*)Oleh: Tjahjono Widarmanto
Setiap individu dilahirkan dengan keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Tak ada individu-individu yang sama persis meski dia anak kembar sekalipun. Karena berbeda, maka setiap individu memiliki kehebatan sekaligus kelemahan. Untuk menjadi individu yang tangguh dan sukses, seseorang harus mengenal dirinya sebaik mungkin.
Hmmm…pernah nggak sih, kita mempertanyakan diri kita sendiri? Mempertanyakan, siapa sih sebenarnya aku? Kalau dalam bahasa penyair: pernahkah kita menjenguk dan menatap wajah sendiri?
Memang, tampaknya lucu kalau kita mempertanyakan diri kita sendiri. Mempertanyakan diri sendiri berarti mengenal potensi sekaligus menilik kelemahan diri. Dengan melihat potensi diri, maka bisa dioptimalkan seluruh potensi itu sehingga membuka segala peluang, membuka segala kemungkinan. Sebaliknya, dengan mengenal kelemahan diri, kita bisa meminimalkan segala kelemahan itu, setidaknya kelemahan tersebut tidak menutupi atau menghalangi potensi diri.
- Iklan -
Untuk mengenal diri sendiri, kita bisa menggunakan teknik analisis SWOT. Teknik analisis SWOT ini populer dalam dunia sumber daya manusia dan menejemen kepemimpinan. Analisis SWOT awalnya adalah sebuah metode yang digunakan untuk melihat kondisi organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Berpijak dengan melihat kondisi tersebut dirumuskanlah kebijakan, langkah-langkah, pertimbangan, keputusan-keputusan bagi organisasi tersebut. Metode ini pada perkembangan selanjutnya juga dipakai untuk menganalisis potensi dan kelemahan personal.
Analisis SWOT berpijak pada mengetahui empat hal, yaitu strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threaths (ancaman). Empat hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai masukan dalam mengelola diri sendiri.
Strenghts (kekuatan) adalah mengetahui dan memahami kekuatan atau potensi apa saja yang ada pada diri sendiri. Dengan mengetahui kekuatan apa yang ada dalam diri sendiri, maka kekuatan tersebut bisa dikelola dan dioptimalkan dengan baik. Misalnya, kekuatan kamu pada pribadimu yang ramah, supel, terbuka dan mudah memiliki banyak teman. Maka, kekuatan tersebut bisa dikembangkan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu. Bisa dikembangkan sebagai kemampuan untuk mengorganisir, berdiplomasi, bernegoisasi, menjalin kerjasama dengan banyak kalangan.
Weaknesses (kelemahan) adalah mengetahui dan menganalisis kelemahan apa saja yang ada dalam diri sendiri. Dengan melihat dan menganalisi kelemahan diri sendiri bisa disusun upaya untuk memperbaiki, membenahi atau setidaknya mengurangi kelemahan tersebut. Misalnya, saya punya kelemahan pelupa, pemalas atau gampang bosan. Kelemahan-kelemahan tersebut dicari solusinya dan diantisipasi. Kelemahan pelupa bisa disiasati dengan memiliki catatan-catatan kecil di buku saku yang mencatat agenda-agenda atau hal-hal penting. Kelemahan pemalas, bisa diantisipasi dengan jalan tidak menunda-nunda pekerjaan atau dengan membuat target dalam kurun waktu tertentu. Weaknesses gampang bosan bisa diantisipasi dengan variasi kreativitas dan inovasi baru.
Yang terakhir adalah threaths atau ancaman. Analisis ini adalah dengan melihat dan mendata berbagai macam ancaman apa saja yang ada di luar diri yang dapat menghambat bahkan mengancam. Dengan melakukan analisis terhadap threaths atau ancaman yang ada maka bisa direncanakan antisipasi dan strategi untuk menghadapi ancaman tersebut. Misalnya, keadaan perekonomian orang tua yang sulit, standar kelulusan yang tinggi, atau teman yang suka menganggu. Ancaman perekonomian orang tua yang berat bisa diantisipasi dengan cara mencari peluang kerja sampingan untuk mendapat dana tambahan, mencari beasiswa, dan sebagainya.
Melalui analisis SWOT di atas, setidaknya kita bisa mengenal dan memahami diri sendiri, bisa menciptakan peluang, sekaligus menyusun antisipasi dan strategi. Mari kita kenali diri sendiri melalui analisis SWOT!
*) Penulis adalah guru SMA dan penyair