• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Hikmah

Nasihat Kematian Seorang Ibu

06/01/2022
in Hikmah
Reading Time: 5min read
0 0
0
Nasihat Kematian Seorang Ibu

Ilustrasi: merdeka.com

0
SHARES
10
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Fitriati Arina Manasikana

Tak ada anak yang ingin menjadi piatu, ditinggal mati oleh ibu kandung saat masih membutuhkan kasih sayang dan perhatiannya. Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu bulan Februari 2014. Saat itu aku masih menjadi mahasiswi di salah satu universitas yang ada di kota Malang. Ibu pergi meninggalkan dunia ini ketika aku masih dalam masa PKL. Kematian memang rahasia Ilahi dan tak ada yang tahu kapan tiba waktunya untuk pergi dari dunia ini. 

Hidup dan mati merupakan satu paket dari Tuhan untuk manusia. Kehidupan manusia akan berakhir dengan kematian. Kematian ibu datang menjemput tatkala azan subuh berkumandang. Setelah melaksanakan salat subuh, ayah meneleponku mengabarkan jika ibu telah meninggal. Kala itu, aku yang masih bangun tidur antara sadar dan tidak sadar, bingung dengan apa yang ayah sampaikan. 

“Ayah bercandakan…,” batinku. 

Bacajuga:

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
23
Doa Pembebas Kesulitan

Doa Pembebas Kesulitan

12/05/2022
7
Cara Meredam Amarah

Cara Meredam Amarah

28/04/2022
5
Karena Utang Harus Dibayar Lunas

Karena Utang Harus Dibayar Lunas

21/04/2022
114

Namun, aku mendengar suara sesenggukan dari ayah. Barulah aku sadar jika ibu memang telah meninggal dunia. Mendadak dadaku terasa sesak. Untuk menarik napas pun terasa sulit dan menyakitkan. Dadaku bagaikan dihantam palu gada. Kucoba berdiri untuk membangunkan rekanku yang sedang terlelap di kamar sebelah. Akan tetapi kedua kakiku lemas tak berdaya. Dan … aku tersungkur. 

“Ibu….,” jeritku dalam hati sebab bibirku terasa kaku untuk berkata.

Entah mengapa semua anggota tubuh terasa mati rasa dan kebas. Untuk berkata tolong pun bibir terasa kelu.  “Ya Allah, kuatkan hamba,” pintaku dalam hati. Aku bersujud menghadap ilahi. Meronta-ronta memanggil nama ibu … ibu … ibu …, di sela-sela isakan tangis. 

***

Dalam perjalanan pulang ke kampung halaman di Blitar, aku masih berharap jika semua yang kudengar merupakan isapan jempol. Namun, harapan hanya sebuah harapan. Ibuku yang sangat kucintai dan kusayangi benar-benar telah tiada. Bendera kuning terpasang di depan rumah. Para pelayat menatapku dengan tatapan rasa iba. 

“Ternyata ibuku sungguh-sungguh telah pergi,” batinku 

    Sejak berangkat dari Malang ke Blitar, dan selama dibonceng teman kedua mataku terasa kering tak bisa mengeluarkan air mata. Namun, saat kulihat jenazah ibu terbujur kaku di atas meja dengan memakai kain kafan putih bersih, air mataku menetes kembali, bukan hanya menetes tapi sudah seperti bendungan yang jebol. 

    “Ibu… aku pulang. Bangunlah…!” pintaku sambil memeluk erat tubuhnya yang sangat dingin.

    Untuk terakhir kalinya kutatap wajah ibu begitu lama sebelum jenazahnya dimasukkan ke dalam keranda. Wajah ibu begitu cantik, seulas senyum menghiasi bibirnya. Kukecup keningnya sambil melafalkan doa dalam hati. 

    “Selamat jalan ibu,” kataku ketika melihat keranda ibu meninggalkan rumah

Kematian ibu merupakan nasihat tersirat dalam hidupku. Kematian adalah pasti, tetapi kapan dan di mananya adalah misteri—tidak diketahui kecuali Allah Swt. Kematian tak mampu di wakilkan. Oleh karena itu, kematian merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada manusia. Kematianmu adalah kematianmu, dan kematianku adalah kematianku. 

Hidup di dunia ini ada batasnya. Tidak ada manusia yang bisa lari dari kematian, seperti apa yang Allah firmankan, “Katakanlah. Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, sungguh, kematian itu akan menemui kalian, lalu kalian akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Kemudian Dia beritakan pada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. al-Jumu’ah: 8)

***

Ibu meninggal sudah delapan tahun yang lalu. Akan tetapi kenangan indah bersamanya tidaklah mudah untuk dihapus. Kenangan itu telah terpatri dalam memori. Kadang-kadang ingatan itu keluar begitu saja tanpa diminta. Kenangan indah yang hanya bisa dikenang. Dan, ketika itu aku hanya bisa merapalkan doa untuk ibu agar selalu bahagia di sana. 

    Ternyata kata ikhlas tidak semudah apa yang mampu aku ucapkan. Mengikhlas kepergian ibu untuk kembali pada Sang Khalik tidaklah mudah, membutuhkan proses yang sangat lama. Bagi seorang anak, ibu adalah muara dari segalanya. Jika muara sang anak telah tiada, maka ke manakah muara sang anak.

Masa-masa setelah ibu pergi merupakan saat yang paling berat dalam hidup. Aku kehilangan tujuan hidup. Hidup hanya pokok hidup tanpa impian atau cita – cita. Bagiku saat itu, apa yang harus dilakukan lagi jika ibu telah tiada. Tak ada alasan lagi selain untuk ibu. 

    Ketika aku benar-benar kehilangan jati diri, impian, cita-cita dan tujuan hidup, boleh dikatakan saat itu, aku bagaikan mayat hidup yang pokok bisa hidup.  Di kala aku seperti itu, ternyata Allah masih sayang padaku, Allah memeluk hati ini dengan kuasa-Nya yang luar biasa. Allah Swt. menitipkan pesan untukku lewat salah satu ceramah dari dosenku kala itu. Sebut saja namanya Pak Mujib. Apa yang dikatakan Pak Mujib begitu relevan dengan suasana hati. Darinya, aku belajar lagi untuk menguatkan iman dan percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar kapasitas hamba-Nya. 

Adapun pesan yang diutarakan oleh Pak Mujib ialah salat tahajud di sepertiga malam mampu menguatkan hati untuk selalu percaya dengan takdir yang Allah berikan. Bacalah Al-Qur’an agar hati tenang setiap waktu. Berkumpullah dengan orang baik dan saleh untuk mendapatkan pengalaman yang baik dari mereka. 

Sedikit demi sedikit aku mulai istikamah mengamalkan ketiga hal tersebut dalam kehidupanku. Alhamdulillah ala kulli hal, aku mampu melewati masa berat itu dengan tetap berpegang teguh pada tali agama Allah. 

***

Walaupun hati sudah tenang, ada kalanya beberapa penyesalan kadang masih mengusik hati. Pertama, saat ibu pergi menghadap Ilahi aku berada jauh darinya. Kedua, bagaimana ibu berjuang dalam sakaratul maut, aku tidak menuntunnya. Ketiga, saat ibu menahan rasa sakit yang selama ini dirasa aku tidak ada di sisinya. Nasi telah menjadi bubur, penyesalan selalu datang di akhir; menyesal karena selama ini sering mengabaikan waktu bersama ibu. 

Seperti dalam surah Al-‘Asr yang mempunyai makna masa atau waktu. Ayat pertama menjelaskan demi masa. Maksud dari ayat ini menjelaskan betapa berharganya sebuah waktu. Ayat kedua mempunyai arti sungguh, manusia berada dalam kerugian. Dari ayat tersebut mempunyai makna tersirat, yakni manusia harus mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beramal dan beriman kepada Allah Swt., agar tidak termasuk dalam golongan yang merugi. Ayat ketiga mempunyai makna kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. Dalam ayat ketiga ini menjelaskan bahwasannya orang yang tidak termasuk golongan merugi adalah orang yang beriman, mengerjakan amal yang baik, saling menasihati dalam hal kebenaran dan menasihati untuk tetap sabar.

Dari penjelasan surah Al-‘Asr dan uraian singkat diatas dapat diambil hikmah untuk diterapkan dalam kehidupan, yakni hargailah waktu yang ada. Berbuatlah baik selagi masih ada waktu. Karena jika waktu sudah habis, hanya penyesalan yang ada. (*)

***

*FITRIATI ARINA MANASIKANA, kelahiran Blitar 29 Maret 1993. Karya-karya alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini telah dimuat di beberapa media seperti Solopos dan Koran Merapi. Bekerja sebagai Abdi Negara di SD Negeri. Berdomisili di Tlogo, Kanigoro, Blitar. 

Tags: Fitriati Arina Manasikana
ShareSendTweet
Previous Post

IPNU-IPPNU dan Kepekaan Sosial

Next Post

Anak-anak, Buku, dan Sejarahnya

Related Posts

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain
Hikmah

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
23
Doa Pembebas Kesulitan
Hikmah

Doa Pembebas Kesulitan

12/05/2022
7
Cara Meredam Amarah
Hikmah

Cara Meredam Amarah

28/04/2022
5
Next Post
Anak-anak, Buku, dan Sejarahnya

Anak-anak, Buku, dan Sejarahnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
MI ELPIST Temanggung Divisitasi Kanwil Kemenag

MI ELPIST Temanggung Divisitasi Kanwil Kemenag

26/05/2022
Mahasiswa INISNU Digembleng Publikasi Ilmiah

Mahasiswa INISNU Digembleng Publikasi Ilmiah

26/05/2022

Tulisan Terbaru

Nalar Kritis Santri dan Aktivitas Berpikir Radikal

Metode Pembelajaran Generasi Digital

26/05/2022
2
Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

Jimat dan Perkembangan Memori Kolektif Masyarakat

26/05/2022
4
MI ELPIST Temanggung Divisitasi Kanwil Kemenag

MI ELPIST Temanggung Divisitasi Kanwil Kemenag

26/05/2022
0
Mahasiswa INISNU Digembleng Publikasi Ilmiah

Mahasiswa INISNU Digembleng Publikasi Ilmiah

26/05/2022
0
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version