Wiradesa, Maarifnujateng.or.id – Banjir bandang yang melanda wilayah Petungkriyono dan mengakibatkan jebolnya tanggul pengaman Sungai Sengkarang di Desa Pecakaran dan Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (21/1/2025), telah menyebabkan lima desa pesisir tergenang banjir. Desa-desa terdampak tersebut meliputi Pecakaran, Pesanggrahan, Sijambe, Api-api, dan Wonokerto Kulon. Sebagai bentuk solidaritas, siswa-siswi MI Salafiyah Warulor (MIS Warulor) beserta guru dan staff memberikan bantuan sosial pada korban banjir dan Total dana terkumpul sebanyak Rp4.200.000 dalam siaran pers yang diterima redaksi Maarifnujateng.or.id, 25 Januari 2025.
Kepala MI Salafiyah Warulor, Muhammad Rizqon, S.Pd., mengapresiasi penuh kegiatan sosial yang dilakukan oleh siswa-siswi dan para guru dalam membantu warga terdampak banjir di Kecamatan Wonokerto. Menurutnya, aksi ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga merupakan bagian dari pembelajaran karakter bagi para siswa.
“Kami sangat bangga dengan inisiatif para siswa, guru, dan seluruh keluarga besar MIS Warulor dalam membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah. Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang kami tanamkan, yaitu kepedulian terhadap sesama dan gotong royong,” ujar Muhammad Rizqon.
Dipimpin bapak Mashur, S.HI., bersama guru-guru, turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan. Rombongan MIS Warulor memberikan bantuan berupa logistik dan kebutuhan pokok kepada warga terdampak di Desa Pecakaran dan Pesanggrahan.
- Iklan -
Kepala Desa Pecakaran, yang menerima langsung bantuan tersebut, mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan perhatian yang ditunjukkan oleh siswa-siswi serta seluruh keluarga besar MIS Warulor. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh MIS Warulor. Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami yang sedang berjuang menghadapi bencana banjir,” ujarnya.
Aksi sosial ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi para siswa untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan gotong royong. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat lebih memahami pentingnya berbagi dan membantu sesama, terutama saat menghadapi musibah seperti ini,” ungkap Mashur, S.HI.
Situasi di wilayah terdampak saat ini masih mengkhawatirkan. Oleh karena itu, warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk segera menangani tanggul yang jebol agar dampak banjir tidak semakin meluas.