Malam Hari
Malam hari
Kabar yang lain
Muncul berkali-kali
Namun kin
Semua tiada lagi
Tak ada bekas
Tak apa cerita
Tak ada apa pun
Dan aku kini
Tetap harus berlari
Melangkah
dan memikul apa saja
Sebab di hari depan
Siapa saja akan pulang
Akan memilih jalan
terbaik
Bagi diri masing-masing
- Iklan -
Bagi setiap gerak
dan apa pun itu
Karena nanti
di kemudian hari
Siapa saja akan kembali
Menuju jalan-jalan
yang sesungguhnya
Tak pernah terkira lagi
Februari 2022
Tengah Malam
Ada yang tentu sangat susah
Mencari di mana lagi
Akan ada tengah malam
Paling dirindukan itu
Tak seperti malam yang lain
Semua orang beranjak
Menuju siapa pun
Yang telah singgah
Meski hanya sejenak
Namun memang
Setiap yang pulang
Akan menemukan
Tengah malamnya
masing-masing
Bahkan terkadang
Siapa pun akan mengira
Bahwa tengah malam
yang sedang dilalui
Akan membawanya jauh
pergi
Meninggalkan apa saja
Yang sebelumnya
Pernah tiada berulang kali
Februari 2022
Ujung Waktu
Di ujung waktu ini
Di setiap sekarat dan sepi
Ada urusan apa
Orang-orang mengusik
Lagi dan lagi
Di ujung waktu ini
Di setiap kesendirian
dan merasa apa lagi
Siapa pun boleh bertanya
Ke mana perginya waktu lalu
Ke mana larinya waktu di depan itu
Hanya saja
Semua masih bisa
Melaluinya dengan hati-hati
Jika tidak, tak ada
yang tahu
Bagaimana lagi dengan segala itu
Segala yang tumbuh dan berhenti
di ujung waktu itu
Februari 2022
Sangat Pagi
Bisa saja kita akan lari
Sangat pagi sekali
Saat semua orang sedang
belajar berdiri
Dan kita, telah berlayar
Jauh sebelum semua terjaga
dari segenap mimpi
Lalu kita akan gemetar
Memandangi diri kita
masing-masing
Sebab di depan sana
Ada arah yang sangat tak bisa
kita mengerti
Namun tetaplah
Kita akan terus mengarungi
Sampai kapan pun,
Sampai kapan Tuhan
akan sepenuhnya memberi
Februari 2022
Perjumpaan Itu
Seperti sebuah perjumpaan
Yang lambat menyinari
Lalu kita akan bergegas
Menyaksikan kenangan
Berlalu bergitu saja
Dengan pelan,
Semua kembali meninggalkan
Untuk kembali
Namun dari perjumpaan itu
Siapa pun akan berada
di tepi paling sepi
Setiap kali ada yang berlalu-lalang
Kita akan menatap tenang
Bagaimana mereka bergerak
Mencari tahu sesungguhnya
Yang sempat kit acari pula
Hingga akhirnya, kita akan
beranjak untuk pulang
Mencari lagi
Ke mana sembunyinya
perjumpaan yang lain lagi
Februari 2022
Tentang Penulis:
*Ulfatur Rohmah, Lahir di Pati, 17 April 1991. Alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang. Semasa kuliah, ia berproses di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kajian Ilmu Apresiasi Sastra (KIAS). Puisinya tergabung dalam antologi Adalah Debu (UKM Kias, 2010), Menolak Lupa (Obsesi Press Purwokerto, 2010), Cahaya Dari Kebun Kata (TBJT dan PSK, 2017), Merawat Kebinekaan (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017).