ENSIKLOPEDIA BANGKU SEKOLAH YANG TERSIMPAN DI CATATAN HARIAN, 1979
“kenangan benar-benar tak bakal kembali”
TERAS
Di seputar teras sekolahan
keriuhan sekejap jadi senyap
jam siang, kemeja penuh tanda tangan
bayang-bayang lambaian tangan guru Marno
aku dan teman-teman berjalan dan berpisahan
lewati pot bunga lidah buaya, lewati papan nama bersama
sebuah upacara pelepasan nama-nama
kipas angin tua berputar pelan, hanya sepatah kata”
- Iklan -
“sayonara sampai jumpa lusa”
berputarnya waktu, kau mengingat sesuatu
aku mungkin mengingat sesuatu
kenangan sekejap dalam bulan juni, 1979
JENDELA
di dalam jendela simpan warna-warna tanda mata
di luar jendela menyimpan ruas jalan ke arah sekolah
jejeran pohon turi putih akan sampai lapangan olah raga
pagi pernah cerah
siluet memutih
ke jalan lain sampai gang- gang kampung
tenda pecel Mbah Marni, menampung anak-anak lelah
aku mencintai lubang jendela beserta kenangan-kenangan
yang disembunyikan jalan kea rah pulang,
awan mendung, hamburan hujan, seorang ibu dan anak berpayung
sepeda jengki basah melintas, kesunyian rumah loji milik pastur Belanda
sungai kecil dibelakang sekolah menggaungkan kenangan-kenangan lain
kini aku tinggal sendirian dibawah atap jendela
semua jalan akan samapi batas kehilangan
perlahan-perlahan dan menghilang
LAPANGAN
Rumput lapangan dingin
angin malam berlarian
merasakan sendiri, berkemah
impian kanak-kanak, belajar tabah
BANGKU
Tempat istirah
berdua, bertiga, berlima
hidup sesekali lelah
butuh bangku, menaruh hari baru
lampu bersinar remang
tanda jejak sepatu
lantai belum tersapu
menunggu bunyi lonceng, pulang
bangku membaurkan suka cita
kebisuan, kekecewaan, rasa bahagia
“di sebuah hari, kau masuk angin
dan aku mengantarmu ke ruang U.K.S”
penanda hari tua
ketika seseorang tiada
foto lama
bercerita semuanya
PAPAN TULIS
Bel bersuara
buku absen dibaca
memulai pelajaran pertama
menghitung angka-angka jadi rumus matematika
beragam tanda baca, mengenal Bahasa Indonesia
gelap kearah terang, tentang Edison dan Buku fisika
pintu masuk bola dunia, menelusuri geografi
perjalanan panjang kolonialisme, halaman sejarah dunia
memahami pensil warna, menggambar panaroma
menyusun do, re, mi, fa, benyanyi tanah aiar beta
membaca alif, ba, ta, berdoa dalam bahagia
sebuah riwayat papan, kesetiaan yang di lupakan
Biodata Penyair:
Puji Pistols, Penjual Kopi tinggal di Pati. Buku Puisi tunggalnya. Tokoh Tokoh dalam Sepuluh Lompatan( Basabasi, 2019)