Oleh Sam Edy Yuswanto
Sedekah termasuk amal ibadah yang sangat bagus untuk diamalkan sesering mungkin. Ya, sesering mungkin dan kalau perlu selama hayat masih dikandung badan. Bahkan menjadi sebuah kebiasaan yang akan membuat pelakunya merasa sangat bersalah ketika sampai meninggalkannya.
Kita tentu sepakat bahwa kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari akan membuat kita merasa terikat atau ketergantungan karenanya. Yang menjadi persoalan ialah ketika kebiasaan tersebut negatif, maka akan menjadi kebiasaan yang terus bertumpuk dan kelak menjadi penghancur hidup kita. Nah, tugas kita ialah berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat positif. Sedekah, bersikap baik terhadap sesama, adalah termasuk kebiasaan positif yang layak untuk kita perjuangkan.
Makna Sedekah
- Iklan -
Pengertian sedekah secara umum adalah suatu amal atau memberikan sesuatu yang dilakukan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Dengan kata lain, mengeluarkan harta di jalan Allah Swt. semata-mata berharap rida-Nya sebagai bukti kejujuran dan kebenaran iman seseorang. Sedekah memiliki arti yang lebih luas sehingga tidak hanya pemberian berupa harta benda (materi) saja atau kekayaan, tetapi juga bisa berupa tindakan lain yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain, seperti menolong orang, mengajarkan ilmu, bergaul dengan istri, tersenyum kepada orang lain, dan sebagainya (sadaqa.or.id).
Sementara itu, bila merujuk keterangan Wikipedia, sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun, sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik. dalam sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”
Meskipun senyuman dan sikap ramah kita kepada orang lain termasuk sedekah, tetapi jangan sampai kita merasa hal itu sudah cukup. Artinya, jangan sampai kita enggan bersedekah dengan cara lain yang sebenarnya kita sangat mampu untuk melakukannya, yakni mengeluarkan harta atau uang kita untuk bersedekah. Karena, di luar sana, masih banyak orang yang kekurangan dan membutuhkan harta atau uang. Jadi sedekah dengan senyum dan sikap ramah saja, menurut saya masih kurang, terlebih bila kita memiliki kemampuan untuk berbagi harta kepada orang lain.
Bicara tentang sedekah, ada penjelasan menarik dari Risdian Mulya dalam buku Jangan Mati sebelum Kaya (2013). Bahwa bersedekah tidak akan membuat Anda menjadi miskin, malah rezeki yang Anda keluarkan akan diganti 10 kali lipat, 700 kali lipat, atau bahkan tak terhingga jumlahnya oleh Allah Yang Maha Kaya. Jangan pernah khawatirkan hal itu. Bersedekah akan membuat Anda semakin bahagia dan membuat keseimbangan dalam ibadah Anda. Sebab, bersedekah adalah salah satu ibadah horizontal kita.
Masih dari sumber yang sama, Risdian Mulya menjelaskan bahwa bersedekah adalah bukti syukur kita terhadap pemberian Allah. Rezeki itu adalah titipan Allah, bukan punya kita. Jadi, kenapa kita harus keberatan untuk memberikan sebagian dari yang “bukan punya kita” tersebut untuk membantu orang lain? Karena bersedekah adalah salah satu tanda sikap bersyukur, maka tidak salah jika Nabi Muhammad Saw. pernah berkata, “Belilah kesusahanmu dengan sedekah”. Artinya, sama dengan istilah “Belilah kesusahanmu dengan bersyukur.” Jika kita tahu bersyukur atas sesuatu itu menambah volume sesuatu tersebut, jadi bersedekah juga akan menambah jumlah uang yang kita keluarkan untuk bersedekah, bukan?
Namun, hal terpenting yang perlu kita renungi dan tanamkan dalam hati, jangan lantas kita menjadi manusia yang super hitung-hitungan kepada Tuhan yang telah memberikan limpahan rezeki dan kenikmatan yang tiada terhitung kepada kita. Tuhan saja tak pernah hitung-hitungan kepada kita. Lantas mengapa kita bersikap hitung-hitungan dalam membelanjakan harta kita untuk kebaikan?
Jangan lantas kita mengharapkan imbalan dari sedekah yang kita keluarkan. Maksud saya, ketika kita hendak bersedekah, ya niatkan saja untuk membantu sesama dan karena ingin meraih rida Allah Swt. Tak perlu kita menunggu-nunggu balasan atau wujud pahala dari sedekah tersebut. Karena bisa jadi, balasan dari amal sedekah itu bukan berwujud harta, tetapi bisa jadi kesehatan, umur panjang, keberkahan hidup, terhindar dari bahaya, dan lain sebagainya. Semoga tulisan singkat dan sederhana ini dapat menjadi renungan bersama. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-shawaab.
***
*Sam Edy Yuswanto, penulis lepas mukim di Kebumen.