Oleh Hamidulloh Ibda
Setelah naskah/paper telah diterjemahkan, dilakukan review internet dan proofreading, langkah penting dalam menulis artikel adalah persiapan submit di jurnal ilmiah terindeks Scopus. Proses pengiriman artikel ke jurnal Scopus bisa memakan waktu dan memerlukan kesabaran. Pastikan kita mengikuti panduan dengan seksama dan siap untuk melakukan revisi jika diperlukan oleh para reviewer.
Mempublikasikan artikel di jurnal yang terindeks di Scopus dapat memberikan banyak manfaat, tetapi ketergantungannya tergantung pada tujuan penulis, subjek penelitian, dan standar akademis yang diinginkan. Scopus merupakan salah satu pangkalan data referensi terbesar yang mencakup berbagai bidang ilmu. Jurnal-jurnal yang terindeks di Scopus biasanya telah melewati proses seleksi yang ketat, termasuk tinjauan sejawat (peer-review) dan kriteria kualitas yang tinggi.
Dalam konteks ini, saran terbaik adalah mengevaluasi prioritas Anda, sasaran audiens, dan nilai tambah dari publikasi di jurnal tertentu, termasuk jurnal yang terindeks di Scopus. Jika memungkinkan, idealnya mencari jurnal yang tidak hanya terindeks di Scopus tetapi juga sesuai dengan tema dan ruang lingkup penelitian Anda.
- Iklan -
Beberapa Hal Penting
Yang penting ojo kesusu. Kita tidak boleh buru-buru, gegabah, dan terlalu bersemangat untuk submit tapi naskah belum siap. Maka jika kita telah membuat kesalahan saat menulis artikel yang hendak di-submit ke Scopus, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan. Pertama, jangan lupa periksa kembali artikel. Cek artikel Anda dengan cermat untuk menemukan kesalahan apa pun. Periksa setiap bagian artikel, termasuk judul, abstrak, teks utama, gambar, dan daftar referensi. Kedua, edit, edit, edit, edit, dan jangan capek dalam melakukan revisi. Jika memungkinkan, lakukan revisi sebanyak mungkin pada artikel Anda. Koreksi kesalahan, perbaikan struktur kalimat, dan perubahan lainnya yang diperlukan.
Ketiga, pertimbangkan untuk menghubungi Scopus atau jurnal. Jika kesalahan yang dibuat berkaitan dengan informasi yang dikirim ke Scopus, Anda bisa mempertimbangkan untuk menghubungi tim pendukung Scopus untuk memperbaiki kesalahan jika memungkinkan. Jika kesalahan terkait dengan jurnal tertentu, mungkin Anda perlu menghubungi pihak jurnal untuk mendiskusikan kemungkinan perbaikan atau perubahan.
Keempat, sebisa mungkin, pastikan untuk tidak membuat kesalahan serupa di masa mendatang. Telitilah setiap langkah yang Anda ambil sebelum mengirimkan karya Anda. Kelima, koreksi kesalahan. Koreksi kesalahan sebanyak mungkin sebelum mengirimkannya. Perbaiki kesalahan penulisan, kesalahan faktual, atau kesalahan lain yang Anda temukan. Keenam, jangan lupa perhatikan panduan jurnal. Pastikan artikel Anda sesuai dengan panduan dan persyaratan penulisan dari jurnal yang dituju. Scopus adalah indeksasi yang mencakup berbagai jurnal ilmiah, jadi pastikan artikel Anda memenuhi standar jurnal tertentu. Ketujuh, jika perlu, hubungi editor jurnal. Jika artikel belum diajukan, Anda mungkin bisa menghubungi editor jurnal dan menjelaskan situasi Anda. Mereka mungkin memberikan bantuan atau saran tentang langkah yang dapat diambil.
Ingatlah bahwa terkadang kesalahan adalah hal yang manusiawi. Jika Anda telah melakukan kesalahan dalam artikel yang akan di-submit ke Scopus, langkah terbaik adalah memperbaikinya sebanyak mungkin sebelum mengajukannya atau menghubungi pihak yang relevan untuk mendiskusikan opsi yang tersedia.
Catat dan Lakukan Tips Ini
Perlu diketahui, bahwa jurnal ilmiah terindeks Scopus adalah salah satu target yang sangat diinginkan bagi para peneliti. Terindeksnya sebuah jurnal di Scopus menandakan tingkat kualitasnya dan dapat meningkatkan visibilitas penelitian. Namun, proses pengajuan artikel ke jurnal Scopus tidaklah mudah, dan melibatkan beberapa tahapan kritis. Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan dan hasil dari kajiaj, ada panduan tahapan umum yang perlu diikuti untuk mengajukan artikel ke jurnal ilmiah terindeks Scopus.
Pertama, pemilihan jurnal yang tepat. Pastikan artikel Anda relevan dengan fokus dan cakupan jurnal yang ingin Anda targetkan. Periksa apakah jurnal tersebut terindeks di Scopus dan pastikan jurnal tersebut memenuhi kriteria Anda. Kedua, persiapan artikel. Tulis artikel Anda sesuai dengan pedoman penulisan jurnal yang telah ditetapkan oleh jurnal tersebut. Biasanya, pedoman ini mencakup format, struktur, dan gaya penulisan tertentu. Pastikan artikel Anda memiliki metodologi penelitian yang kuat dan hasil yang signifikan.
Ketiga, persiapan dokumen pendukung. Persiapkan semua dokumen pendukung seperti surat pengantar, surat izin, daftar rujukan, dan lampiran sesuai pedoman jurnal. Keempat, pendaftaran dan pengiriman. Daftarkan diri Anda dan artikel Anda di sistem jurnal yang bersangkutan. Ikuti prosedur yang ditetapkan oleh jurnal. Kelima, pemilihan Co-Author yang h-index tinggi. Jika artikel ditulis bersama dengan rekan peneliti, pastikan kolaborasi ini terkoordinasi dengan baik dan setiap penulis memahami peran dan kontribusinya. Keenam, pentingnya Peer Review internal. Lakukan peer review internal terhadap artikel Anda untuk memastikan kualitas dan validitasnya. Mintalah masukan dari kolega atau peneliti lain yang berpengalaman. Ketujuh, urgensi proses Peer Review eksternal. Artikel akan melewati proses peer review oleh para ahli independen yang akan menilai kualitas, metodologi, dan temuan dalam artikel. Anda mungkin akan diminta untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari reviewer.
Kedelapan, kesesuaian dengan pedoman. Pastikan artikel Anda sesuai dengan pedoman penulisan jurnal dan masukan dari reviewer. Kesembilan, hasil akhir dari proses peer review akan mengarah pada keputusan editorial, yang bisa berupa publikasi atau penolakan. Jika artikel diterima, jurnal akan mempublikasikannya. Lakukan promosi penelitian Anda untuk meningkatkan visibilitasnya di komunitas ilmiah.
Kesepuluh, pastikan sudah regitrasi dan login OJS. Lalu submit, dan penuhi beberapa suplmentary file seperti hasil cek similarity, instrument riset, dan seterunya. Cek berkala. Lakukan revisi, revisi, revisi, dan insyallah terbit.
Harap diingat bahwa proses pengajuan artikel ke jurnal ilmiah terindeks Scopus bisa memakan waktu yang cukup lama. Kedisiplinan, kesabaran, dan perhatian terhadap detail sangat penting dalam setiap tahapan ini. Selain itu, pastikan Anda mengikuti pedoman dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh jurnal tersebut dengan seksama. Begitu!
-Hamidulloh Ibda, adalah dosen, penulis, reviewer pada Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi (Pegem Akademi Yayıncılık Turki, terindeks Scopus Q4) (2023-sekarang), reviewer Cogent Education (Taylor & Francis, Britania Raya, terindeks Scopus Q2) (2023-sekarang), reviewer Journal of Ethnic and Cultural Studies (Florida Gulf Coast University Amerika Serikat, terindeks Scopus Q1) (2023-sekarang), reviewer Journal of Learning for Development (JL4D) terindeks Scopus Q3 yang dikelola Commonwealth of Learning Canada (2023-sekarang), reviewer International Journal of Information and Education Technology (IJIET) Singapura terindeks Scopus Q3 (2023-sekarang), reviewer Millah: Journal of Religious Studies Indonesia terindeks Scopus (2023-sekarang), reviewer International Journal of Learning, Teaching and Educational Research (IJLTER) Mauritius terindeks Scopus Q3 (2023-sekarang), reviewer International Review of Research in Open and Distance Learning (IRRODL) Canada terindeks Scopus Q1 (2023-sekarang), reviewer Journal of Education and Learning (EduLearn), Indonesia, terindeks Scopus (2023-present), reviewer International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education (IJCRSEE), Serbia, terindeks Scopus Q3 (2023-sekarang), reviewer International Journal of Serious Games (IJSG), Italia, terindeks Scopus Q3 (2023-sekarang. Ibda juga menjadi reviewer di International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din (2023-sekarang), reviewer IJSL: International Journal of Social Learning (2023-sekarang), Editorial Board Members in Global Synthesis in Education (GSE) (2023-sekarang), dan reviewer Qeios Journal, serta reviewer 20 jurnal nasional.