Oleh Deffy Ruspiyandy
Barangkali jika di dunia ini tak ada manusia yang baik, sudah tentu kehidupan di atas dunia ini akan semakin tak menentu. Karenanya, siapa pun orangnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak yang ada pada dirinya maka sudah tentu orang tersebut akan dicintai orang-orang. Kehadirannya sangat dirindukan dan ketakhadirannya akan selalu ditanyakan. Jadi manusia seperti inilah yang sangat disukai oleh orang-orang selama ini.
Akhlak adalah salah satu pilar yang ada dalam Islam. Ketika tauhid sudah tertanam dalam hati dan syariat telah dijalankan secara baik namun akhlak pada orang bersangkutan tidaklah baik maka orang tersebut sesungguhnya membuat Islam menjadi tak sempurna. Coba kita lihat, jika ada sekelompok muslim yang melakukan kekerasan atau melakukan teror di sebuah tempat. Maka yang terbayang saat itu kita semua menganggap bahwa orang tersebut tak memiliki akhlak yang baik.
Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Ibnu Maskawaih, mengatakan bahwa akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa yang mendorong untuk melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
- Iklan -
Dengan akhlak yang baik seseorang dapat mencapai kedudukan seperti derajat orang yang rajin salat di malam hari dan puasa sunah di siang hari. “Sesungguhnya seseorang dengan akhlaknya yang baik dapat menggapai kedudukan orang yang rajin salat malam dan puasa (sunah) di siang hari”
Tentunya bagi kita kaum muslimin jika demikian adanya maka tak bisa mengesampingkan akhlak begitu saja dalam kehidupan. Akhlak rupanya adalah fondasi untuk berkehidupan yang dijalani di atas dunia ini. Islam memang patut tegas dalam kebenaran yang telah digariskan oleh Allah, namun di dalam menyampaikan risalah agama tak dibenarkan melalui kekerasan dan memaksakan kehendak. Artinya, dengan bersifat lemah lembut maka siapa pun orang yang bertemu kita maka akan merasa simpatik dengan apa yang kita lakukan.
“Maka berkat rahmat dari Allah Engkau (Muhammad) harus berlaku lemah lembut kepada mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar. Sehingga mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka serta mohonkanlah ampun untuk mereka, kemudian bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Maka apabila Engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS.Ali Imran : 159).
Namun sebaliknya, jika kita berlaku kejam, tampak seperti pemarah dan selalu tersimpan rasa benci di dalam hati maka sudah dapat dipastikan orang-orang akan menjauh dari kita. Tentunya senyum dan keramahan adalah salah satu elemen yang dapat menguatkan pergaulan kita dengan siapa pun. Jadi bagi siapa pun jangan menganggap persoalan akhlak ini sepele. Masalah akhlak sangat penting untuk kita perhatikan karena akan menentukan kita di dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Akhlak yang buruk hanya akan menciptakan satu kondisi yang menyulitkan diri kita untuk bisa berkomunikasi atau bergaul dengan orang lain.
“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini begitu kuat menjelaskan kepada kita bahwa memiliki akhlak yang baik sangat disukai oleh Rasulullah bahkan bisa dekat dengannya. Hal ini semakin menguatkan kita, di dalam segala hal sudah sepantasnya kita menjunjung akhlak di kehidupan yang dijalani selama ini. Saat ini kita tak butuh wacana melainkan perlu aksi nyata dengan berlomba-lomba dalam kebaikan yaitu memperlihatkan akhlak yang baik di dalam berbagai kesempatan. Semoga saja hal ini mampu pula memotivasi orang lain untuk bisa sama dengan kita yaitu selalu menjunjung akhlak yang baik di dalam kehidupannya.
Tentunya pergaulan hidup kita sehari-hari akan dapat berjalan baik dan memiliki makna yang penuh hikmah jika di dalamnya terdapat orang-orang yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak. Mereka akan berusaha selalu menjauhi perbuatan-perbuatan tercela yang menunjukkan akhlak buruk karena hal tersebut tak bermanfaat bagi dirinya dan juga bisa merugikan orang lain. Biasanya orang yang menjunjung tinggi akhlakul karimah akan berusaha meninggalkan nilai-nilai yang negatif yang dirasa tak berguna bagi dirinya.
Oleh sebab itu, menjaga kehidupan yang harmonis setidaknya di sekeliling kehidupan kita maka memiliki akhlak yang baik adalah modal berharga. Bukan saja kita akan banyak teman, selain itu bisa memotivasi orang lain pula agar memiliki akhlak yang mulia pula serta yang tak kalah penting dengan mampu mempertahankan akhlak yang baik sama artinya mengundang pahala yang begitu banyak sebagai bekal hidup kita kelak di akhirat. Di dunia kita menanam kebaikan maka di akhirat akan menuai panennya.
Salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku memiliki kerabat. Aku berusaha menyambung silaturahmi dengan mereka, namun mereka memutusnya. Aku berbuat baik kepada mereka, namun mereka tidak berbuat baik kepadaku. Aku bersabar dengan gangguan mereka, namun mereka menyakitiku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Jika benar apa yang engkau katakan, maka seakan-akan engkau masukkan bara api ke mulut mereka. Dan pertolongan Allah akan terus-menerus bersamamu untuk mengalahkan mereka, selama engkau bersikap seperti itu.” (HR. Muslim no. 6440).
Semakin nyata saja bahwa memiliki akhlak yang baik takkan pernah merugi dan itu adalah perhiasan terbaik bagi seorang muslim untuk bisa hidup dengan sesamanya. Memiliki akhlak yang mulia akan membuat hidup tidak akan pernah sengsara karena di mana-mana kita punya kawan yang menjaga dan memelihara. ***
*DEFFY RUSPIYANDY adalah penulis lepas dan penulis ide cerita di beberapa TV Swasta. Kini bermukim di Kota Bandung.