BERIMAN KEPADA KURSI-KURSI
laki-laki itu beriman kepada kursi-kursi
dipikulnya kursi-kursi di pundak, di dada
di kepala
ia menawarkan diri, ah tidak
ia menjual kursi-kursi kepada penduduk kota
pedagang dan aktivis mahasiswa
tetapi ia kalah dengan baliho di jalan-jalan
orang-orang tetap membeli gambar berdiri
yang gemar mengumbar janji
dan debu siang ini tak ubahnya bedak kosmetik
yang ia pakai untuk menutupi murung
wajah itu telah kering
namun ia tetap laki-laki alim
yang beriman kepada kursi-kursi
ia menawarkan diri, ah tidak
ini bukan jual beli janji
- Iklan -
Purwokerto, 2023
HARI MINGGU
tempe goreng ini seperti terbuat dari napasmu
ia mampu bergosip di hari Minggu
bunyi kecap dan kriuknya
menghapus luka-luka penat sepanjang bulan
dua ketupat kita bagi tiga
untukku, untukmu dan untuk kita berikan
kepada banyak kesabaran
hari Minggu yang panjang ini
meminjamkan kita suara-suara
dan mengajarkan cara memejamkan mata
ia memberi tahu kita
tentang pensil-pensil Rakib
yang harus kita raut sepanjang nasib
Purwokerto, 2023
DI PINGGIR SUNGAI LOGAWA
seorang lelaki menaiki sepeda tua
menepi di pinggir sungai Logawa
ada sepasang sayap Jibril mengibas punggungnya
ia tersungkur ke sisi sungai
yang seluruh airnya terbuat dari ibu kota
tiket pulang atau sekadar
pertunjukan ciuman sepasang kekasih
tak menjamahnya juga
di pinggir sungai Logawa
bukan hanya kesendiriannya yang dijajah
tetapi kelakiannya mengapung
bersama sampah-sampah dan bau pesing
Purwokerto, 2023
TUBUHKU KINI KOTA PURWOKERTO
tubuhku kini kota Purwokerto
panas mengandung segala terik
debu dan kendaraan
dan kau, tetap bunyi sirene
yang menggantung, yang nyaring
di jalan-jalan
di tubuh lain, mungkin juga kota lain
gang-gang dan kesepian
disusun dari catatan
dari bangku yang diduduki orang-orang
atau dari ranjang tidur
yang disewa para pengunjung
tetapi, tubuhku kini bukan berdetak jam dinding itu
tubuhku kini kota Purwokerto
ia mengalirkan seluruh sungai
menangkap seluruh bunyi
menempati seluruh perempuan
; jelmaan Tuhan
Purwokerto, 2023
PATUNG-PATUNG BELUM SELESAI DIBANGUN
patung-patung nurani kita, belum selesai dibangun
tetapi pagi telah menunjukkan penjara-penjara
suara ayam membangunkan kemanusiaan kita
dan kegiatan mengusungnya menjadi
kesepakatan serupa
matahari meninggi, tanah-tanah marah
rerumputan dan dedaunan lainnya
berbisik lebih keras tentang kematian
pohon-pohon mereka
patung-patung iman kita belum selesai dibangun
tetapi narasi ketuhanan telah dinyatakan
dengan begitu menukik dan menempa
ah. Patung-patung belum selesai dibangun
mulut dan syahadat mana
yang belum sempat berucap?
Purwokerto, 2023
KOPI SETENGAH GELAS
aku, kopi setengah gelas yang ditinggalkan
sebab majikan yang memesanku
sibuk melepaskan senjata
aku tidak memiliki nadi
tetapi sekujur gelasku darah memuncrat
kupandang seisi ruangan
lantai serupa ceruk selangkangan
basah dan perih
tetapi ah sial, aku kopi setengah gelas
aku tak dapat teriak atau melapor polisi
aku hanya diam di sudut ancaman
bibir-bibir yang menyesapku semalam
Purwokerto, 2023
*Efen Nurfiana, Karya-karyanya terdokumentasi dalam kumpulan sajak Dadamu Serumpun Pohon (Wadas Kelir Publisher, 2023), Gus Mus dan Simbolisme Feminin (Wadas Kelir Publisher, 2023).