SAJAK PENUH LUKA
Telah kusematkan kemboja,
Di tubuh berlumur peluh,
Dan mata yang mengatup menjadi tanda,
Ada kematian di balik canda.
Tercekat dadanya hilang kendali,
Merah mawar luntur oleh kesedihan,
Yang lahir dalam rahimnya menuai air mata,
Di lantai bernoda; kenangan mati,
Bersama lalat nakal dia mesra berkisah,
Hati berlumut, jantung berkarat sesak terasa,
Ketika bibir merapal doa-doa,
Ihwal dia yang tak tertambat dalam jiwa,
Tewas dalam sajak penuh luka.
Berduka.
Jakarta, 2022
PUAS
Para iblis keluar dari mulutmu,
Terbang mengitari,
Kepalaku yang bening,
Sehening rindu yang mengatup wajahmu,
Di mataku penuh kelam.
- Iklan -
Mereka tertawa dan menuntun,
Jemariku meraba liar,
Tatap buas adalah api,
Belai dada ringkih menjadi ular,
Mendesis padamu yang mendengus.
Pangkas jarak semakin galak,
Deru napasmu menerkam lidahku,
Dan seterusnya kita terjatuh,
Ke jurang penuh mawar,
Yang menghitam berbau anyir.
Membuat bulan dengki, cicak iri,
Kita jauh dari kata menyendiri,
Melibas sedih dengan kasih,
Menuai nikmat dengan laknat,
Dan meludahi segala keindahan,
Dengan desahmu yang basah.
Tetes keringat luntur geram,
Denyut nadimu kudengar merdu,
Seraya jantung berdebar,
Mengoyak sendu yang meringku,
Di hati jenuh dengan dusta.
Menjelajah jiwa tak jemawa,
Menanam asa pada bibir dan dada,
Sentuh perlahan terempas kegilaan,
Redup lampu malu-malu,
Kita larut menjadi,
Peluh dan keluh yang menyatu,
Iblis berdansa riang.
Jakarta, 2022
UNGKAP RASA
Dalam genggaman, aku menjadi buku-buku,
Tempatmu mengaduh dan muntahkan segala sampah,
Yang tertimbun dalam jiwa berbau busuk,
Lekas singkirkan dari kalbu.
Tulis rentetan puisi dengan ragam diksi,
Dari Shakespeare kau merangkum hamlet,
Sedang Rimbaud kau menginap di kepalanya,
Serasa satu musim di neraka; terbakar!
Tanpa nurani kau cabik segala benci jadi mawar,
Yang rekah di musim semi,
Menjelma serigala menerkam buas seekor kalkun,
Menyisakan bulu-bulu kesedihan.
Jakarta, 2022
PEDIH DI MATA SEDIH DI HATI
Rumput hijau risau,
Kepulan asap mengepung sesak,
Para penonton terdesak, terinjak,
Berteriak kesakitan sebab pedih di mata,
Menuai sedih di hati
Dalam laga sepakbola,
Yang berakhir luka.
Sabtu malam berselimut kelam,
Kanjuruhan jadi pertaruhan hidup dan mati,
Ratusan orang terkapar membayangi,
Wajah sendiri memerah karena asap sialan tadi.
Paru-paru menyempit
Bernapas kian sulit,
Ruang ganti jadi pusara,
Bapak dan ibu memandang wajah anaknya,
Terakhir kali; sekadar mengecup kening dan menangis,
Menuntut keadilan ihwal selongsong,
Yang eksis di tribune penonton.
Jakarta, 2022
AYAH MASUK KORAN
Ibu terburu-buru lekas pergi meninggalkan aku,
Katanya ayah masuk koran,
Dan aku kaget, namun ibu tak menunjukkannya kepadaku,
Dia hanya memintaku jaga rumah sembari tersenyum,
Penuh keringat membasahi dahi yang mengusut itu.
Terik mentari begitu sangar,
Jendela rumahku memantulkan ingar bingar,
Noda bekas jari adikku dan debu jalan,
Melekat nakal sulit ditangkal.
Jaga rumah membuatku bermain dengan adik,
Yang matanya lembut belum keras,
Seperti ambisi orang dewasa terhadap harta.
Menebar tawa seketika senyum tak terhingga,
Bebas lepas selayaknya cicak merayap di dinding,
Tiada keluh menguap dari bibir yang beku
Namun ibu pulang dan menangis tersedu,
Dia melangkah gontai bak kapal mabuk,
Coba tersenyum meski hati terkoyak,
Bilang sabar meski mata kosong pandang.
Hening masuk ke rumahku tanpa permisi,
Sendu menyelimuti kalbu,
Berdatangan tetangga,
Menyalami dan mendekap ibu,
“Semoga pelakunya segera tertangkap,
Yang tabah ya, Bu.”
Aku meringkuk,
Ayah datang terbujur kaku.
Jakarta, 2022
Penulis:
Ardhi Ridwansyah, kelahiran Jakarta, 4 Juli 1998. Puisinya “Memoar dari Takisung” dimuat di buku antologi puisi “Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019”. Termasuk 115 karya terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021. Puisinya juga dimuat di media seperti labrak.co, litera.co.id, kawaca.com, balipolitika.com, galeribukujakarta.com, Majalah Kuntum, Majalah Elipsis, Radar Cirebon, Radar Malang, koran Minggu Pagi, Harian Bhirawa, Dinamika News, Harian Fajar, koran Pos Bali, Riau Pos, Suara Merdeka, Radar Malang, Radar Madiun, Radar Banyuwangi, Radar Kediri, Nusa Bali, Suara Sarawak (Malaysia), koran Merapi, Pontianak Post, Harian Waspada, Radar Tuban, Babel Pos, dan Media Indonesia. Instagram: @ardhigidaw.