Oleh: Isna Nur Isnaini
Beberapa hari ini ramai pembicaraan mengenai sebagian SMA dan SMK di NTT yang masuk mulai jam 5.30. Tujuannya memang sangat bagus, yaitu membiasakan anak-anak untuk bisa lebih aktif dari pagi dan persiapan agar bisa masuk perguruan tinggi berkualitas. Namun benarkah hal tersebut efektif dan bisa dibuktikan keberhasilannya.
Sebenarnya banyak cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Diantaranya dengan memperbaiki sistem dan menambah fasilitas serta motivasi pada siswa. Sebagus apapun dan selama apapun belajar, tanpa motivasi dan semangat tidak akan bisa mendapatkan hasil terbaik. Proses belajar juga harus berjalan dengan menyenangkan. Siswa harus diarahkan untuk lebih konsentrasi sehingga mudah menerima pelajaran yang disampaikan pendidik.
Dampak negatif dari jam masuk sekolah yang terlalu pagi
- Iklan -
Berkaca dari sistem pendidikan di negara maju seperti Amerika. Swedia, Australia, Belanda dan lainnya, justru di proses belajar mengajar baru dimulai jam 8.30. Pada jam tersebut secara fisik dan mental, siswa jauh lebih siap menerima pelajaran. Karena waktu pagi yang cukup longgar, siswa juga tidak harus buru-buru berangkat sekolah.
Dengan persiapan yang matang, seperti sudah sarapan dan sempat beristirahat sebelum memulai pelajaran, justru bisa meningkatkan konsentrasi siswa. Dari jam pelajaran pertama siswa sudah siap menrima pelajaran dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan secara efektif. Apa saja dampak negatif jam masuk sekolah yang terlalu pagi?
Siswa kurang bisa berkonsentrasi
Salah satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar adalah konsentrasi siswa. Karena harus berangkat terlalu pagi, siswa terpaksa berangkat dengan terburu-buru. Risikonya ketika sampai di sekolah mereka tidak bisa berkonsentrasi. Ini justru bisa menyebabkan prestasi akademik menurun.
Selain durasi, kualitas pendidik dan materi yang tepat, konsentrasi siswa sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar. Karena itu, sebelum pembelajaran dimulai, semua harus kondusif. Kegiatan belajar di kels bukan hanya melibatkan fisik siswa, tetapi yang jauh lebih penting adalah mental dan spikologis yang siap menerima materi pelajaran.
Kelelahan fisik
Dampak kelelahan fisik bisa panjang. Kurangnya jam istirahat karena siswa harus bangun lebih pagi, bersiap dan berangkat lebih awal agar tidak terlambat bisa berdampak kelelahan fisik. Belm lagi jika pada malam harinya banyak tugas yang perlu diselesaikan dan menyiapkan keperluan untuk sekolah di pagi harinya.
Untuk jumlah waktu istirahat memang bisa diatasi dengan tidur lebih awal, namun belum tentu lingkungan mendukung. Istirahat yang kurang berkualitas justru bisa membuat seseorang mudah sakit. Sedangkan tidak semua siswa tinggal di lingkungan yang mendukung untuk bisa lebih cepat beristirahat.
Selama proses belajar, siswa membutuhkan banyak energi agar bisa menyerap semua pelajaran dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan fisik cepat capek. Apalagi jika tidak didukung dengan kualitas istirahat dan jumlah jam tidur yang cukup.
Mengganggu kesehatan mental
Kesehatan mental sangat berkaitan dengan kesehatan fisik siswa. Kondisi ini dapat terganggu karena kelelahan fisik dalam waktu lama, rasa cemas dan was-was. Siswa yang harus berangkat sekolah lebih awal bisa jadi akan merasa was-was. Salah satunya karena takut terlambat bangun dan berangkat sekolah.
Dampak dari gangguan mental bisa berpengaruh pada kemampuan otak dalam menyerap dan menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Idealnya proses belajar mengajar berlangsung dengan menyenangkan sehingga secara mental siswa siap menerima pelajaran.
Menurunkan imunitas
Imbas dari berbagai dampak siswa yang harus masuk sekolah terlalu pagi, yaitu jam 5 WIB atau 5.30 WIB tidak bisa dianggap ringan. Selain kelelahan fisik, gangguan mental juga bisa menurunkan imunitas.
Mental yang tidak tenang, ditambah fisik lemah menyebabkan berbagai macam kuman penyakit mudah masuk. Belum lagi, jika karena harus segera berangkat sekolah, siswa tidak sempat sarapan. Sedangkan manfaat sarapan sangat penting untuk menyiapkan energi agar bisa belajar dengan baik dan membuat tubuh lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Gangguan keamanan
Keluar rumah untuk berangkat sekolah dalam kondisi masih gelap sangat berisiko dari segi keamanan, terutama bagi siswa perempuan. Apalagi tidak semua siswa tinggal di daerah yang ramai.
Bisa jadi ada yang harus menempuh jalan sepi untuk mencapai sekolah. Pada waktu pagi sebelum banyak orang beraktivitas, transportasi umum juga belum terlalu banyak yang beroperasi. Ini yang bisa semakin meningkatkan potensi gangguan keamanan.
Pengaruh kognitif
Efek dari peraturan masuk lebih pagi bagi siswa di beberapa sekolah bisa berdampak juga terhadap kemampuan kognitif. Otak hanya akan mampu bekerja secara optimal ketika tubuh, baik fisik maupun psikis sudah siap.
Jika belum, maka siswa akan kesulitan untuk menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Meski jam pelajaran ditambah namun jika otak belum bekerja secara optimal, maka hasil dari proses belajar tersebut tidak akan maksimal.
Meski tujuan peraturan masuk sekolah lebih bagi siswa SMA dan SMK untuk meningkatkan kualitasnya sehingga bisa diterima di kampus favorit, namun ada beberapa dampak negatif. Karena itu, kajian terhadap peraturan jam masuk sekolah yang terlalu pagi masih perlu dilakukan, terutama berkaitan dengan dampak positif dan negatif bagi kualitas siswa.
-Isna begitu ibu dua anak ini dipanggil adalah mantan bankir yang saat ini menjadi content writer. Tulisannya sudah terbit di berbagai media online dan cetak dengan berbagai tema, mulai dari parenting, tips, kesehatan, cerpen, cerita humor dan lainnya. Wanita lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret ini tinggal di Kalioso, Karanganyar, Jawa Tengah. Isna bisa dihubungi di FB: Isna Nur Isnaini dan Instagram: Isna_Nurisnaini.