Buku berjudul “Strategi Know-Want To Know-Learned Dan Strategi Direct Reading Thinking Activity Dalam Pembelajaran Pendidikan Dasar” ini adalah buku hasil penelitian yang dilakukan penulis (hlm. v). Dalam buku ini, penulis memiliki latar belakang berbeda. Satu magister dan dua guru besar yang tentu lebih varian dan memiliki perspektif masing-masing.
Strategi Know-Want To Know-Learned atau dikenal dengan KWL merupakan merupakan strategi membaca yang berbasis keaktifan peserta didik. Strategi ini dijelaskan dapat mengaktifkan pengetahuan siswa sebelumnya dan memunculkan pertanyaan sebelum melakukan kegiatan membaca melalui tiga tahapan, yaitu apa yang diketahui (know), apa yang ingin diketahui (Want to know), dan yang telah dipelajari (Learned) (Hlm. 23).
Strategi KWL merupakan strategi untuk mempermudah guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat peserta didik pada suatu topik. Strategi KWL memadukan tiga langkah dasar yang membantu peserta didik untuk mencari tahu tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dari membaca (Hlm. 23).
Langkah-langkah KWL dalam buku dijelaskan ada beberapa tahapan. Pertama, Know (K) artinya Apa yang telah diketahui, meliputi kegiatan sumbang saran pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya tentang suatu topik. Ketersediaan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya akan membantu peserta didik dalam memahami bacaan dan berkonstribusi terhadap kecepatan baca. Sehingga, guru sebaiknya berperan aktif dalam menggali pengetahuan dan pengalaman peserta didik.
- Iklan -
Kedua, Want to Know (W) artinya Apa yang ingin diketahui, guru menuntun peserta didik menyusun tujuan khusus membaca. Alasan pengadaan tahap Want to Know atau perumusan tujuan khusus membaca didasarkan pada alasan berikut: pengetahuan yang akan dicari tidak ada dalam pengetahuan dan pengalaman awal yang dimiliki peserta didik, memerlukan pendalaman yang lebih, berbeda atau bahkan bertentangan dengan pengetahuan dan pengalaman yan telah dimiliki, mencerminkan perspektif baru pengarangnya, dan sesuai dengan kebutuhan fungsional pembacanya. Dalam konteks ini, guru berperan membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik untuk memformulasikan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri dan pertanyaan-pertanyaan itulah yang dijadikan sebagai tujuan khusus dari kegiatan membaca.
Ketiga, Learned (L) artinya mengingat kembali Apa yang telah dipelajari, merupakan tahap setelah kegiatan membaca dilakukan. Tahap ini merupakan kegiatan tindak lanjut untuk mencari jawaban dan memperluas informasi dari tujuan khusus membaca tadi. Peserta didik mencatat informasi yang telah dipelajari (Hlm. 25).
Sementara strategi kedua bernama Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Secara konseptual, DRTA merupakan instruksi dalam pembelajaran membaca dengan memprediksi apa yang penulis pikirkan, mengkonfirmasi atau merevisi prediksi dan mengolaborasi pendapat.
Pada penggunaan strategi DRTA ini langkah -langkah yang dapat dilakukan pertama. Membuat prediksi berdasarkan judul, sebelum peserta didik membaca teks cerita terlebih dahulu memprediksi isi cerita dengan membaca judul. Kedua membuat prediksi berdasarkan petunjuk gambar, selain dengan memprediksi judul peserta didik memprediksi dengan adanya gambar – gambar tentang isi dari cerita. Ketiga membaca bahan bacaan, setelah memprediksi judul dan memprediksi gambar peserta didik membaca teks cerita. Keempat menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi, dalam penyesuaian peserta didik membaca teks mulai dari paragraf pertama sesuai dengan petunjuk gambar. Kelima guru mengulang prosedur 1 sampai 4, pada setiap tempat berhenti ketika membaca guru mengulang kembali ke langkah 4.
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi cerita anak dapat menggunakan strategi DRTA. Strategi DRTA ini dapat memudahkan peserta didik dalam memahami isi cerita dan peserta didik dapat membuat prediksi tentang apa yang telah terjadi di dalam suatu teks sebelum peserta didik membaca cerita, hal ini dapat mendorong peserta didik untuk berpikir tentang pesan teks dan isi dari teks tersebut (Hlm. 27).
Dalam buku ini selain dijelaskan KWL dan DRTA, disajikan pula hasil riset yang telah penulis lakukan. Dari hasil penelitian yang disajikan dalam buku ini, bertujuan menganalisis signifikansi pengaruh penggunaan strategi KWL dan strategi DRTA terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas IV SD.
Desain penelitian yang digunakan ialah model kuantitatif dalam bentuk Quasy Experimental Design dengan pendekatan komparatif Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik non tes dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan angket. Instrumen penelitian berupa lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji pra syarat (uji validitas, uji reabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, uji normalitas, dan uji homogenitas), serta uji N-gain, dan uji independent sample t test.
Berdasarkan hasil penelitian, strategi DRTA berpengaruh positif terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik sebesar 73,8%, sedangkan Strategi KWL juga berpengaruh positif terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik sebesar 64,2%. Strategi DRTA berpengaruh positif terhadap hasil membaca pemahaman peserta didik sebesar 71,9%, sedangkan strategi KWL juga berpengaruh positif terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik sebesar 63,4%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan dan hasil membaca pemahaman strategi DRTA dengan strategi KWL. Keterampilan membaca pemahaman dengan menerapkan strategi DRTA memperoleh rata-rata sebesar 85,6 sedangkan strategi KWL memperoleh rata-rata sebesar 74,7. Signifikansi pengaruh strategi DRTA dan strategi KWL dapat dilihat dari terlaksananya unsur-unsur kedua strategi dan hasil keterampilan membaca pemahaman (Hlm. vi)
Dari kerangka konseptual dan hasil riset yang disajikan penulis, tentu buku ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya menyuguhkan dua aspek, yaitu secara konseptual/teoretis sekaligus praktiknya. Kekurangannya, buku ini segmentasi hanya bisa menggambarkan hasil riset pada jenjang pendidikan dasar, dalam konteks ini SD atau MI. Meski demikian, buku ini juga memberikan kerangka strategi KWL dan DRTA yang bisa diterapkan pada jenjang SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA.
Biodata Buku
Judul: Strategi Know-Want To Know-Learned dan Strategi Direct Reading Thinking Activity dalam Pembelajaran Pendidikan Dasar
ISBN: 978-623-95511-1-7
Cetakan: I, April 2021
Tebal: 15,5 x 23 cm, x + 59 Halaman
Penulis: Prasetya Andika Wijaya, Prof.Dr. Joko Sutarto, M.Pd., Prof.Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.
Diterbitkan: CV. Harian Jateng Network
Peresensi: Hamidulloh Ibda