Oleh Abdul Aziz
Negara Indonesia adalah negara yang besar, baik dari segi wilayah maupun penduduknya, begitupun dengan jumlah sukunya. Menurut sensus BPS (2010), Indonesia memiliki jumlah suku yang jumlahnya banyak sekali, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia, atau tepatnya 1.340 suku bangsa dan suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi.
Pekerjaan berat bagi bangsa ini adalah merawat persatuan, bangsa ini memiliki beraneka ragam suku, agama, ras dan adat istiadat yang harus tetap terjaga persatuanya. Betapapun peliknya keadaan bangsa ini, banyaknya teror dan pemberontakan yang dihadapi bangsa ini asal persatuan tetap terjaga maka semuanya akan bisa terselesaikan.
Bangsa Indonesia memiliki pedoman yang kuat dalam upaya merawat persatuan yaitu berupa Pancasila, Bineka tunggak Ika, NKRI dan UUD 45. Kalau dalam bahasa almagfurlah Mbah Mun (Maemun Zubair) dalam beberapa tausiyahnya yang penulis ikuti, ke empat elemen tersebut biasa disingkat dengan PBNU. Karena pada dasarnya para Founding Fathers telah merancang dengan sedemikian rupa agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beraneka ragam ini.
- Iklan -
Pancasila sebagai dasar Negara sebenarnya sudah merumuskan tentang sosok manusia ideal Indonesia, bisa kita lihat pada sila pertama yaitu ketuhanan yang maha Esa, dalam artian manusia Indonesia mempunyai agama masing-masing sesuai yang diyakininya, perlu diketahui bahwa setiap agama pasti mengajarkan kebaikan kepada umatya, namun bagaimanapun juga umatlah yang melakukan atau tidak melakukan perintah agama tersebut.
Prinsip-prinsip pancasila akan terwujud apabila keadilan tetap terjaga. Keadilan itu menyangkut banyak hal, baik itu ekonomi, pendidikan, hukum, politik dan lainya, apabila keadilan terganggu maka dipastikan ada elemen yang akan bergerak sendiri entah itu memisahkan atau memberontak karena merasa terdzolimi dan sendi-sendi persatuan yang sudah lama dibangun perlahan akan runtuh.
Menjaga persatuan bangsa Indonesia yang beraneka ragam ini membutuhkan sebuah perhatian yang luar bisa dari pemerintah, masyarakat dan tentunya dari diri kita sendiri, jangan sampai terjadi kasus seperti yang dialami oleh mahasiswa Papua yang ada di Surabaya. Mereka mengalami diskriminasi dan kurang mendapatkan perhatian dari lingkunganya bahkan ada yang mengatai mereka dengan sebutan binatang padahal mereka juga sama seperti kita.
Saling Menghargai
Keanekaragaman bangsa Indonesia adalah sebuah keistimewaan yang perlu disyukuri, tidak semua bangsa mempunyai keanekaragaman seperti bangsa Indonesia, dalam hal agama misalnya, di Indonesia mempunyai berbagai macam agama dan dalam agama masing-masing ada aliran yang bermacam-macam.
Setiap aliran boleh mengklaim bahwa dirinyalah yang paling benar dan memang seharusnya begitu, namun yang perlu diketahui adalah tidak boleh menganggap yang lainya salah atau sesat. Tuduhan sesat terhadap aliran lain hanya akan mengganggu perasaan dan persatuan bahkan dapat menimbulkan amarah.
Perbedaan yang ada pada bangsa ini tidak hanya dalam aspek agama saja melainkan aspek yang lainya juga. Dalam aspek suku misalnya berbagai macam suku yang ada di Indonesia tentunya mempunyai karakteristik dan adat istiadat tersendiri yang mana itu menjadi sebuah identitas dan kebanggaan suku tersebut, dalam konteks merawat persatuan maka harus ada rasa saling menghormati antar suku-suku yang ada. Kalau tidak, maka akan muncul konflik yang berkepanjangan.
Merawat persatuan dan kesatuan mempersyaratkan adanya kesanggupan untuk menjaga hati dan perasaan dari masing-masing golongan yang berbeda keyakinan, kepercayaan dan pendapat untuk tidak saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu pada tataran empiric akan lebih rumit dan pelik, tatkala perbedaan itu bersifat komulatif. Misalnya perbedaan suku, agama, ras, tingkat pendidikan, ekonomi dan lainya maka menjaganya akan lebih rumit lagi ketika tidak ada rasa saling menghargai dan menghormati terhadap berbagai macam perbedaan yang ada.
Keadilan sebagai Kunci
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah kunci merawat persatuan bangsa, tanpa adanya keadilan maka persatuan akan terancam punah. Misalnya keadilan dalam aspek hukum, tidak ada hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah, semuanya sama di mata hukum, mana yang salah itulah yang harus dihukum.
Sebagaimana yang disabdakan oleh nabi Muhammad saw. ketika dilobi oleh Usamah bin Zaid untuk meringankan hukuman wanita bani Makhzum yang kedapatan mencuri, nabi pun menjawab, Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotongnya (HR. Bukhori Muslim). Maka dari itu keadilan merupakan kunci dalam merawat persatuan agar tidak pecah.
Dalam mewujudkan keadilan maka semua pihak harus dilindungi, dihormati, dihargai dan diakui keberadaanya. Pada dasarnya hal ini semua sudah diajarkan oleh Islam kepada penganutnya dimana perbedaan itu ada, baik itu perbedaan suku ataupun bangsa dan tugas kita adalah untuk saling mengenal dan saling mengasihi terhadap sesama. (QS. Al Hujurat: 13).
Oleh karena itu kita harus bisa bersikap adil seperti adilnya matahari ketika membagi cahayanya kepada siapa saja dan seperti samudra yang bisa menampung apa saja yang datang kepadanya. Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa akan terus terjaga eksistensinya. (*)
-Penulis adalah penghafal Alquran dan lulusan Pascasarjana PTIQ