• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Idulfitri dan Kekuatan Alam semesta

23/06/2020
in Artikel, Opini
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
MI Ma’arif Bendosari Gelar Mujahadah
0
SHARES
77
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh: Nanang Qosim

Ritual peribadatan syariat Islam seperti salat Idulfitri memiliki keterikatan khas dengan siklus perjalanan rembulan mengelilingi matahari. Mata manusia memata-matai matahari saat tenggelam untuk bisa menetukan akhir Ramadan. Sebuah tongkat ditegakkan di depan masjid untuk memastikan salat zuhur telah tiba.

Bahkan, sekali tempo saat matahari tepat di atas Kabah, banyak manusia  bergegas ke luar rumah menancapkan tongkat untuk memastikan arah kiblat. Di sini, manusia adalah mikrokosmos yang mengungkapkan alam makrokosmos. “Seperti halnya air menjadi penghubung antara ombak dan laut,” ungkap sastrawan sufi Aceh, Hamzah Fansuri.

Maka, kembali ke fitri juga berarti kembali menemukan kekuatan alam semesta. Dalam kaitan ini, saya teringat Albert Einstein yang menemukan energi fitri dalam lintas cahaya maha dasyat. E=mc2 menjelaskan persamaan nilai antara energi (E) dan massa (m), yang disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( c2 ).

Bacajuga:

Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
3
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022
0
Sastra dan Religuisitas

Sastra dan Religuisitas

30/06/2022
4
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
6

Energi sama dengan massa kali kuadrat kecepatan cahaya. Einstein terperangah! Dalam ruang kontemplasi nalar ia bertawaf pada ruang maha agung jagad raya, matahari, planet-planet, bintang dan entah apa lagi. Ini tentu butuh energi luar biasa untuk menciptakan massa. Di sini, Einstein memosisikan energi sebagai emanasi Zat Maha Agung sekaligus Zat Maha Agung itu sendiri!

Khitah fitri khas Einstein yang memosisikan cahaya dalam vakum (c2) untuk menjabarkan abstraksi energi itu, 14 abad yang lampau telah disitir dalam Surah an-Nur (24):35, “Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, meski tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpumaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.‘

Surah an-Nur ayat 35 itu mengisyaratkan bahwa misykab/cela adalah simbol riligi, az-zujaj adalah komunitas manusia berzikir nalar, al-mishbah adalah kalbu. Asy-Syajarahb adalah sosok manusia yang bersih, steril dan istiqamah. Dan minyak adalah simbol rahasia-rahasia Allah. Akan halnya matsalu nurihi/ perumpamaan cahaya-Nya adalah cahaya makrifat. Hal ini diadopsi Einstein sebagai “The most beautiful experience we can have is the mysterious.’

Adalah ruang misteri sekaligus perjalanan emosi ketika manusia berada pada titik temu terjauh di antara seni sejati dan sains sejati. Emang sih sains kerap tidak dapat menembus ruang misteri, tapi melalui partikel suci fitri selalu saja ada hidayah yang membimbing manusia untuk menyentuh energi misteri itu.

Meski manusia tercipta, bermula dari saripati air yang hina, namun keberadaan manusia sangatlah amat istimewa. “Manusia adalah mahkota serta puncak alam semesta,” tutur Hamzah dari Pansur, empat abad lalu. Sementara Syams Al Din dari Pasai, pada abad ke-16 bertutur bahwa manusia adalah penjelmaan zat mutlak yang paling penuh dan paling sempurna. Bahkan Adinegoro menulis bahwa manusia adalah alam kecil, sebagian dari alam besar di atas bumi.

Aneka pendapat ini dalam kajian filasafat abad ke-16 menjadi acuan dalam memosisikan dan memaknai hakikat manusia. Di dataran pemikiran ini, kedudukan manusia ditempatkan pada dimensi religius yang kokoh. Ia terposisikan pada konstruksi pusat periferial keajegan alam. Seperti samudera maha luas, manusia adalah penghubung antara Zat Mutlak dan segala ciptaan-Nya.

Artinya, “Sebagai pangkat terakhir penjelmaan Zat Mutlak, maka manusia bisa diposisikan sebagai titik balik bagi perjalanan kembali kepada Allah. Secara potensial manusia adalah tempat pertemuan antara tanazzul dan taraqqi, atau tempat pertemuan pengaliran keluar dan pengaliran kembali,” tulis Dr Harun Hadiwijoyo. Bahkan seorang Soeryanto Poespowardojo menuturkan bahwa manusia ketika terlempar dalam situasi tertentu butuh bentuk-bentuk pengejawantahan yang perlu direalisasikan dalam dinamika dan historitas.

Paparan di atas diakses Albert Einstein sebagai sinergitas emanasi energi misteri E=mc2. Tidak aneh manakala kesadaran empiris-emosional menghantarkan manusia pada sains-sains Ilahiah bahwa jalinan mikroskopik yang membuat tanaman bertumbuh, mengeraskan sisa-sisa tubuh hewan laut menjadi bukit kapur, menyatukan uap air menjadi awan hingga pada big bang yang telah memuntahkan samudera partikel, hal mana material subatomik itu lalu membentuk miliaran galaksi, hingga terwujudlah “sebutir pasir‘ bernama planet bumi yang kini kita tempati.

Yang ajaib, sebagai makhluk yang hinggap di sebutir pasir, ternyata manusia memiliki potensi fitri dalam mengembangkan kebudayaan yang cemerlang. Pada titik terjauh, manusia memiliki moralitas yang tidak dimiliki hewan apa pun, termasuk apa yang dijelaskan dalam teori evolusi Darwin. Bahkan Einstein memberi apresiasi tinggi terhadap pandangan filsuf Baruch de Spinoza seputar “jiwa‘ yang tak berwujud dan tubuh yang berwujud adalah satu. Adalah spirit primordial (jiwa utama) yang menzikirkan moralitas Idulfitri.

Yang malang, potensi energi fitri ini kerap ditelikung perumitan dilematis bersifat holistik. Potensi yang dimiliki untuk memperluas kesempurnaan fitri direduksi langkah laku pembodohan jiwa. Hamzah menyebutnya ghaflat. “Adapun rupamu itu, bayang-bayang jua, namamu itu gelar-gelaran jua; dari pada ghaflatmu kausangka engkau bernama dan berupa,” ungkapnya.

Einstein, Tuhan dan Idulfitri?, “Sesungguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang di antaranya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian cahaya,‘ tutur seorang muballig. ‘Wajah mereka bercahaya dan mereka itu bukan Nabi, juga bukan pada syuhada. Siapakah mereka itu? Mereka adalah orang-orang yang saling menjalin cinta kasih karena Allah, dan saling bermajelis karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah semata.‘

Banyak yang tersenyum. Bisa jadi salah satu di antara mereka yang berpakaian cahaya Surga itu, atas ridha Allah SWT, adalah Albert Einstein.

-Penulis adalah Kolomnis dan peneliti, pengurus Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Semarang.

Tags: Idulfitri dan Kekuatan Alam semestaLTN NU SemarangNanang QosimNU Jateng
ShareSendTweet
Previous Post

Menjelang Biografi Anak

Next Post

Menolak Corona atau Pasiennya?

Related Posts

Body Shaming yang Bikin Salting
Artikel

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
3
Tradisi Menulis Para Ulama
Artikel

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022
0
Sastra dan Religuisitas
Artikel

Sastra dan Religuisitas

30/06/2022
4
Next Post

Menolak Corona atau Pasiennya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022

Tulisan Terbaru

Puisi-Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Golongan yang Memperoleh Syafaat di Hari Akhir

30/06/2022
1
Body Shaming yang Bikin Salting

Body Shaming yang Bikin Salting

30/06/2022
3
LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

LP Ma’arif NU Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka

29/06/2022
5
Tradisi Menulis Para Ulama

Keragaman Tema dalam Guratan Dani Cipta A.

30/06/2022
0
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Silabus
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version