Oleh Hamidulloh Ibda
Saat debat Cawapres pada Jumat malam (22/12/2023) kemarin, Cawapres Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan menggelitik kepada Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal SGIE. Namun Cak Imin kurang paham dan membuat peserta debat bersorak ramai. Ini soal teknik debat dalam panggung demokrasi. Gibran menyebutkan SGIE dengan Indonesian accent (logat/aksen Indonesia) bukan English accent (logat/aksen Inggris). Maka Cak Imin “kelagepan” dan sontak menjawab bahwa pihaknya mendengar SGIE untuk pertama kalinya, sehingga putra Jokowi mengulang pertanyaannya.
Tentu berbeda dengan zaman mahasiswa ketika nyalon Presiden BEM di kampus. Ini panggung demokrasi untuk kali pertamanya Gibran mengikuti debat dan ia menunjukkan tajinya dengan menyerang dengan halus, kasar dan setengah kasar.
Terlepas dari debat Cawapres, sebenarnya SGIE isu yang lama berkembang dan tentu harus menjadi konsen serius semua pasangan Capres dan Cawapres 2024. Apalagi, sejak Wapres 2019-2024 Prof. Dr. (H.C). K.H. Ma’ruf Amin lebih fokus ke arah sana. Hal ini tentu jelas karena di antara lima fokus kerja Jokowi-Amin adalah transformasi ekonomi. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia harus bertransformasi dari kebergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Begitu!
- Iklan -
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemimpin di negeri ini. Ekonomi Islam global telah menjadi salah satu kekuatan yang signifikan dalam peta ekonomi dunia. Dengan populasi Muslim yang mencapai lebih dari satu miliar orang, potensi ekonomi ini semakin menguat seiring waktu. Berbagai aspek keuangan Islam, mulai dari perbankan syariah, produk keuangan, hingga industri makanan halal, semakin menarik perhatian dunia.
Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Perbankan syariah menjadi salah satu bagian terpenting dalam ekosistem ekonomi Islam global. Institusi keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah menawarkan produk-produk yang sesuai dengan hukum Islam, seperti pembiayaan tanpa riba (riba) dan investasi yang bertanggung jawab. Pertumbuhan sektor perbankan syariah terus mengalami peningkatan yang signifikan di sejumlah negara, termasuk di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Pasar Keuangan dan Investasi
Selain perbankan syariah, pasar keuangan dan investasi yang sesuai dengan prinsip Islam juga menjadi fokus utama dalam ekonomi Islam global. Sukuk (obligasi syariah) menjadi salah satu instrumen keuangan yang semakin diminati oleh investor global karena karakteristiknya yang sesuai dengan prinsip syariah. Industri investasi halal juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat, dengan mendorong pengembangan portofolio investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Industri Makanan dan Produk Halal
Industri makanan halal dan produk lainnya yang sesuai dengan syariat Islam menjadi bagian penting dari ekonomi global. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kehalalan produk, permintaan akan produk halal terus meningkat. Seiring dengan itu, berbagai inovasi dan sertifikasi halal menjadi kunci untuk memenuhi permintaan pasar global yang semakin besar.
Tantangan
Capres dan Cawapres memang memiliki PR besar. Meskipun pertumbuhan ekonomi Islam global menunjukkan tren positif, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Beberapa di antaranya termasuk kurangnya harmonisasi standar syariah di berbagai negara, pendidikan keuangan syariah yang masih terbatas, serta perlunya integrasi yang lebih baik antara ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional.
Ekonomi Islam global menjanjikan potensi yang besar dalam konteks ekonomi global saat ini. Namun, untuk mengoptimalkan pertumbuhannya, diperlukan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, institusi keuangan, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Dengan terus berkembangnya kesadaran akan prinsip-prinsip ekonomi Islam, ekonomi ini diproyeksikan akan terus berperan penting dalam kerangka ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan.
Potensi Wisata Halal di Indonesia
Indonesia memiliki beragam potensi wisata halal yang menarik. Dari keindahan alamnya seperti pantai-pantai eksotis, gunung-gaung yang memukau, hingga wisata sejarah dan budaya yang kaya. Destinasi seperti Lombok, Aceh, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, dan Labuan Bajo menawarkan pengalaman wisata halal yang menarik dengan fasilitas dan layanan yang memperhatikan kebutuhan wisatawan muslim, seperti masjid, restoran halal, dan akomodasi yang ramah syariah. Wisata kuliner, festival budaya, serta tempat-tempat ibadah juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan muslim di Indonesia.
Untuk mengembangkan wisata halal di Indonesia, beberapa langkah dapat dilakukan. Pertama, pengembangan fasilitas ramah muslim. Membangun fasilitas seperti hotel, restoran, dan tempat ibadah yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal, seperti menyediakan makanan halal, ruang ibadah, dan fasilitas pendukung lainnya.
Kedua, promosi destinasi wisata halal. Memasarkan destinasi yang ramah bagi wisatawan muslim, menyoroti keindahan alam, budaya, dan kegiatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
Ketiga, pelatihan dan sertifikasi. Melatih pelaku industri pariwisata tentang kebutuhan dan persyaratan wisatawan muslim, serta memberikan sertifikasi yang menunjukkan kepatuhan terhadap standar halal.
Keempat, kemitraan dengan komunitas muslim. Berkolaborasi dengan komunitas muslim setempat untuk memahami lebih baik kebutuhan dan preferensi mereka dalam perjalanan, termasuk kebutuhan akomodasi, makanan, dan kegiatan wisata.
Kelima, pengembangan infrastruktur pendukung. Meningkatkan infrastruktur transportasi dan aksesibilitas ke destinasi wisata, serta memastikan ketersediaan informasi yang jelas tentang fasilitas halal yang tersedia.
Keenam, edukasi, literasi dan kesadaran. Mengedukasi masyarakat tentang konsep wisata halal, menggarisbawahi manfaatnya bagi industri dan ekonomi lokal, serta pentingnya menghormati kepercayaan dan kebutuhan wisatawan muslim.
Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat memperluas potensi pariwisata halalnya, menarik lebih banyak wisatawan muslim, dan memperkuat ekonomi di sektor pariwisata.
Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Capres dan Cawapres jika kelak terpilih dalam Pilpres 2024? Mbuh!
-Penulis adalah dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung