• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra Pustaka

Tamasya ke Masa Lalu Lewat Cerpen

13/03/2020
in Pustaka
Reading Time: 3min read
0 0
0
Tamasya ke Masa Lalu Lewat Cerpen
0
SHARES
13
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Umi Ha Es

Biodata Buku

Judul Buku: Ustad Salim Menangis

Penulis : Budi Maryono

Bacajuga:

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
122
Yang Bekerja di Balik Bahasa

Yang Bekerja di Balik Bahasa

23/04/2022
3

Penerbit: Gigih Pustaka Mandiri

Tahun Terbit: November 2019

Jumlah Halaman: 98

ISBN: 978-602-1220-28-3

Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa manusia boleh pintar setinggi langit tetapi jika ia tidak bisa menulis maka ia akan hilang dari sejarah. Kata-kata Pramudya tersebut benar adanya, terbukti banyak nama ilmuwan Islam yang telah meninggal berabad-abad lamanya namun sampai saat ini masih kita kenal melalui karya monumentalnya berupa kitab-kitab klasik. Bahkan karya-karya tersebut telah memberikan sumbangsih yang amat besar dalam perkembangan peradaban saat ini.

Bagaimanakah dengan karya fiksi? Karya fiksi selain mengabadikan nama penulisnya juga mengabadikan kebudayaan zaman di mana karya tersebut dilahirkan. Seorang penulis membangun karyanya tidak dalam ruang kosong, dalam menulis mereka diilhami oleh situasi dan kondisi masyarakat pada masa itu. Latar tempat maupun latar sosial yang digambarkan secara detail oleh penulis akan mampu memberikan gambaran yang nyata bagi pembaca di masa yang akan datang. Dengan menikmati karya fiksi seolah-olah pembaca dibawa meluncur oleh mesin waktu menuju masa silam.

Kumpulan cerpen karya Budi Maryono yang berjudul Ustadz Salim Menangis memiliki nuansa yang berbeda dibanding karya kumpulan cerpen lainnya. Hal ini dikarenakan cerpen-cerpen yang ada dalamnya ditulis dalam rentang waktu yang lama. Sebut saja salah satu cerpen dalam buku ini yang berjudul Kembali ke Jakarta (hlm.3), cerpen tersebut ditulis pada 30 tahun silam. 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah perubahan zaman. Banyak hal yang telah berubah dari masa cerpen ditulis sampai sekarang, sehingga dengan membaca kumpulan cerpen ini pembaca diajak untuk bertamasya ke masa lalu. Darinya kita bisa mengetahui kondisi perekonomian maupun konflik sosial yang dihadapi masyarakat saat itu.

Kumpulan cerpen yang satu ini juga bisa dikatakan sebagai rekaman kehidupan masyarakat yang terjadi di masanya.

Cerpen dengan judul Bapak (hlm. 11) menceritakan kepada pembaca bahwa pada tahun 90-an telah terjadi musibah yang menimpa para jamaah haji di Terowongan Mina. Musibah tersebut menelan korban jiwa yang cukup banyak. Kemudian dalam cerpen berjudul Embeeek (hlm.47) dan Angka Jitu (hlm. 47) dikisahkan tentang SDSB, Sumbangan Dana Sosial Berhadiah, sebuah program undian berhadiah yang dilegalkan dan cukup digandrungi masyarakat di zamannya. Meski dibungkus dengan baju sumbangan berhadiah, namun tak sedikit pula masyarakat yang menyadari bahwa hal tersebut tidak berbeda dengan judi yang terselubung. Hal ini diungkap dalam dua cerpen tersebut, orang-orang yang masih memegang nilai-nilai agama dengan kuat tetap menganggap SDSB sebagai sesuatu yang diharamkan oleh agama.

Kesedihan-kesedihan yang menimpa rakyat kecil juga terekam di sini. Susahnya mencari uang saat itu ditulis dalam cerpen Kembali ke Jakarta (hlm. 3), Ustad Salim Menangis (hlm. 75) dan Aku Harus Terus Menyanyi (hlm. 85). Dari cerpen tersebut kita bisa merasakan betapa sulitnya mencari uang saat itu, bahkan untuk memenuhi kehidupan pokoknya saja susah. Kurangnya lapangan pekerjaan menyebabkan seseorang harus rela meninbgalkan keluarga dan pergi ke daerah lain, bahkan negara lain, hanya sekedar untuk menyambung hidup keluarganya.

Ada juga cerpen yang agak berat dalam buku ini, judulnya Lorong Panjang Itu (hlm. 21). Bagi pembaca yang masih punya nurani, setelah membaca cerpen ini dia akan merasa ditampar oleh pengarang. Cerpen ini adalah satu-satunya cerpen dalam buku tersebut yang tidak mampu terkoyak zaman. Kapan pun cerpen ini dibaca tidak akan ketahuan bahwa ini adalah karya yang telah ditulis puluhan tahun silam. Penulis memilih latar yang kekal untuk cerpen ini.

Lain halnya dengan cerpen yang berjudul 10.10, di sini penulis menunjukkan diri bahwa dia adalah benar-benar seorang sastrawan. “Anak kemarin sore” atau orang yang imajinasinya pas-pasan akan kesulitan memahami maksud cerpen ini meskipun sampai mengerutkan dahi sebelas lipatan. Otak pembaca akan dibawa berputar-putar terlebih dahulu oleh rangkaian kalimat kiasan sebanyak tujuh halaman baru kemudian diajak mendarat dalam sebuah simpulan bahwa manusia harus pandai memanfaatkan waktu, jika tidak maka ia akan merugi.

Kelebihan dari buku ini adalah meskipun cerpen-cerpen yang ada di dalamnya telah ditulis beberapa puluh tahun silam, namun amanat yang disampaikan masih sangat relevan.

Buku ini memuat 10 cerpen karya penulis yang sebelumnya telah dimuat di media massa. Meskipun bukan cerpen religi, namun dari 10 cerpen tersebut rata-rata merupakan cerpen yang kental dengan nuansa Islam. Mulai dari cerpen Bapak dan Ustad Salim Menangis yang berkisah tentang ibadah haji, cerpen Embeeek yang mengisahkan tentang peristiwa ibadah kurban, cerpen 10.10 yang sepertinya terinspirasi dari surat Al Asr, serta Kembali ke Jakarta yang diwarnai oleh usaha untuk merayakan lebaran.

Penulis mengaku dalam kata pengantar bahwa cerpen-cerpen tersebut dibuat “dalam rangka”, maksudnya menulisnya menjelang perayaan ataupun peristiwa tertentu. Tema yang dipilih pun disesuaikan dengan momen-momen yang ada di depan mata dengan harapan berpeluang besar untuk dimuat. Meskipun demikian cerita-cerita yang ada di buku ini tak ada satu pun yang terkesan dipaksakan. Semua cerita mengalir begitu saja dan enak untuk dinikmati.

-Peresensi adalah Kepala MI Al Mustajab Kec. Pringapus, Kab. Semarang. Pengurus LP Maarif Kab. Semarang dan Pengurus Pergunu Kab. Semarang.

Tags: NU JatengTamasya ke Masa Lalu Lewat CerpenUMI HSUstad Salim Menangis
ShareSendTweet
Previous Post

Menerapkan Disiplin Positif di Madrasah/Sekolah

Next Post

Koordinator GLM Ajak Pelajar NU Kuasai Media

Related Posts

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah
Pustaka

Kiat Cerdas Memahami Substansi Ibadah

15/05/2022
5
Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar
Pustaka

Etika Proses Menuntut Ilmu Seorang Pembelajar

06/05/2022
11
Damai Sedamai-damainya
Pustaka

Damai Sedamai-damainya

29/04/2022
122
Next Post
Koordinator GLM Ajak Pelajar NU Kuasai Media

Koordinator GLM Ajak Pelajar NU Kuasai Media

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022

Tulisan Terbaru

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
8
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
7
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
7
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022
11
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version