Semarang, Maarifnujateng.or.id – Bertempat di kantor Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, dosen Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung Hamidulloh Ibda bersama dosen STAINU Purworejo Aniqoh dan peneliti PRAK BRIN Dr. Ahmad Muntakhib menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Uji Validasi Game Moderasi Beragama berbasis Aswaja Annahdliyah (Simaksaja) pada Senin (27/11/2023).
Sebagai Ketua Tim Penelitian, Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa riset tersebut merupakan hibah riset dari Kementerian Agama RI pada klaster Penelitian Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi dan/atau Kementerian/Lembaga. Dalam kesempatan itu, Ibda mengatakan berkolaborasi dengan STAINU Purworejo dan BRIN dengan riset berjudul “Pengembangan Game Tyranobuilder Simaksaja dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Madrasah Ibtidaiyah Lembaga Pendidikan Maarif NU Jawa Tengah”.
Tujuan FGD dan uji validasi game Simaksaja menurut Ibda adalah mendapatkan validasi dari para ahli, baik ahli media game, ahli materi moderasi beragama, dan ahli materi Aswaja Annahdliyah. FGD juga digelar dalam rangka mengumpulkan saran, masukan, dan kritik dari peserta sebelum game diimplementasikan sesuai tahapan metode R n D tipe ADDIE.
Dalam kesempatan itu, hadir validator ahli media Hendrik Hermawan, S.Pd.SD., M.Pd., yang merupakan Juara 1 Festival Mobile Kihajar 2020, Konsultasi dan Pengembang IT, Dekan FPK UIN Walisongo dan Ketua FKPT Jawa Tengah Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag., sebagai ahli materi moderasi beragama dan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan, M.Ag., sebagai validator ahli materi Aswaja Annahdliyah.
- Iklan -
Dalam pemaparannya Ibda mengatakan bahwa riset tersebut dilaksanakan di MI di wilayah eks Karesidenan Kedu yaitu Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo. “Dari hasil analisis kebutuhan guru dan siswa, maka dibutuhkan pengembangan game dengan paltform Tyranobuilder bermuatan moderasi beragama, Aswaja Annahdliyah, Profil Pelajar Pancasila, dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin,” katanya.
Sementara itu, Hendrik Hermawan mengatakan bahwa beberapa aspek dalam game perlu direvisi dari aspek suara, gambar dan tokoh, font tulisan, navigasi, sampai dengan suara. “Beberapa suara perlu diperbesar, khususnya suara tokoh perempuan,” kata dia.
R. Andi Irawan juga mengapresiasi game tersebut yang menjadi media pembelajaran di wilayah Kedu. Meski demikian, pihaknya memberikan saran bahwa harus ada contoh budaya lokal yang sudah dikenal masyarakat. “Pada laporan nanti perlu ditambahkan, bahwa memang ada riset yang menyebut game-game saat ini sudah berisi konten radikal, ini harus mengacu data agar tidak sekadar asumsi,” papar dia.
Validator ahli materi moderasi beragama Prof. Dr. Syamsul Ma’arif menambahkan bahwa interaksi game harus dipertajam. Selain itu, pemilihan nama tokoh perlu ada yang direvisi seperti Ning Bulok menjadi Ning Ciya atau cinta budaya. Secara umum, menurutnya, game sudah bagus dan perlu disesuaikan bahasanya dengan usia anak MI.
Dalam kesempatan itu, hadir belasan peserta dari mahasiswa Inisnu Temanggung, STAINU Purworejo, guru MI Ma’arif dari Magelang dan Temanggung. Sesuai rencana, setelah game Simaksaja direvisi, selanjutnya akan dilakukan uji keefektifan di MI Ma’arif NU di wilayah Kedu yang sudah ditentukan. (*)