Program pendataan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) sudah mendekati proses akhir. Finalisasi di bulan Desember 2020 telah melampaui target, meskipun baru kisaran lebih dari 400.000 jamaah NU yang terdata pada Sistem Informasi Strategis NU (SISNU).
Hal itu disampaikan Ahmad Yusuf Prasetiawan selaku Ketua Sensus Jamaah NU Banyumas 2020 pada acara Talkshow Matalaila dengan tema “Asyiknya BerkartaNU” hasil kerjasama antara PCNU Banyumas dengan Samawi Management di Kantor PCNU, Kamis (17/12/2020).
Lebih lanjut Yusuf Pras, panggilan akrab Ahmad Yusuf Prasetiawan menyampaikan, angka perolehan input 400.000 jamaah belum setengah dari data awal 1.200.000 jiwa dari 1.650.000 penduduk di Banyumas. Menjelang akhir pendataan tahun ini, diprediksi akan mencapai separuh dari data awal.
“Seluruh tim sensus warga NU masih terus bekerja dilapangan. Tim masih memiliki waktu untuk mencapai separuh pendataan hingga 31 Desember mendatang,” terang Yusuf Pras.
- Iklan -
Menurutnya, tim sensus datang langsung ke rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan. Proses input data pada sistem ditutup pukul 00.00 dan rata-rata dalam satu hari perolehan hasil sensus mencapai lebih dari 2000 jamaah.
“Sejumlah 3.936 relawan diterjunkan sebagai tim sensus di setiap Pengurus Ranting NU pada tingkat desa/kelurahan. Mereka bekerja secara sukarela di bawah koordinasi MWC dan PCNU,” jelasnya.
Program ini, lanjut Yusuf Pras, dilaksanakan untuk pemetaan kebijakan organisasi yang tepat sasaran. Pembenahan data base keanggotaan NU yang valid dan terukur. Bagi warga yang telah lengkap terekam datanya, maka akan mendapat Kartu Tanda Anggota NU (Karta-NU) dengan mengganti ongkos cetak Rp. 20.000 bagi yang berminat.
“Program ini perlu dukungan semua pihak, terutama operator di lapangan dan partisipasi dari warga NU. Jika pendataan ini sukses maka manfaatnya akan kembali ke organisasi untuk kemaslahatan nahdliyyin,” ungkapnya.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Banyumas, Kiai Sabar Munanto mengatakan, sampai tahun 2020 ditargetkan satu juta data dapat terinput. Relawan sampai saat ini masih bekerja secara sukarela tanpa dibayar sampai akhir bulan Desember.
“Relawan mengalami kesulitan, terlebih di masa pandemi, tidak dibayar, hanya mengharap berkah dan pahala. Lebih banyak sensus pendataan ini dibantu oleh generasi muda NU di tingkat Pengurus Ranting,” paparnya.
Kiai Sabar menambahkan, setiap pengurus berkewajiban mendorong tim sensus untuk semangat dalam bertugas. Jumlah 366 Ranting NU dari 27 MWC NU se-Kabupaten Banyumas diharapkan dapat menembus angka satu juta jamaah terinput.
“Dengan bekal bimbingan teknis dan monitoring, kami tetap optimis, petugas dapat maksimal bekerja. Pengurus Ranting dan MWC NU harus mendukung dan mendampingi, sehingga apabila terjadi kendala teknis, dapat langsung diselesaikan bersama,” pungkasnya.
(Musmuallim)