PERKENALAN
Aku terjebak di sudut matamu
Dua puisi bungkam, memporandakan dada perlahan
Di rembulan mana, harus kusembunyi kang
- Iklan -
Sedang malam lebih dulu bertestimoni, mengabarkan warna mimpi
Dan aku nyaris binasa
Pada keinginan jiwa
Sebab setelah jabat tangan itu
Nadi membeku
Solo, 2025
KEPADA SEORANG ARTIS
Kau tak pernah tahu, sebatang sympati kutandur di ladang tidur
Tak tereja mata, tak terjamah sapa
Merimbun setinggi waktu
Memujamu, menembus dimensi
Mencumbui sejauh sunyi
Dan tanpa berharap dimengerti
Aihh kamu
Solo, 2025
KATA HATI
Aku bukan aisyah yang punya nyali ke medan laga
Juga bukan Fatimah yang punya ketulusan sempurna
Bukan pula Bilqis yang punya kuasa
Tapi semenjak hawa makan khuldi, aku tahu aku tak bisa sendiri
Aku butuh teman kencan sekaligus imam saat dinihari
Solo, 2025
2025
Perlu jurus jitu
Untuk menaklukkan keganjilan waktu
Solo, 2025
JALAN KAKI
Saatnya kencan dengan trotoar
Disela wangi bayang yang tak henti membuat genit menggelinjang
Tuhan
Tunggu aku di lekuk kepastian
Solo, 2025
Seruni Unie, penikmat puisi asal Solo. Sejumlah karyanya tersebar di media dan antologi bersama.