SEGELAS GELEMBUNG
gelembung di laut ini
ingin kutakar segelas
kuseduh dengan kopi kesayanganmu
barangkali asinnya akan ikut larut
ke dalam tiap teguk, tiap luruh dosa
bau matahari yang kupanggang
barangkali saja akan semerbak menuju kamarmu
namun tetap saja, kita akan sama-sama tahu
hutan di dada kita tak menumbuhkan gelombang
ia masih ribuan mil semak dan lebat
aku melihat, wajahmu terlempar
dari tawa anak-anak menuju lainnya
dan aku hanya mengiring bola
memeliharanya (lagi)
oh, seperti juga menghitung gelembung
yang lurus kujaga buihnya
menuju ketabahan dan melampauinya
- Iklan -
2023
IDEOLOGI PEMINJAM
tubuhku diangsur dua kali
dibayar dengan persoalan dengkur dan lapar
ketika waktu di sela ketiakku berguguran
kau kebosanan, menyalahkan bunga matahari
yang mekar di pagi ini
kotoran di sudut mata
merah yang menjulur pada ceruknya
kau minta sebagai bonus
tetapi, sekarang bagaimana akhirnya?
ketika peristiwa genting yang mengembun di kepala
tak kunjung kau lunasi juga
atau kau menyalahkanku?
sebab memberi denda dan menyita kemaluanmu?
jangan begitu, kau pemimjam
dan aku manusia
2023
WAKTU BERBUKA
memang benar, aku mencuri kecupan
dari azan sendekala
dari antrian wudu dan haus puasa hari ini
tetapi jika tidak begitu
aku tidak dapat memutuskan tabah
yang kuikat rapat-rapat di bawah terik hari
dan tentu saja kita akan lupa
waktu berdoa dan menambah dosa
waktu semakin tua
atau ah aku saja
yang menggantungkan usia
pada tali-tali nafsu kita
2023
MENJELANG LEBARAN
menjelang lebaran
orang-orang bergegas mengakhiri kepergian
mahasiswa meninggalkan kamar sewa
kembali ke rumah
tapi ah tak menemukan juga
para pekerja berhenti menggerutui waktu lembur
Ia mendatangi kasur-kasur
tapi ah tak menemukan juga
beberapa manusia menutup usia
kembali ke kubur
tapi ah tak menemukan juga
masjid-masjid berteriak takbir
akankah kutemukan
Kau
di antara mata panda
dan kesalahan manusia?
2023
HEWAN TERNAK
kita adalah hewan ternak
yang diberi makan oleh keputusan dan harapan
kedekatan kita pada kawanan elang
tak ubahnya prinsip dan kebenaran
kita terperangkap dalam kodrat domba
kelompok yang sulit mengenali sesiapa kita
kemunculan lapar di perut-perut kita
kering tenggorokan yang menyetujui kebutuhan kita
segalanya tak terlepas dari hamba
yang menggigil di ujung doa
sementara, kita berpendapat
mati, hidup dan kehormatan
tak lain dari tatanan manusia
maka hari ini, kita menyatu di dalam kandang
yang kita ternak sendiri
2023
Efen Nurfiana. Ia telah menamatkan pendidikan Magisternya di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Karya-karyanya termuat dalam beberapa antologi, media online dan koran. Selain itu, karyanya terdokumentasi dalam kumpulan sajak Dadamu Serumpun Pohon (Wadas Kelir Publisher, 2023), Gus Mus dan Simbolisme Feminin (Wadas Kelir Publisher, 2023). Selama menjadi mahasiswa ia turut dalam kegiatan redaksi di galeri seni rupa Sksp-literary.com. Instagram Efennu.