• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra Pustaka

Tasbih Ndoro Habib dalam Frame Sastra Pesantren

27/11/2020
in Pustaka
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Tasbih Ndoro Habib dalam Frame Sastra Pesantren

Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta

0
SHARES
93
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Mufti Wibowo

Judul: Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta,

penulis: Kang Sakdun, Abdulloh Amir, dan Wahyu Ceha,

Tebal: 144 hal

Bacajuga:

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
17
Mutiara Nusantara yang Mengilaukan Dunia

Mutiara Nusantara yang Mengilaukan Dunia

10/06/2022
9
Menjadi orangtua yang Dirindukan Anak-anaknya

Menjadi orangtua yang Dirindukan Anak-anaknya

03/06/2022
71
Salat Sebagai Terapi dan Transformasi Diri

Salat Sebagai Terapi dan Transformasi Diri

20/05/2022
11

Tahun terbit: Agustus, 2020

Penerbit: Rizquna (berkerja sama dengan Samawi Press).

ISBN: 978-623-7678-78-6

Gus Dur pernah menyebut novel Name Is Asher Lev karya Chaim Potok sebagai rujukan karya sastra yang mengusung spiritualitas sebagai gagasan.  Secara substantif, novel itu mendedah dan memproyeksikan spritritualitas Yahudi. Alih-alih terjebak pada tradisi pesantren yang profan (baca: formalistik), Gus Dur mengandaikan sastra pesantren mesti menganggakat gagasan spiritual. Spiritualitas itulah yang kiranya menggerakkan Gus Mus dan atau Cak Nun, pada masanya, muncul dengan puisi-puisi “siasat” untuk melawan rezim yang korup dan represif. Dengan gagasan yang serupa, Ahmad Tohari, melahirkan novel Kubah dan Orang-orang Proyek, sebagai misal.  Contoh-contoh yang saya sebut sebelumnya bisa dihadap-hadapkan dengan novel-novel Habiburrahman El Shirazy atau Hanum Salsabiela Rais.

Saya agak ragu dengan paragraf pembuka di atas, namun merasa perlu memasukan bahkan meletakkanya di awal karena sejak awal Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta lahir dari kesadaran para penulisnya yang diikat oleh pandangan dunia pesatren. Dengan kata lain, mereka adalah subjek koletif yang memproyeksikan nilai-niai yang hidup di habitat sosial yang menempa mereka ke dalam buku. Yang demikian itu diperkuat dengan fakta bahwa sebagian bentuk yang berupa prosa—untuk tidak menyebut dua pertiga yang memilij jalan puisi—memiliki struktur yang homolog dengan realitas sosial pesatren.

Dengan sederet temuan itu, buku ini menguatkan apa yang diniatkan para penulisnya untuk dijadikan fragmen tak terpisahkan dari kesatuan jagad pesatren. Selama ini, kita mengentahui, dalam tradisi pesatren ada figur kiai dan santri dengan pola relasi yang khas, patron dan klien; ketiga penulis—yang menyebut diri santri—menambah tradisi baru dalam pola relasi lama itu, tradisi itu bernama ngaji-literasi. Literasi yang dimaksud adalah menulis sebagai respon kreatif setelah mengaji. Bisa dikata menulis bagi ketiga penulis buku ini adalah pertanggungjawaban inteletualitas sekaligus moral setelah proses transfer ilmu dari kiai ke santri. Dengan bahasa yang bersahaja, ketiga penulis menyebut Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta  sebagai wasilah silaturamhi santri kepada guru.

Setelah membiacarakan hal-hal yang ndakik, saya ingin berbagi pengalaman menarik yang menyapa dan menggelitik selama menekuri huruf demi huruf buku ini. Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta bagi saya adalah buku yang memiliki kelamin ganda. Seperti sudah saya singgung sebelumnya, buku ini terdiri atas dulu jenis tulisan, puisi dan prosa—penyebutan prosa saya maksudkan untuk tidak menyebutnya cerpen atau fiksi secara umum. Keanehan berikutnya, tidak tertera siapa penulis pada setiap karya. Menyitir Dimas Indiana Senja—dalam kata penutupnya—penulis bermaksud menyatukan karya itu dengan pembaca. Mungkin yang dimaksud dengan kedekatan itu adalah kedekatan yang serupa cara kerjanya dengan tradisi sastra lisan, folklore yang anonimus. Lebih jauh—meminjam istilah yang akrab dengan sosok Cak Nur—para penulis seperti ingin merelatifkan keakuannya, sikap menghamba di hadapan Illahi alih-alih mementingkan substansi.

Siapa saja yang mengenal Gus Dur atau Cak Nun, pasti paham betapa keduanya adalah pemilik joke-joke kelas wahid. Dalam pengertian tertentu, selera humor mereka itu memiliki fungsi praktisnya, yaitu sebagai “jurus rahasia” yang melengkapi khazanah keilmuan yang otoritatif. Selera humor yang berkorelasi dengan kematangan emosional dan spiritual sering kali menjadi pelumas saat diplomasi menemui jalan buntu. Joke atau humor terbukti tak kalah dari kolom-kolom di koran dan panggung teater saat keduanya impoten karena amputasi dan beredel.

Selain itu, kisah seribu satu malam dari Baghdad yang masyhur itu adalah sumber ispirasi yang tak pernah kering dan hidup dalam tradisi pesantren. Pada hamir keseluruhan prosa dalam Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta, semua adalah bentuk anekdot dengan tokoh santri yang jenaka. Lebih daripada itu, di dalamnya memuat pesan-pesan spiritualitas yang khas, sufistik. Sedangkan pada puisi-puisinya (karya yang mendominasi dalam buku) justru lebih plural dalam bersuara; sekalipun didominasi romantisme aku-lirik dalam menafsir semestanya dengan usaha menarik garis lurus vertikal untuk sampai pada titil koordinat bernama transendental.

Di akhir catatan ulasan ini, saya tidak cukup berani untuk mengafirmasi atau menegasikan bahwa Tasbih Ndoro Habib: Serta Dua Huruf yang Aku Cinta telah menjawab tantangan Gus Dur mengenai sastra pesantren. Tapi, saya cukup berani untuk mengatakan ketiga penulis berada dalam jalur yang benar dalam menjalankan misi memperkaya khazanah literasi dalam frame pesantren dengan segala pandangan dunianya yang khas.

-Peresensi Mufti Wibowo lahir dan berdomisili di Purbalingga, Jawa Tengah.

Tags: Tasbih Ndoro Habib dalam Frame Sastra Pesantren
ShareSendTweet
Previous Post

Membongkar Tasawuf Al Ghazali

Next Post

Tabir Rahasia Abah Ajisukmo

Related Posts

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan
Pustaka

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
17
Mutiara Nusantara yang Mengilaukan Dunia
Pustaka

Mutiara Nusantara yang Mengilaukan Dunia

10/06/2022
9
Menjadi orangtua yang Dirindukan Anak-anaknya
Pustaka

Menjadi orangtua yang Dirindukan Anak-anaknya

03/06/2022
71
Next Post

Tabir Rahasia Abah Ajisukmo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022

Tulisan Terbaru

Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
1
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
3
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
5
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022
1
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version