Oleh Usman Mafrukhin
Setiap insan yang memiliki dan aktif di dunia medsos Twitter pasti tahu akun NU Garis lucu, Muhammadiyah Garis Lucu, dan Katholik Garis lucu. Akun-akun ini pasti setiap hari memosting sesuatu seperti tidak punya dosa saja, artinya setiap pembaca pasti dibikin tertawa dan merasa goblok saja, termasuk saya.
Sebenarnya akun ketiganya sama saja, sama-sama mangkeli, masa bodoh dengan nyinyiran orang tapi pembaca pasti dibikin gatel pengen nendang.
Di zaman yang semuanya dapat diakses lewat media berbasis online, membuat orang mengonsumsi baik berita, pengetahuan dan isu-isu terkini pasti kebanyakan dari internet ataupun media sosial. Apalagi ketika kepo dengan hal yang sedang trending mesti orang-orang mencari cari baik meme ataupun link untuk dijadikan instastory atau Wa story agar tidak ketinggalan zaman dan anti mainstream.
- Iklan -
Hal tersebut diatas yang menjadi salah kaprah adalah ketika orang mengakses meme dari sumber yang tidak jelas mesti nantinya akan terbawa pengiringan opini yang dibangun oleh media tersebut, nah biasanya itu ada pro kontra disetiap hal yang sedang trending, nantinya tinggal orang mau kegiring yang mana.
Adanya akun-akun Nu Garis lucu, Muhamadiyah Garis lucu, dan Katholik garis lucu merupakan media yang sangat mensejahterakan umat, pasalnya akun-akun ini mesti yang menjadi penengah diatara yang pro dan kontra terhadap isu yang sedang trending, ditambah narasi ataupun meme yang dibangun mesti dengan kalimat yang sok bijak dan bikin ngakak.
Daripada pasang meme palah membuat keruh suasana, mendingan membaca meme-meme dari akun-akun itu pasti kita semua merasa di bodohi haha. Banyak akun-akun media umum yang sangat saklek ada juga yang garis lurus pasti postingannya juga saklek dan tidak membawa narasi yang menyejukan.
Sarana Mencairkan Suasana
Lini massa media sosial tidak melulu berisi ujaran kebencian dan intoleransi. Seperti yang kita lihat, akun-akun ini yang sekilas terlihat terkesan menggelikan ternyata juga punya peran besar terhadap dialog amatiran dan melunturkan kecurigaan bebrbasis sudut pabdabg keagamaan. Apalagi ketika ditengah-tengah isu public yang sedang memanas pasti kita butuh akun-akun ini untuk mengeluarkan fatwa humornya untuk memperedam dan mencairkan suasana publik.
Karena pada prinsipnya, setiap hal yang akan di publikasikan baik itu soal keagaman atau yang lain tidak harus sepaneng, kenceng dan tegang. Namun, ditengah perbedaan masih ada hal-hal yang dapat disampaikan dengan konteks maupun suasana yang lebih cair dan santuy.
Dialog NUGL, MGL, KGL
Kemarin saat hari ulang tahun Nahdlatul Ulama yang ke 94, PBNU menggelar acara ngobrol bareng di salah satu media KOMPAS TV dengan serial ROSI, menghadirkan kiyai said, gus Reza, dan inaya putri gus dur dan juga Savic Ali dan beberapa tokoh lainnya untuk berbicara tentang politik, guyon dan sarung.
Dalam acara tersebut dibahas pula keberadaan akun-akun NU Garis lucu dan yang lainya yang versi garis lucu, ditanyakan pula oleh presenter acara kepada Savic Ali pengelola Website Isami.co dan Nu Online tentang akun tersebut yang memang memberikan suasana yang kocak.
Salah satu dialog akun tersebut, “Di kerajaan twitter garis lucu , Nu Garis lucu adalah akun terbesar dengan follower terbanyak yaitu 453 ribu meskipun katolik garis lucu menduduki peringkat kedua dengan follower 87 ribu tetapi following kami terbanyak, kami akan terus bantai missal dengan menfollow kalian” Celoteh Katholik Garis Lucu.
Kemudian di jawab “santai dari 453 ribu follower kami, 80 ribu adalah ummat katolik haha” Jawab Nu Garis Lucu.
-Penulis adalah aktivis PMII Temanggung