Oleh Usman Mafrukhin
Kabupaten Temanggung sangat beruntung memiliki Kecataman Kaloran. Daerah ini dikenal sebagai “kiblat” dalam belajar toleransi. Bahkan, salah satu dosen STAINU Temanggung pernah mengatakan bahwa Kaloran merupakan “miniatur Indonesia”, karena di sana, banyak sekali agama-agama lestari. Uniknya, banyak keluarga dalam satu rumah hidup toleran nan damai meski mereka berbeda agama.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, tapi Indonesia bukan berlabel negara Islam. Seringkali kita salah arti dalam memahami makna Islam secara kaffah di bumi pertiwi ini, ada yang berpendapat bahwa menerapkan Islam yang kaffah di Nusantara ini tidak cukup dengan hal yang demikian sudah diterapkan para pendahulu. Ada yang menanyakan Islam Kaffah dan Islam moderat itu bagaimana?
Islam moderat sangat menjunjung nilai-nilai humanisme kepada siapa saja tanpa pandang bulu entah itu berbeda dari segi suku, etnik, budaya bahkan agamanya. Karena yang menjadi kunci utama ialah Nusantara ini terdiri dari berbagai kekayaan yang luar biasa tidak semua negara Islam memilikinya, dan dijadikan dalam satu wadah yang dinamai bhineka tunggal ika.
- Iklan -
Perilaku seperti toleransi dan pluralisme di bumi pertiwi menjadi kunci keutuhan dan kebutuhan setiap orang, tidak ada yang dapat menyamai Indonesia di bidang kekayaan dan keberagamannya namun tetap bisa hidup berdampingan tanpa adanya diskriminasi perlakuan rasis sehingga tetap berjalan kehidupan yang harmonis.
Islam di Indonesia dari dulu menjunjungi tinggi toleransi dan perbedaan. Untuk itu, sekolah, pesantren dan madrasah mengedepankan nilai-nilai Islam dan budaya sehingga tidak mempertentangkan religiositas dan nasionalisme. Diperkuat, Indonesia memiliki “jimat kerukunan” (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika) yang mampu menampung semua agama, suku, dan warna kulit.
Selanjutnya ada suatu permasalahan, apakah yang sudah ditearpkan sekarang sesuai dengan ajaran syariat yang di bawa oleh rasul? Perlu kita ketahui juga bahwa ketika Nabi Muhammad SAW di madinah belum pernah seorang nabi mendiskriminasi ataupun menghapus umat agama lain termasuk yahudi, nabi merangkul semuanya.
Tidak bisa kemudian mentang-mentang kita umat Islam mayoritas di Indonesia kemudian ingin memonopoli kedaulatan indonesia, Islam yang kaffah itu walaupun kita mayoritas di bumi pertiwi ini tetap harus memberikan hak untuk minoritas hidup di negri ini seperti halnya yang sudah dicontohkan nabi. Itu merupakan konsep yang paling ideal di bumi pertiwi ini sebab jika mencontoh di negara-negara timur tengah banyak konflik terjadi karena yang mayoritas tidak memberikan hak kepada yang minoritas.
Jadi jangan sampai nantinya kita menerapkan ajaran Islam tidak peduli dengan mempertahakana hubungan baik antar agama yang lain karena ini yang akan menjadi lecutan konflik. Hilangnya praktik toleransi yang akan membuat kehidupan menjadi banyak prasangka dan justifikasi buruk.
Toleransi di Kaloran
Saya sering mendengar istilah di Temanggung bahwa ada suatu daerah yang kondisinya sangat majemuk sekali yaitu Kaloran. Kebanyakan diistilahkan dengan miniaturnya Indonesia. Sebab di sana terdapat berbagai macam agama ada semua Islam, Budha, Kristen, Katholik, Hindu dan Konghuchu. Dan yang menjadi nilai yang patut kita apresiasi adalah praktik-praktik Toleransi disana sangat kental sekali, berbeda agama tetap saling menghormati dan gotong royong layaknya Islam dengan Islam-Kristen dengan kristen.
Belum pernah saya mendengar ada tragedi pertikaian antar agama disana, bahkan saya pernah mendapat cerita dari salah satu teman saya, ketika ada kegiatan keagamaan seperti contoh misal agama budha biasanya sebulan sekali menggelar acara peribadatan di candi borobudur masyarakat yang muslim diperbolehkan untuk mengikuti walupun disana yang muslim cuma rekreasi. Sangat patut dicontoh sekalu toleransi antar umat yang dilakukan oleh masyarakat kaloran.
Yang mesti kita lakukan sebagai warga negara ialah merawat budaya dan juga praktik-praktik toleransi ataupun pluralisme sesuai dengan konsep yang dibawa oleh Islam Yang pas di Nusantara yaitu Islam dengan moderatnya. Bukan Toleransi ketika tidak memberikan hak kepada yang minoritas.
Dinamika Islam di Indonesia sangat menarik. Secara faktual ada tiga kelompok, yang kiri cenderung liberal, tengah yang moderat, toleran, dan kelompok kanan lebih tekstual dan konservatif. Tipologi ketiganya beda, tetapi kelompok moderat diyakini paling baik karena sesuai prinsip Islam rahmatal lilalamin.
Aktivitas kelompok Islam kanan dan kiri cenderung membawa dampak kurang baik bagi Islam, baik di Barat dan Indonesia. Di Barat, isu Islam erat dengan semitisme, ras, dan politik yang melahirkan isu radikalisme dan Islamofobia.
-Penulis adalah Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung