Oleh Aan Heri Ustadzi
K.H. Sya’roni Ahmadi Al-Hafidz merupakan ulama yang alim dalam bidang tafsir. Beliau juga dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang sangat karismatik dan disegani masyarakat. Karena kedalaman dan luasnya ilmu, banyak kiai Kudus yang belajar atau mengaji dengan beliau.
Berkat keistikamahan, keikhlasan dan perjuangannya dalam mengajarkan ilmu agama banyak pula murid-murid beliau yang menjadi orang alim dan orang berpengaruh di daerahnya masing-masing. Beliau merupakan figur yang sederhana, ramah, dan tawadu terhadap siapa pun.
Pengalaman saya sendiri pernah sowan kepada beliau kala masih sekolah Aliyah, beliau menyambut dengan penuh ketawaduan dan keramahan kepada anak kecil yang justru membuat rasa pakewuh dan malu.
- Iklan -
Dalam berdakwah beliau K.H. Sya’roni Ahmadi Al-Hafidz mempunyai peran yang signifikan dalam berdakwah menyebarluaskan agama Islam di Kudus. Pengajian majelis Tafsir Kitab Tafsir Jalalain rutinan, yaitu setiap Jumat bakda subuh di masjid Menara Kudus banyak dihadiri muhibin dan masyarakat dari berbagai kalangan; bukan hanya masyarakat Kudus namun juga berasal Jepara, Pati, Demak, dan sekitarnya.
Terbukti demi mengaji dan mendapatkan ilmu dari K.H. Sya’roni Ahmadi, banyak masyarakat dari dalam dan luar kota yang berombongan menggunakan mobil, bis dan sebaginya. Meskipun K.H. Sya’roni Ahmadi merupakan Mustasyar PBNU banyak masyarakat dari selain NU juga ikut mengaji dengan beliau.
Seringnya, dalam majelis pengajian beliau menggunakan bahasa Jawa halus, sederhana dan kadang diselingi humor namun mengenang di hati pendengarnya. Mengenai kelahirannya, beliau K.H. Sya’roni Ahmadi lahir di Kudus pada tanggal 17 Agustus 1931. Lahir dari pasangan Bapak H. Ahmadi dengan Nyai Hj. Masnifah. Beliau merupakan anak ke 7 dari 8 saudara. Ibunya wafat saat K.H. Sya’roni Ahmadi masih kecil, sekira umur 8 tahun, sehingga beliau diasuh oleh ayahnya. Namun tidak berlangsung lama, sang ayah menyusul ibunya wafat saat beliau umur 13 tahun.
Selain itu K.H. Sya’roni Ahmadi menjadi anak yatim piatu. Bersama Sang Abah saat kecil beliau sering diajak sowan kepada kiai sekitar Kudus dari Jekulo sampai daerah Mayong Jepara untuk menimba ilmu dan tabarukan. Sejak kecil beliau juga sudah terlihat sangat menggandrungi ngaji. Begitu juga kecerdasan dan ghirah (semangat) beliau dalam menekuni berbagai fan ilmu terlihat semenjak masih kecil. Terbukti bahwa di usia 11 tahun beliau sudah hafal Alfiyah Ibnu Malik yang berjumlah 1002 nazam dan bahkan sudah hafal Al-Qur’an dalam usia 14 tahun.
Di antara guru-guru beliau adalah Sayyid Abdillah Dema’an, K.H. R. Asnawi Kudus, K.H. Turachan Adjuhr, K.H. Arwani Amin Al-hafidz, K.H. Turmudzi dan lain-lain.
Untuk menyambung silaturahim dan menyempurnakan bagian dari agama, K.H. Sya’roni Ahmadi menikah dengan beliau Bu Nyai Afifah (wafat 10 Syawal 1442 H/22 Mei 2021). Dari pernikahannya K.H. Sya’roni Ahmadi dan Bu Nyai Afifah dikaruniai 8 anak. Enam anak perempuan yaitu Zuhairoh, Zulaifa, Zuhaidah, Zuhailah, Zufariyah Noor, dan Manunal Ahna dan 2 anak laki-laki; Muhammad Yusrul Hana dan Muhammad Yusrul Falah.
Karya-Karya Peninggalan K.H. Sya’roni Ahmadi
Selain berdakwah beliau melanggengkan tradisi ulama melalui tulisan. Banyak karya-karya buah pena yang dihasilkan K.H. Sya’roni Ahmadi Al-Hafidz dalam berbagai fan ilmu yang sampai saat ini dipelajari dan dikaji di pondok pesantren, madrasah dan lain sebagainya. Di bawah ini karya dari beliau:
1. Kitab Faraid al-Saniyyah
Kitab ini dita’lif oleh beliau selama kurang lebih dua tahun. Yang di dalamnya memuat doktrin atau dalil-dalil amalan-amalan Ahlussunah Wal Jama’ah yang meliputi ahlussunah itu sendiri dalam hadis nabi, talkin mayit, syahadah lil mayit, ziarah kubur, tawasul, dan lain sebagainya.
2. Kitab Faidl al-Asani
Dalam samudra ilmunya khususnya dalam bidang Qur’an dan tafsir beliau juga mengarang kitab yang membahas qira’ah sab’ah yang diberi nama Faidl Al-Sani yang terdiri dari 3 juz.
3. Kitab Al Tashrih al-Yasiir Fi al-Ilmi al-Tafsir
Kitab ini merupakan ta’lif beliau yang membahas tentang tafsir yang mempunyai tebal 79 halaman yang selesai disusun pada 1408 H. Membahas mulai segi pembacaan, lafal-lafal, sanad, makna-makna yang berkaitan dengan hukum dan sebagainya. Dalam susunannya kitab ini tersusun bab demi bab yang berisi bait-bait syair yang kemudian diberikan penjelasan di bawahnya.
4. Kitab Tarjamah al-Sulam al-Munawaraq
Kitab ini merupakan kitab dari fan ilmu mantiq. Yang membahas mengenai logika dan fikiran manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
5. Kitab Tarjamah Tashil Al-Turuqat
Kitab ini merupakan terjemah dari nazam waraqat dalam fan ilmu Ushul Fiqh dengan tebal 53 halaman yang telah selesai disusun pada Rabu kliwon 20 Safar 1405 H/14 November 1984 M. Di dalamnya dilengkapi dengan nazam-nadam waraqat beserta makna pesantren serta beliau juga melengkapi penjelasan penjelasan dari setiap nazamnya.
6. Kitab Qiraah Al Ashriyyah
Sebagaimana yang telah dituturkan oleh beliau, kitab ini disusun untuk memudahkan para santri atau murid dalam belajar kitab kuning. Dan kitab ini juga tersusun menjadi 3 Juz.
Kabar wafat K.H. Sya’roni Ahmadi Al-Hafidz Kudus
Duka mendalam bagi masyarakat Kudus, muhibin dan para santri-santrinya K.H. Sya’roni Ahmadi wafat pada Selasa 27 April 2021 M bertepatan 15 Ramadan 1442 H. Ribuan pelayat memadati dalem beliau guna ngalap berkah, mendoakan, serta mengikuti prosesi pemakaman beliau. K.H. Sya’roni Ahmadi Al-Hafidz Kudus dimakamkan sekira pukul 16:00 di kompleks dalem beliau sendiri tepatnya di sebelah barat aula belakang dalem beliau yang terletak di Dukuh Pagongan Desa Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Semoga kita semua diberikan taufik-Nya untuk meneladani sifat dan akhlak beliau. Amiin. ***
*AAN HERI USTADZI, merupakan alumni PP Assalaf Jeketro Grobogan dan santri di pondok pesantren Darul Ulum Kudus. Penggiat literasi dan kepenulisan. Penulis kelahiran 13 Agustus 1997 ini lulusan IAIN Kudus Fakultas Tarbiyah. Berdomisili di Kenteng Toroh Grobogan.