Semarang – Untuk kedua kalinya LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah menggelar pendampingan kepada madrasah-madrasah di tingkat MTs dan MA. Acara berkelanjutan ini mengambil tema “Perencanaan Madrasah Riset” dengan tiga narasumber dari beberapa ahli sebagai pembicara diantaranya adalah Nursalim dari kepala MAN 2 Kota Kediri, Amiroh Ambarwati selaku dewan pakar LP. Ma’arif NU PWNU Jateng, dan M. Miftakhul Falah selaku Pendamping Riset MAN 2 Kudus.
Di tengah suasana yang mendung pada Jumat (12//2021) pukul 08.15 WIB acara dimulai dengan hikmat. Sambutan diberikan oleh Fakhruddin Karmani selaku wakil Ketua Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa LP. Maarif mendukung penuh acara ini dan akan menjadwalkan pendampingan-pendampingan ke madrasah-madrasah yang mendapat SK Madrasah Riset di bawah naungan LP. Ma’arif PWNU Jateng.
Di tengah-tengah diskus Miftakhul Falah menyampaikan bahwa untuk memulai riset, lakukan apa yang bisa terlebih dahulu. Karena jika tidak akan membutuhkan biaya yang banyak. Selain itu siswa juga harus diberi keringanan agar nilainya tetap baik, sehingga nilai akademiknya tetap baik.
Selain itu Amiroh Ambarwati juga menyampaikan bahwa selain pendampingan dari LP. Ma’arif NU Jateng, BDK Kota semarang juga akan melakukan pendampingan. Selain itu kita akan hadir ke sekolah-sekolah untuk pendampingan secara langsung. Sehingga madrasah di bawah naungan LP. Ma’arif risetnya dapat berjalan dengan maksimal.
- Iklan -
Di dalam acara diskusi yang diikuti 50 peserta lebih, Nursalim menyampaikan bahwa dengan riset dapat membangun budaya kritis di lingkungan madrasah. Kalaupun ada prestasinya itu adalah bonus dari prosesnya.
Di akhir sambuatan penutupnya, Fakhruddin Karmani menyampaikan Riset adalah temuan. Saya berharap nantinya hasil riset anak-anak madrasah di naungan LP. Maarif nanti dapat diterbitkan secara khusus. [Aklis].