• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra Pustaka

Menjelang Biografi Anak

19/06/2020
in Pustaka
Reading Time: 3min read
0 0
0
Menjelang Biografi Anak
0
SHARES
46
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Rizka Nur Laily Muallifa

BIODATA BUKU:

Judul: Kitab Cerita

Penulis: Setyaningsih

Bacajuga:

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
121
Yang Bekerja di Balik Bahasa

Yang Bekerja di Balik Bahasa

23/04/2022
3

Tahun: Desember 2019

Penerbit: Bilik Literasi

Tebal: 82 halaman

ISBN: 9-786237-258438

Pembaca pada mulanya terbuai oleh angan-angan sendiri. “Esai-esai Anak dan Pustaka”, keterangan di bawah judul utama itu sempat tertuduh sebagai keterangan bahwa esai-esai yang termaktub dalam buku ditujukan untuk anak-anak. Pembaca sangat penasaran bagaimana kiranya ujud esai yang diperuntukkan buat anak-anak. Saat mata baca  tiba di halaman daftar isi, pembaca latah menepuk jidat dan tertawa-tawa sendirian. Mendapati judul-judul esai cenderung serius dan jelas tidak pas menyasar pembaca anak-anak. Oh, pembaca malang. Rupanya Kitab Cerita memang tidak ditujukan kepada para pembaca anak, kendatipun isinya melulu memperkarakan anak-anak.

Catatan menjelang penutup buku yang ditulis Fauzi Sukri menghadirkan ingatan pembaca pada Le Petit Prince garapan Antoine de Saint-Exupery. Mengutip Fauzi yang mengutip Saint-Exupery, “Kepada anak-anak aku mohon maaf, karena mempersembahkan buku ini kepada seorang dewasa. Aku mempunyai alasan yang kuat: orang dewasa itu adalah temanku yang terbaik di dunia. Aku mempunyai alasan lain: orang dewasa itu dapat memahami segalanya. Jika alasan itu tidak cukup, aku bersedia mempersembahkan buku ini kepada anak yang kemudian menjadi orang dewasa. Semua orang dewasa pernah menjadi anak-anak (sekalipun hanya sedikit yang ingat)”.

Dalam hal ini, Le Petit Prince dan kemudian Kitab Cerita punya irisan. Membaca seluruh esai dalam Kitab Cerita mudah memperoleh simpulan bahwa tak satupun dari esai-esai di dalamnya ditujukan kepada pembaca anak. Corak kebahasaan yang dipilih, jalinan cerita, ideologi yang coba disampaikan penulis mustahil diterima para pembaca anak. Jadi sudah jelas, Kitab Cerita ialah bekal bagi orang dewasa demi misi membentuk biografi anak melalui rujukan pustaka yang membentang.

Sebelum Membaca

Perkembangan literasi anak pada tahap paling mula diawali dengan aktivitas melihat sebelum membaca. Anak-anak lebih dulu mengenal gambar daripada abjad yang berbaris-baris. Mereka juga menyimak dan merekam apa-apa yang disampaikan orang di sekitarnya. Konon, masa imperialisme Belanda diperkuat pula dengan penciptaan gambar yang diskriminatif di buku-buku ajar yang tercetak. Para ilustrator Belanda paling gemar menghadirkan pribumi sebagai sosok yang bertelanjang kaki, tidak berbaju, menjadi kuli/pembantu. Sementara kaum Belanda ditampilkan sebagai kulit putih yang padanya melekat perangkat-perangkat khas kemodernan, mulai sepatu sampai kendaraan (hlm. 14).

Belanda sadar, gambar bisa bicara lebih banyak daripada yang diprakirakan. Juga lebih lama tinggal dalam kenang-kenangan visual di kantong ingatan anak-anak. Gambar bukan perkara sepele. Ia jadi senjata politis ampuh supaya anak-anak Indonesia melihat dirinya sebagai pribumi inferior sejak mula. Tapi di masa itu pula, ada seorang perupa muda pribumi yang gagah berani urun dalam pengajaran gambar di sekolah-sekolah Hindia Belanda. Ialah Raden Saleh yang menciptakan teekenvoorbeelden (cetakan contoh untuk belajar menggambar). Teekenvoorbeelden itu menunjukkan tingginya kualitas bahan pelajaran menggambar yang digagas Raden Saleh untuk sekolah-sekolah di Jawa.

Setelah perlawanan Raden Saleh yang bersifat perorangan, sekian ilustrator pribumi mendapatkan gairah perlawanan koletif-institusional berkat politik etis. Mereka menciptakan gambar-gambar melawan diskriminasi dengan semangat bebas dan menjelang identitas keindonesiaan melalui buku-buku terbitan Balai Pustaka. Orang-orang dewasa berkesempatan-berkuasa menciptakan bacaan anak dengan ilustrasi tak asal coret alias sungguh memadahi. Para pembaca anak sangat mungkin mulanya membaca melalui mata visual mengkhidmati ilustrasi. Dalam hal ini ilustrasi berkedudukan setara atau meminjam istilah Setyaningsih menjadi suatu yang instingtual yang kuat bersekutu dengan teks.

Selain melihat gambar, anak-anak juga menyimak kata yang terucapkan mulut orang dewasa. Malahan sekian anak yang kini sampai pada usia jelang dewasa masih karib dengan kegemaran mendengar cerita dari mulut orang lain daripada membaca cerita yang tertulis. Anak-anak riang dan khidmat menyimak cerita pengantar tidur yang dibawakan orang tua, guru di sekolah, dan orang dewasa lain di pelbagai tempat dan kesempatan yang mengada.

Selembar Demi Selembar

Buku menjadi pertautan penanda kasih sayang seorang dewasa kepada anak-anak. Pelacakan Setyaningsih pada bacaan lawas membuahkan temuan iklan penanda romantisisme hubungan orang dewasa dengan anak-anak melalui buku. Koran Aneka Olahraga No. 2 (22 Agustus 1964) memuat iklan buku bacaan Tjerita Pilihan dari Mantjanegara. Bunyi iklan itu, “SAJANG ANAK!!! Belikanlah buku2 jang menarik dan bernilai! Kami sedia buku kumpulan tjerita anak2”. Membelikan buku sebentuk ikhtiar menyayangi anak (hlm. 19).

Setelah melalui tahap perkembangan melihat gambar dan menyimak omongan, sang anak sampai juga pada tahap membaca teks. Dorongan sekitar atau atas kemauan diri anak merasai kata-kata tercetak tak selalu lekas dibarengi dengan harapan besar dan membuncah. Anak-anak sering telanjur gembira meniti huruf demi huruf sebelum bernafsu mengerti maknanya. Kata-kata dieja dengan penuh kegembiraan merasai efek bunyi yang dibatin atau dieja dengan suara keras-keras. Membaca itu sudah lebih dulu asyik bagi semesta anak-anak.

Hari-hari membaca tanpa sibuk memikirkan makna juga akan lekas berlalu. Sang pembaca anak lekas meniti tahapan membaca berikutnya. Ia mulai penasaran dengan apa-apa yang sudah berhasil diejanya. Mereka-reka makna yang melekat di setiap kata. Ia merenungi semesta di balik kata per kata. Mengenali kehidupan lembar demi lembarnya. Sang pembaca anak meluncur menuju imajinasi dan pemahaman-pemahaman baru. Menuju pencerahan pikiran membangun gagasan dan cita-cita mulia.

Bacaan membentuk pemahaman anak mengenai sekitar, termasuk membentuk mentalitasnya. Bacaan anak punya andil besar membentuk sikap setiap generasi menyelami kehidupan sosial, menyemai intelektualitas dan rasa kemanusiaan yang tak habis-habis (hlm. 55). Tsah!

-Peresensi adalah Pembaca tak tahan godaan. Dalam masa-masa riang pasca menerbitkan buku puisi bersama beberapa kawan. Buku puisi itu Menghidupi Kematian (2018). Tulisannya pernah tersiar di Koran Tempo, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Suara Merdeka, Koran Madura, Radar Bojonegoro, detik.com, alif.id, basabasi.co, ideide.id, langgar.co, dan beberapa lainnya.

Tags: Kitab CeritaMenjelang Biografi AnakNU JatengRizka Nur Laily Muallifa
ShareSendTweet
Previous Post

Membuka Tali Simpul Pendidikan

Next Post

Idulfitri dan Kekuatan Alam semesta

Related Posts

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah
Pustaka

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar
Pustaka

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya
Pustaka

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
121
Next Post
MI Ma’arif Bendosari Gelar Mujahadah

Idulfitri dan Kekuatan Alam semesta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022

Tulisan Terbaru

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
0
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
6
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
6
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022
11
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version