. Tidak mungkin anakmu akan selalu bersamamu hingga mereka besar. Ia harus belajar mandiri dan tidak terus bergantung denganmu. Kemandirian itu bisa berupa ajarkan anak untuk membereskan tempat tidurnya, mengambil dan mengembalikan tempat makannya sendiri. Termasuk mandiri dalam hal lain, seperti mulai diajarkan untuk makan tanpa disuapi serta mengurusi dirinya sendiri. Jika kamu terus memanjakannya dan tidak pernah mengajarkan kemandirian, ia akan terbentuk menjadi pribadi yang manja dan selalu akan bergantung dengan orang lain. Dan pelajaran kemandirian ini membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak serta merta sehari dua hari. Selain itu juga dibutuhkan konsistensi, dalam setiap prosesnya.
Kelima, sopan santun. Adab adalah poin penting dalam sebuah tatanan kehidupan. Ajarkan anak sopan santun adalah kunci adab yang baik. Misalnya tidak mengeraskan suara atau seperti marah kepada orang yang lebih tua. Ajarkan anak untuk bisa menghargai orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Dengan kebiasaan sopan santun yang keluarga ajarkan, anak akan terbiasa dan membawa kebiasaan ini hingga mereka dewasa.
Itu merupakan lima hal yang harus orang tua ajarkan pada anak sejak dini. Anak adalah imitasi dari orang tuanya, maka ketika orang tua ingin anaknya berperilaku baik maka ia harus menjadi contoh terlebih dahulu.