• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Menerapkan Disiplin Positif di Madrasah/Sekolah

12/03/2020
in Artikel, Opini
Reading Time: 3min read
0 0
0
Ilustrasi Republika

Ilustrasi Republika

82
SHARES
40
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Muamar Ramadhan, M.S.I

Serentetan peristiwa yang dilaporkan ke pihak berwajib terkait dengan hukuman yang diberikan guru kepada siswa, membuat sejumlah kalangan prihatin. Bahkan sebagian guru melakukan ‘pembiaran’ terhadap sejumlah pelanggaran yang dilakukan siswa. Di sinilah terjadi dilema di kalangan pendidik; menghukum salah, tidak menghukum juga salah. Kondisi siswa yang melakukan pelanggaran semakin berani karena guru tidak lagi memberikan hukuman yang membuat efek jera. Kondisi di madrasah/sekolah seakan tidak ada tata tertib yang berlaku. Sementara guru masih dibayang-bayangi berhadapan dengan aparat penegak hukum.

Di sisi lain, sebagian guru madrasah/sekolah tetap menerapkan hukuman dengan alasan menegakkan kedisiplinan dan tata tertib. Dengan cara hati-hati dan batasan tertentu, hukuman tetap dijalankan dan menjadi zona nyaman di hampir seluruh madrasah/sekolah. Hampir semua madrasah/sekolah menerapkan hukuman bagi seluruh siswa yang melakukan pelanggaran. Alasan mendasar penerapan hukuman adalah demi kedisiplinan sekolah dan mendidik anak menjadi anak yang baik.

Kondisi di atas adalah bagian dari potret dunia pendidikan yang mengakar kuat, bahwa hukuman adalah bagian tidak terpisahkan dari proses pendidikan. Keyakinan bahwa hukuman menjadi bagian dari konsep reward and punishment yang secara berimbang harus dijalankan sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Bacajuga:

Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
Puisi-Puisi Puji Pistols

Islam: Agama Damai, Santun, dan Toleran

26/05/2022
1
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
9

Keyakinan dan budaya hukuman tidak salah, namun tidak selamanya tepat. Apalagi karena takut dilaporkan pihak berwajib kemudian melakukan pembiaran terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan siswa juga menyisakan problem serius. Hukuman dikatakan tidak tepat karena seringkali berbentuk kekerasan naik fisik, mental, maupun verbal dan seringkali dilakukan tanpa menghiraukan relevansi antara pelanggaran dan hukuman yang diberikan. Belum lagi jika ditelisik lebih jauh, apakah dengan hukuman yang dinilai dapat merubah perilaku siswa dari tidak baik menjadi baik, dapat menubuhkan kesadaran kritis siswa. Pada konteks inilah disiplin positif menjadi alternatif solutif.

Disiplin Positif

Disiplin positif adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada kekuatan tindakan positif. Tujuannya adalah menghasilkan anak yang bertanggung jawab dalam mengelola tindakan mereka sendiri, daripada tergantung pada pihak lain/otoritas (guru, orang tua) untuk mengatur tindakan mereka

Bisa dikatakan bahwa disiplin positif adalah antitesa praktik hukuman yang selama ini dilakukan yang tidak mampu menumbuhkan kesadaran kritis dan kurang relevan dalam proses pendidikan. Bahkan hukuman dinilai kontraproduktif dengan spirit madrasah/sekolah ramah anak.

Displin positif adalah upaya untuk menumbuhkembangkan nila-nilai positif agar siswa mempunyai kesadaran untuk bertindak positif. Saat sudah mempunyai kesadaran maka diharapkan kondiisi positif akan merubah dari pelanggaran menjadi displin, dari menyimpang kembali ke pada yang benar.

Tantangan penerapan disiplin positif adalah zona nyaman madrasah/sekolah yang selama  ini menerapkan hukuman. Madrasah/sekolah meyakni  bahwa hukuman adalah salh satu cara efektif untuk ketertiban madrasah/sekolah sehingga siswa menjadi baik. Siswa yang melakukan tindakan menyimpang hanya bisa ditertibkan dengan hukuman. Dengan perspektif ini tidak jarang pendekatan yang digunakan adalah memosisikan anak sebagai pihak yang salah.  Bahkan labeling anak nakal sering disematkan pada sisiwa yang melakukan pelanggaran. Justufikasi anak dalam posisi salah menjadikan dia berhak menerima hukuman.

Hal kedua yang juga penting adalah keyakinan bahwa dalam memnberikan hukman tidak memperhatikan keterkaitan hukuman dengan dampak positif yang diharapkan. Tidak ada relasi antara hukuman dan pelanggaran yang dilakukan serta dampak positif yang diharapkan. Misalnya ada anak-anak yang berbicara sendiri di kelas kemudian disuruh lari mengelilingi halaman sekolah. Siswa tidak mengerti apa hubungan antara hukiman yang dia terima dengan pelanggaran yang dilakukan.

Di sinilah diperlukan kesadaran semua pihak bahwa dispilin poistif dikembangkan di madrasah/sekolah. Salah satu hambatannya adalah mindset stakholder madarsah/sekolah, khsusunya guru, yang selama ini berada dalam zona nyaman memberikan hukuman bagi siswa. Bagaimana mungkin siswa yang melakukan pelannggaran atau sikap menyimpang tidak  boleh diberi sanksi? Atau tidak boleh memerima hukuman. Bahkan untuk menimbukkan efek jera harus dengan kekerasan? Inilah sejumlah pertanyaan yang muncul untuk memulai disiplin positif di madrasah/sekolah.

Sejatinya disiplin positif adalah proses penyadaran kepada warga madrasah/sekolah bahwa dengan hal-hal yang positif akan tercipta sesuatu yang positif. Guru yang menginginkan siswanya positif maka ia harus mengembangkan dalam dirinya sesuatu yang positif. Dengan demikian energi positif akan memengaruhi anak. Selama ini yang terjadi adalah mengedepankan emsoi. Saat  melihat anak yang menyimpang (misbehave), maka emosilah yang dikedepankan. Kemudian langsung menasihati dan menghukum.

Padahal sesungguh nya yang terpenting adalah bertanya melalui dialog. Guru sebaiknya memberikan pertanyaan reflektif kepada anak kemudian siswa akan merasa nyaman dan dekat. Kenyamanan dan kedekatan ini menjadi titik awal siswa akan menceritakan banyak hal yang menjadi informasi awal bagi guru untuk melakukan langkah-langkah perbaikan bagi anak didik. Dengan demikian, sisiwa diajak untuk berpikir logis tentang konsekuensi tindakan menyimpang yang dilakukan dan didorong untuk memperbaikinya.

-Penulis adalah Pengurus LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah.

Tags: Maarif JatengMenerapkan Disiplin Positif di Madrasah/SekolahMuamar RamadhanNU Jateng
Share82SendTweet
Previous Post

PCNU Temanggung Gelar Muskercab Perdana

Next Post

Tamasya ke Masa Lalu Lewat Cerpen

Related Posts

Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal
Artikel

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat
Artikel

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
Puisi-Puisi Puji Pistols
Artikel

Islam: Agama Damai, Santun, dan Toleran

26/05/2022
1
Next Post
Tamasya ke Masa Lalu Lewat Cerpen

Tamasya ke Masa Lalu Lewat Cerpen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Doa Orang-Orang Teraniaya

Doa Orang-Orang Teraniaya

28/05/2022
Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

28/05/2022
Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022

Tulisan Terbaru

Doa Orang-Orang Teraniaya

Doa Orang-Orang Teraniaya

28/05/2022
8
Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

Sedekah Tak Akan Membuat Kita Miskin

28/05/2022
0
Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version