• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Santri Juga Laik Diwisuda

01/03/2021
in Artikel, Esai
Reading Time: 3min read
0 0
0
Santri Juga Laik Diwisuda
0
SHARES
10
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Ahmad Nahrowi

“Stereotipe masyarakat pada santri itu hanyalah seorang kolot yang mempelajari ilmu agama, tidak menerima perubahan, apalagi modernisasi, sikap santri cenderung konservatif dan tradisional, maka ketika ada santri yang ternyata sampai jenjang wisuda pada kaget, padahal hal demikian adalah wajar.”

________

“Loh, Santri Bisa wisuda tho mas?”

Bacajuga:

Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Tradisi Menulis Para Ulama

Wajah Kusam Pendidikan di Indonesia

26/06/2022
5

Begitu reply netizen pada story Instagram saya, yang kala itu saya mengupload foto memakai toga. Seolah ia terkaget kalau santri itu juga laik diwisuda. Padahal banyak santri yang memiliki gelar tinggi, mulai S1, S2, S3, hingga Profesor. S1 dan S2 tak terhitung jumlahnya karena mayoritas Pondok Pesantren memiliki kampus sendiri, Lirboyo memilik IAIT, Tebuireng punya Unhasy, Sarang memiliki STAI Al-Anwar, Gontor punya Unida serta masih banyak lainnya.

Gelar S-3 dan profesor juga banyak disandang oleh para kiai, sebut saja Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj MA, Prof DR. KH Tholhah Hasan, Prof DR. Nasarudin Umar, belum lagi kiai yang mendapat gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), Gus Dur Presiden ke-4 RI yang pernah mengenyam bangku santri 10 kali mendapat gelar Doktor Kehormatan, k terhitung gelarnya. Lalu ada Gus Mus, Wapres saat ini, Gus Mus, Habib Luthfi dan yang terbaru Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir, nama diatas merupakan tokoh hebat yang tak hanya berangkat dari santri tapi juga beberapa kali mencicipi manis dan gagahnya memakai baju toga.

Ya memang wisuda secara kasat mata identik dengan style pendidikan eropa, Sebagai tanda telah paripurna masa belajarya. Memakai topi toga dan baju kurung  yang serba hitam, dan ada medalinya, lalu dirayakan bersama dengan keluarga, hingga pada akhirnya tradisi itu ditiru juga sampai ke negara kita bahkan secara global pada umumnya.

Namun jarang yang tahu kebenaran aslinya, bahwasannya tradisi itu merupakan otentik dari Islam yang kemudian hari diadopsi oleh Eropa. Mari sekeilas kita menengok sejarah, istilah toga berasal dari kata jubah, sedangkan bentuk segi empat pada toga (kecuali di Indonesia yang ada lima segi) itu adalah lambang dari kakbah yang juga berbentuk persegi, serta warna hitam dari toga merepresentasikan  dari warna hitam kiswah, kain penutup kakbah. Hingga sekarang pemakaian toga ini berlaku secara internasional.

Bagi masyarakat yang kurang perhatian terhadap sejarah menganggap upacara wisuda itu lahir dari Eropa, padahal kebenarannya di atas itu tadi, meniru dari sistem universitas milik Islam.

Hal itu diperkuat lagi, tradisi di Arab, jika ada orang yang memakai jubah dan imamah (udeng-udeng -jawa) itu pertanda kalau orang tersebut memiliki kelayakan ilmu yang telah mumpuni, sebaliknya, orang yang merasa dirinya belum berilmu akan tahu diri, tidak akan memakai jubah apalagi imamah, mereka hanya akan memakai Qolansuwah (peci biasa).

Maka jangan kaget kalau mayoritas pesantren di Indonesia, santri-santrinya memakai Qolansuwah dan sarung biasa, tiada berani memakai imamah apalagi Jubah. Dikalangan Pesantren yang berani memakai Jubah ya kiai-kiai saja, ataupun alumni (meskipun sedikit), itupun hanya ketika momentum tertentu, bukan sandangan sehari-hari, seperti ketika ziarah, khutbah, pengajian, ataupun pertemuan-pertemuan sesama ulama.

Apalagi jika  Masih santri tidak pantas memakai jubah, kecuali kalau sudah tamat. Pun demikian di formal, yang memakai toga hanya yang sudah sarjana, mahasiswa belum waktunya.

Maka hal ini juga bisa menjadi ibrah bagi orang tua di Indonesia, agar buah hatinya jangan dipakaikan Jubah dan imamah dulu, karena bisa berpotensi timbul rasa gumede (besar kepala) karena ia merasa berbeda dengan anak lainya, alangkah baiknya dikenakan pakaian-pakaian sederhana, atasannya kopyah, bawahannya sarung, dan baju moslem seperti biasanya itu, wong di Arab sendiri sana, yang merupakan empunya jubah, anak-anaknya hanya memakai sandangan biasa, bahkan tidak memakai penutup kepala apalagi  berjubah.

Kembali lagi, jangan heran bila dipesantren ada wisuda, secara tradisi dan histori bahkan lebih dari itu, secari rohani, pesantren telah menerapkan wisuda sejak dulu kala, yang telah diajarkan sejak era imperium islam dimasa silam, Umayyah, Abbasiyah, Fathimiyah, Utsmaniyah, Melalui Universitas Nidzomiyah, Cordoba, Sevilla, Granada, Baghdad, Toledo, dan lainnya.

Namun cukup disayangkan, dulu Islam Jaya Pendidikannya, ketika Ibnu sina sudah menguasai Obat-obatan, dan medis, bahkan punya kitab Qonun Fi tib yang dipakai berabad-abad sebagai kitab pedoman medis, disaat yang sama Barat masih gelap gulita, mengobati segala penyakit memakai sihir dan dukun, itu kebalik sekarang, malah banyak orang islam yang ndukun, dan orang barat meneruskan keilmuan Ibnu Sina, dengan menguasai ilmu medis seantero dunia.

Adopsi wisuda dan toga itu masih sebagian kecil, sebenarnya, di balik gemerlapnya Eropa, semuanya merupakan hasil adopsi, meniru, bahkan ‘mencuri’ dari peradaban keilmuan Islam, tapi sayang, sekarang malah berkebalikan. (Insyaallah, kapan-kapan saya tuliskan). Wallahu a’lam.

-Penulis adalah mahasiswa IAIT Lirboyo Kediri Prodi Akhwalus Syaksiyah.

Tags: Ahmad NahrowiSantri Juga Laik Diwisuda
ShareSendTweet
Previous Post

UNU Purwokerto: Kampus Inklusif dan Siapkan Beasiswa Alumni Madrasah / Sekolah Ma’arif

Next Post

Estetika Sufistik dalam Sastra Indonesia

Related Posts

Pendeta, Santri dan Pesantren
Artikel

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin
Artikel

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat
Artikel

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Next Post

Estetika Sufistik dalam Sastra Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022

Tulisan Terbaru

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
11

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
3
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version