• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Bagaimana Saya Menulis Esai?

31/07/2020
in Artikel, Esai
Reading Time: 4min read
0 0
0
LP Ma’arif PWNU Jateng Luncurkan Logo Gerakan Literasi Ma’arif
0
SHARES
75
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Junaidi Abdul Munif

Dalam sejarahnya, esai di Indonesia mulai dipopulerkan oleh HB. Jassin, tokoh yang dijuluki sebagai Paus Sastra Indonesia karena ketekunannya mengumpulkan karya dari para sastrawan. Jassin bahkan menyimpan puisi WS Rendra yang ditulis dalam bungkus rokok dan secarik kertas tulisan Chairil Anwar yang mengedit puisi Perjanjian dengan Bung Karno.

Esai adalah salah satu genre prosa, -selain cerpen dan novel, karena bahasa esai memiliki nilai estetika sastrawi (indah). Esai identik dengan membahas karya sastra, -mungkin karena pengaruh HB. Jassin yang memopulerkannya adalah orang yang bergelut di dunia sastra. Di era sekarang, tema-tema esai lebih berwarna, melampaui tema soal sastra dan kebudayaan. Esai pendidikan, politik, filsafat, agama, dan lain-lain begitu berlimpah.

Sebagaimana artikel opini, esai  merupakan pendapat penulis dan lebih bersifat subyektif. Obyektivitasnya lebih disebabkan sifat argumentatifnya, dalam arti “opini” tersebut memiliki basis ilmiah (hipotesis, teoretik, dan simpulan). Bahasa yang sastrawi ini (sebagai esai pada perkembangan awalnya) yang membedakannya dengan opini secara umumnya.

Bacajuga:

Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Tradisi Menulis Para Ulama

Wajah Kusam Pendidikan di Indonesia

26/06/2022
5

Dalam penulisan esai, lazim ada kata “saya” untuk memberi impresi pada tulisan. Untuk menunjukkan kedekatan antara penulis dan tema yang ditulis. Model ini berbeda dengan opini dan artikel ilmiah yang haram menggunakan kata “saya, aku, kita, kalian.”

Mengapa Esai?

Esai ditulis secara pendek, sekitar 5-8 ribu karakter. Esai tidak berpretensi membahas persoalan secara tuntas. Ia hanya mengungkap peristiwa dari satu teropong yang –bagi penulis esai- dianggap penting. Tema-tema esai yang menarik, -menurut subjektivitas saya, justru karena keberhasilannya mengambil anasir tertentu dan mengaitkannya dengan seuatu peristiwa besar.

Aktualitas esai berangkat dari peristiwa yang aktual dan besar. Lalu dari peristiwa besar ini kita “menembak” dari teropong yang “tidak lazim.” Misalnya, soal virus Corona yang booming ini, penulis esai bisa menembaknya dengan sisi kebudayaan, misalnya kehadiran padasan (tempat wudlu) di depan rumah yang mulai hilang. Karena disediakannya tempat cuci tangan akan mengingatkan kita pada padasan dan kendi yang di masa lalu lazim ditemui di depan rumah.

Bagi sebagian orang, tulisan seperti itu mungkin terkesan meksa (memaksa), othak-athik gathuk. Namun, jika berhasil ditulis dengan argumen yang runtut dan logis, tidak mengapa. Toh, esai sebagaimana di atas, tidak berpretensi membahas persoalan secara tuntas. Esai hanya berupaya menangkap keping dari peristiwa. Keping-keping lainnya dapat diisi oleh tulisan genre lain (opini, jurnal, makalah, skripsi, dll).

Esai Yang Menarik

Arief Budiman menulis Esai tentang Esai sebagai “alat bantu” kita menghargai nilai sebuah esai, yang bergerak dari subyektif-obyektif, bolak-balik, dan sesuai minat penulisnya. Dari psikologis, menulis esai adalah menulis sesuatu yang menarik minat esais (penulis esai). Teori-teori dalam esai hadir secara longgar, serentak, dan mungkin tumpang tindih. Ada teori yang mungkin dianggap kurang nyambung. Terkesan diadakan demi “obyektivitas” esai.

Contoh esai yang bagus adalah Catatan Pinggir (Caping) Goenawan Mohamad. Konsistensinya menulis Caping setiap minggu di Majalah Tempo bahkan membuatnya Esai model Caping menjadi “genre” tersendiri dalam khasanah penulisan esai di Indonesia. Di esai-esainya, Goenawan Mohamad sering menghadirkan negasi (tapi) dan mengakhirinya dengan pertanyaan. Seolah dia sedang “mempertarungkan” teori-teori.

Esai-esai Cak Nun juga menarik sebagai bagian dari perkembangan apa yang masyhur disebut story telling. Yaitu menulis keseharian yang dibumbui dialog (naratif), dan deksriptif. Membaca esainya kita seperti membaca cerpen, tapi juga opini pribadinya. Peristiwa besar dilihat Cak Nun dari pespektif orang-orang disekitarnya, baik itu tokoh atau bukan.

Bagaimana Saya Menulis Esai?

Modal utama bagi penulis esai adalah membaca buku apa pun, mendengar apa pun. Selajur dengan semangat postmodernisme, tidak ada lagi kebenaran tunggal yang mutlak. Esai adalah bagian dari dekonstruksi, membongkar narasi-narasi besar melalui secuil narasi kecil.

Pengalaman pribadi saya dalam menulis esai, saya banyak memungut berbagai khasanah yang saya anggap cocok. Misalnya dalam menulis tentang kaitan pendidikan dan profesi, film-film dari tahun 1970, 1980, dan 1990-an, menarik untuk dijadikan referensi, demi melihat salah satu keping penanda zaman. Bahwa pekerjaan yang populer dalam film kita adalah dokter, insinyur, hukum, ekonomi.

Di antara yang pernah saya tulis, saya sering menggunakan lagu-lagu kritik sosial Iwan Fals sebagai titik pijak. Misalnya, lagu Teman Kawanku Punya Teman, Si Tua Sais Pedati, Mencetak Sawah, -untuk menyebut beberapa lagu yang saya ingat. Lagu-lagu ini saya tempatkan sebagai “penanda” era tertentu.

Problem yang sering muncul ketika menulis esai adalah writer’s block. Kondisi buntu, seperti tak bisa melanjutkan lagi. Menyiasatinya adalah dengan menyela dengan kegiatan lain, atau membaca lagi untuk mendapatkan suatu “pencerahan.” Tentu setiap orang memiliki siasat yang berbeda-beda untuk mengatasi writer’s block ini.

Cara yang kedua adalah menulis pokok pikiran atau kalimat utama. Secara mudah, teknisnya adalah kita buat (misalnya) lima kalimat utama yang ditata dengan model paragraf. Kemudian kita lengkapi dengan kalimat-kalimat pengembang. Setelah kita terasa ada kalimat pengembang yang mungkin tidak nyambung dengan kalimat utama. Dan saya tata lagi agar lebih runtut.

Pada akhirnya, sebuah esai selesai ditulis, meski hanya sebagai kepingan peristiwa. Esai yang selesai ditulis sangat berhak dikirim ke media massa (online maupun cetak), untuk bertemu dengan pembaca yang lebih luas.

-Tulisan ini disampaikan dalam Diklat GLM Kuliah Artikel Populer pada Senin 6 Juli 2020.

Tags: Bagaimana Saya Menulis Esai?Junaidi Abdul Munif
ShareSendTweet
Previous Post

Hukum Menjual Kulit Binatang Qurban, dan Hukum Shalat Jumat Bertepatan Hari Raya Idul Adha

Next Post

Kembali ke Pangkal Jalan

Related Posts

Pendeta, Santri dan Pesantren
Artikel

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin
Artikel

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat
Artikel

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Next Post

Kembali ke Pangkal Jalan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022

Tulisan Terbaru

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
11

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
3
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version