Oleh Hamidulloh Ibda
Awalnya hanya atensi dan masukan. Sebab, program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan tidak termasuk dalam Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus. Ya, beberapa Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) PCNU di beberapa kabupaten/kota saat saya menjadi narasumber Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah pada bulan Januari – Februari 2025 kemarin menyampaikan perlu adanya GLM di bulan Ramadan. Atas dorongan dan kebijakan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Fakhrudin Karmani, saya pun sebagai Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) mendesain GLM Ramadan.
Akhirnya, jadilah jadi. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah periode 2024-2029 menggelar Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan 1446 H di delapan titik di Jawa Tengah, yaitu Blora, Pati, Pemalang, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Sukoharjo. GLM Ramadan 1446 H mengusung tema “Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan (GEMUKKAN).”
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah bulan Ramadan ini menggelar GLM Ramadan sebagai bagian dari komitmen mencerdaskan generasi muda melalui budaya literasi. Tahun 2025 ini, GLM Ramadan diselenggarakan di delapan titik strategis di Jawa Tengah, yaitu Blora, Pati, Pemalang, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Sukoharjo. Program ini bertujuan untuk membangun ekosistem literasi di lingkungan pendidikan Ma’arif NU serta membekali peserta dengan keterampilan menulis, desain, dan manajemen redaksi.
- Iklan -
Delapan Titik
Pada tahun pertama pelaksanaan GLM Ramadan tersebar pada 8 (delapan titik). Pertama, Jum’at, 7 Maret 2025 di MTs Hasyim Asyari Jompong, Sumber, Kacamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Kedua, Sabtu, 8 Maret 2025 di Pesantren Darul Hadlonah Pati, Cebolek Margooyoso Pati. Ketiga, Ahad, 9 Maret 2025 di Pondok Pesantren Mislakhul Muta’allimin , Jalan Santri Nomor 24 Karangtengah, Warungpring, Pemalang.
Keempat, Senin, 17 Maret 2025 di Pesantren Karang Santri Bendosari, Bandunggede, Kec. Kedu, Kabupaten Temanggung. Kelima, Selasa, 18 Maret 2025 di SMK Andalusia Wonosobo, Jalan Raya Wonosobo – Kertek No.KM.05, Area Gn., Ngadikusuman, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Keenam, Rabu 19 Maret 2025 di SMK Ma’arif NU 1 Bener, Jalan Magelang No.Km. 12, Kaliboto, Bener, Kec. Bener, Kabupaten Purworejo. Ketujuh, Sabtu, 22 Maret 2025 di Aula RA / MI Riyadhus Sholihin Dusun III, Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kedelapan, Ahad, 23 Maret 2025 Kantor PCNU Kab. Magelang, Jl. Magelang – Yogyakarta Keprekan No.KM. 12, Kepreman, Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Selain itu, GLM Ramadan melibatkan 14 (empat belas) media mitra sebagai narasumber dan publikasi yaitu Babad.id, Distingsi.com, Edukasia.id, G-news.id, Hariannu.com, Harianjateng.com, Hariantemanggung.com, Infojateng.id, Jalanpantura.com, Kabartemanggung.com, Pcnupati.or.id, Soearamoeria.com, Suaranahdliyin.com, dan Tabayuna.com.
Fokus Materi
Kegiatan GLM Ramadan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat dan kemampuan literasi siswa-siswi Ma’arif NU di Jawa Tengah, khususnya selama bulan Ramadan. GLM Ramadan diisi dengan berbagai pelatihan yang menarik dan bermanfaat, antara lain.
Pertama, pelatihan penulisan berita. Pelatihan ini memberikan bekal kepada siswa-siswi tentang teknik penulisan berita yang baik dan benar, mulai dari pengumpulan informasi hingga penyajian berita yang menarik. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang teknik dasar jurnalistik, mulai dari menentukan angle berita, wawancara, hingga penyusunan berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menyampaikan informasi secara akurat dan menarik.
Kedua, manajemen redaksi dan Pembentukan Lembaga Pers Siswa (LPS). Pelatihan ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi dalam mengelola redaksi dan membentuk LPS di sekolah masing-masing. LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang jurnalistik. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara mengelola redaksi secara profesional, termasuk distribusi tugas, perencanaan konten, serta strategi keberlanjutan media sekolah. Pembentukan LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan jurnalistik mereka.
Ketiga, penulisan artikel populer (opini/esai). Pelatihan ini melatih siswa-siswi untuk menulis artikel populer yang berisi opini atau esai tentang berbagai isu aktual. Melalui pelatihan ini, peserta dibimbing dalam menulis artikel populer yang argumentatif dan berbobot. Teknik penyusunan opini serta cara mengembangkan gagasan menjadi tulisan yang menarik dan berbasis data menjadi fokus utama dalam sesi ini.
Keempat, teknik desain dengan Canva. Pelatihan ini memberikan keterampilan kepada siswa-siswi dalam menggunakan aplikasi Canva untuk membuat desain grafis yang menarik, seperti poster, infografis, dan konten media sosial. Mengingat pentingnya tampilan visual dalam media modern, peserta diajarkan dasar-dasar desain grafis menggunakan aplikasi Canva. Dengan keterampilan ini, mereka dapat membuat infografis, poster, dan konten visual lainnya untuk mendukung kegiatan literasi.
Kelima, penulisan sastra puisi dan cerpen. Pelatihan ini membekali siswa-siswi dengan teknik penulisan puisi dan cerpen yang kreatif dan bermakna. Sesi ini mendorong peserta untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menulis karya sastra. Teknik menulis puisi dan cerpen diajarkan secara mendalam, termasuk bagaimana membangun imaji, memilih diksi, serta menyusun alur cerita yang menarik.
Tujuan dan Output GLM Ramadan
Tujuan Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah sangat beragam. Pertama, menumbuhkan budaya literasi di kalangan murid, santri, dan pendidik di lingkungan Ma’arif NU. Kedua, meningkatkan keterampilan menulis kreatif dalam berbagai bentuk, seperti berita, opini/ esai, cerpen, dan puisi. Ketiga, memberikan pemahaman tentang pentingnya menulis sebagai bentuk ekspresi intelektual dan pengabdian kepada masyarakat.
Keempat, menciptakan ruang bagi santri dan pelajar untuk menuangkan gagasan dan pemikiran mereka dalam karya tulis berkualitas. Kelima, mendorong lahirnya penulis-penulis muda yang memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan yang kuat. Keenam, mengembangkan pemahaman agama Islam dan Aswaja Annahdliyah yang lebih mendalam dan menginternalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketujuh, mendorong murid agar untuk lebih aktif dalam kegiatan literasi, baik membaca maupun menulis.
GLM Ramadan juga berorientasi pada sejumlah output. Pertama, peserta memiliki keterampilan menulis yang lebih baik. Kedua, terhimpunnya karya-karya kreatif peserta dalam bentuk majalah dinding (Mading), artikel populer (opini/esai), resensi, puisi, dan cerpen Ketiga, terciptanya komunitas penulis muda Ma’arif NU yang aktif dan produktif.
Keempat, publikasi tulisan terbaik di media cetak dan digital. Kelima, pendirian di satuan pendidikan masing-masing berupa Lembaga Pers Murid Ma’arif (LPMM), Lembaga Pers Siswa Ma’arif (LPSM), Surat Kabar Siswa (SKS) Ma’arif, dan bentuk lain.
Harapan
Kegiatan GLM Ramadan ini diharapkan mendapatkan sambutan yang sangat positif dari siswa-siswi dan guru-guru Ma’arif NU di Jawa Tengah. Harapnnya mereka merasa bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka. Diharapkan pula, mereka senang bisa mengikuti kegiatan GLM Ramadan ini. Pelatihan yang diberikan sangat menarik dan bermanfaat. Kami jadi lebih tahu tentang teknik penulisan berita, desain grafis, dan sastra.
GLM Ramadan diharapkan dapat menjadi momentum untuk membangun generasi literat di Jawa Tengah, khususnya di lingkungan LP Ma’arif NU. Dengan kemampuan literasi yang baik, siswa-siswi Ma’arif NU diharapkan dapat menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing.
GLM Ramadan diharapkan dapat mencetak generasi yang tidak hanya cakap dalam membaca dan menulis, tetapi juga mampu mengelola media secara profesional. Dengan adanya pembentukan Lembaga Pers Siswa di berbagai sekolah Ma’arif NU, diharapkan tradisi literasi semakin mengakar dan berkelanjutan.
Melalui program ini, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah terus berkomitmen dalam menumbuhkan semangat literasi di kalangan pelajar dan guru, serta menjadikan literasi sebagai bagian dari identitas pendidikan Ma’arif NU. Dengan semangat Ramadan, GLM tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga momentum refleksi untuk memperkuat budaya literasi yang berkelanjutan.
–Hamidulloh Ibda, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah