Oleh Irna Maifatur Rohmah
Sekolah merupakan desain dari pendidikan yang menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan bakat anak. Anak yang berada di sekolah memiliki karakter, latar belakang dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena perlakuan yang dilakukan pun tidak seharusnya sama, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Meskipun di sekolah tidak hanya mengurus satu dua anak saja, sepantasnya tugas itu dibagi sehingga semua anak dapat tertangani sesuai kebutuhan.
Dalam hal ini, penanganan anak dilimpahkan kepada guru BK yang memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain pada masa pendidikannya dahulu. Jika guru mata pelajaran atau guru kelas lebih spesifik pada pembelajaran di kelas yang berkaitan dengan kognitif, afeksi dan psikomotor, guru BK lebih ke perkembangan sosial dari anak. Dua hal ini sama-sama berguna untuk perkembangan siswa baik dalam kemampuan akademis atau non akademis.
Namun sadar atau tidak, guru BK memiliki peran yang penting dalam kegiatan di sekolah, tidak hanya guru mata pelajaran dan guru kelas. Namun, sadar tidak di sekolah-sekolah umumnya guru BK hanya menangani anak yang bermasalah saja. Padahal semua anak memerlukan bimbingan dalam menempuh proses studinya. Sebab tidak ada anak yang nakal. Hanya saja memerlukan bantuan orang dewasa untuk menyelesaikan masalahnya.
- Iklan -
Berikut ini beberapa hal yang mestinya dilakukan oleh guru BK:
Membina anak yang bermasalah. Untuk yang ini pasti sudah sangat sering kita dengar. Guru BK memiliki wewenang untuk menangani anak yang bermasalah. Entah sering bolos, melakukan kriminal, kenakalan remaja, dan tindakan lain yang seharusnya tidak dilakukan. Guru BK harus meruntut anak-anak dengan kategori ini untuk kembali ke dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran. Anak-anak yang memiliki masalah atau menjadi problem di kelas memerlukan bantuan orang dewasa untuk mengelola emosi dan perasaannya. Anak yang seperti ini biasanya butuh didengarkan dan diperhatikan. Mungkin di rumah atau di lingkungan keluarga dan sekitar tidak mendapatkannya sehingga menagihnya di sekolah dengan membuat masalah atau menganggu yang lain.
Membina anak yang berprestasi baik akademis maupun non akademis. Tak hanya anak yang memiliki masalah di kelas, anak yang berprestasi juga harus diperhatikan. Dengan diperhatikan, anak akan merasa bahwa keberadaannya diakui dan divalidasi prestasinya itu. Guru BK menjadi penyalur apresiasi dari sekolah dan menjaga mental anak sehingga tetap percaya diri dengan prestasinya. Anak yang berprestasi jika dibiarkan begitu saja akan merasa bahwa dirinya tidak dihargai dan tidak diakui keberadaannya. Sehingga perlahan akan tenggelam dan menghilang. Sedangkan bakat serta prestasi butuh pembiasaan untuk tetap dimiliki dan hidup dalam diri siswa.
Melakukan pendampingan kepada orang tua. Tak hanya dengan anak. Orang tua juga menjadi subjek yang perlu diperhatikan di dunia pendidikan. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, orang tua dan pihak sekolah harus bersinergi. Kedua pihak harus bergandengan tangan dan mendukung satu sama lain. Guru mendukung dengan kegiatan yang ada di sekolah sedangkan orang tua menguatkan stimulus anak ketika di rumah. Jadi keduanya sinkron. Untuk menciptakan iklim yang seperti itu, guru BK sepantasnya melakukan pertemuan yang intens dengan orang tua sisw untuk memastikan kegiatan di rumah apakah melaras dengan yang ada di sekolah atau sebaliknya. Orang tua juga harus diberi bimbingan serta pengertian untuk keberhasilan pendidikan anak. Sebab orang tua yang memiliki waktu lebih banyak dengan anak.
Mendukung kreatifitas anak. Anak tidak hanya belajar monoton di dalam kelas. Anak memiliki ruang yang lebih ketika berada di luar kelas. Teori yang disampaikan di dalam kelas terkadang sama sekali tidak masuk dalam pikiran anak. Semua itu hanya numpang lewat. Bagi anak yang memiliki kecerdasan kinektetik, kreatifitas aktivitas fisik lebih mudah diterima. Anak dengan kecerdasan ini juga harus didekati dan dibimbing sebab kreativitas ini tidak selalu dimunculkan di dalam kelas. Mungkin ketika di dalam kelas biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Namun ketika di luar kelas anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki dunia yang menarik dan penuh perhatian. Hal ini juga berlaku bagi anak yang memiliki kecerdasan di bidang seni. Dunia di luar kelas lebih menarik bagi mereka. Jika mereka tidak didampingi bakat dan kemampuannya tidak dapat tersalurkan.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru BK yang tidak hanya mengurus anak nakal saja. Melainkan seluruh siswa membutuhkan bantuan dan bimbingan guru BK. Hal ini juga berlaku untuk orang tua anak.