Buku Tulis Budi
Papan tulis itu belum dihapus
sebuah kalimat telah menginap
di dalam kelas tanpa kulkas
Tetapi dinding-dinding seputih salju
telah membuatnya membeku
menjadikannya bagian dari masa lalu
Papan tulis itu belum dihapus
sebuah kalimat tanya
belum bertemu jawabannya
Sendiri
menunggu seperti ibu
di balik pintu
- Iklan -
Papan tulis itu belum dihapus
sebuah kalimat perintah
dengan tanda seru
menciptakan suara keras
di kepala anak-anak yang malas
Papan tulis itu
belum juga dihapus
“Siapa yang piket hari ini?”
dan seseorang (murid yang datang kesiangan)
menjawabnya dalam hati,
“Aku.”
2020
Malam Ekdisis
Setelah beberapa waktu
berburu dua bongkah batu
dengan bola mata membiru
akhirnya hilanglah ragu
Sesudah beberapa surat
diucap dan diingat
sepanjang jalan keramat
bertemulah alamat
Aku memang harus berubah
agar tidak terlalu mudah
menilai benar dan salah
Aku memang harus berganti
selagi bisa mencintai
sekalipun dengan sakit tak terperi
Maka jangan ganggu aku dulu
dengan ucapan atau lirikan mata
: segala yang membuat syahwat meronta
Biar aku diam
menikmati malam
dengan sedikit demam
dan lebam
Jangan tanyakan sampai kapan
tunggulah sampai hujan datang
dan Tuhan mulai berkenan
2020
Malam Dalam Hotel
Malam mengantar tidur
ke kamar
Tapi di kasur
yang putih, halus, dan lembut
apakah mimpi akan serupa kabut?
Maka alangkah indah
jika segala mula dan akhir
diawali dengan mandi
dengan shower ataupun siwur
Dan tubuh yang sama basah
akan bertasbih jauh
sebelum subuh jatuh
2020
Udara Dalam
(obituari meditasi)
Daun-daun tidak gugur
ranting-ranting kering
tidak khawatir
Burung-burung tetap hilir mudik
antara kabel-kabel tiang listrik
dan barisan pohon di halaman
Debu-debu berdiam kaku
seperti batu-batu
Lalu sebuah waktu
berjalan malu-malu
2020
Paginya Duri
Kecuali embun
Setiap kekasih
mengandung darah
Kecuali embun
yang jernih
mengecup basah
Setiap darah
mengandung kisah
Kecuali embun
yang singgah sejenak
di puncak lalu berkepak
Setiap kisah akan tumbuh
dan tumpah di atas tanah
2020
TENTANG PENULIS
A. Musabbih lahir di Tegal pada tahun 1986. Alumni Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta. Menulis beberapa puisi yang tergabung dalam antologi bersama antara lain: Negeri Tanpa Kekasih (UNY 2006), Tak Ada Hujan Turun Hari ini (UNY, 2007), Puisi Menolak Lupa (STAIN Purwokerto, 2010), Pukau Kampung Semaka (Lampung, 2011), Ziarah Tembuni (KSI Award 2012), Gang Guru (Yogyakarta, 2014), Negeri Laut, Dari Negeri Poci (Jakarta, 2015), Kopi 1.550 mdpl (Aceh, 2016), Cimanuk, Ketika Burung-burung Telah Pergi (Inderamayu, 2017), Sajak-sajak tentang Pindul (Yogyakarta, 2017), Negeri Awan, Dari Negeri Poci (Jakarta, 2017), Hikayat Secangkir Robusta (Lampung, 2018) Requiem Tiada Henti (STAIN Purwokerto, 2018), Kartini Kesatria Pena (UPS Tegal, 2020), Antologi Puisi Suara Hati Guru di Masa Pandemi (Seni Buleleng Bali, 2020), Rantau, Dari Negeri Poci (Jakarta, 2020), Antologi Puisi ASEAN 3 (STAIN Purwokerto 2020). Puisi-puisi lainnya pernah terbit di Lampung Pos, Bali Pos, Minggu Pagi, Situseni.com., Majalah Kreativa, Pawara Dinamika UNY, dll. Kumpulan puisi tunggalnya berjudul Sajadah Katulistiwa (Wadahkata, 2020).
Mengikuti beberapa sayembara menulis puisi dan meraih beberapa penghargaan; Juara I lomba cipta puisi Hari Kartini se-Jawa di Universitas Pancasakti Tegal 2020, juara II cipta puisi Festival Sastra Jawa Tengah 2019, Puisi Terbaik lomba menulis puisi nasional Leon Agusta Institute (Padang, 2014), juara II lomba cipta puisi nasional Batu Bedil Award (Lampung, 2011), juara II lomba cipta puisi Semarak Bulan Bahasa (UNTIRTA, Banten 2009), juara III lomba cipta puisi FLP Yogyakarta (Yogya, 2007), dan beberapa nominasi.
Penulis tinggal dan bekerja di Tegal, Jawa Tengah, sebagai guru bahasa Indonesia di MTs Sunan Kalijaga Adiwerna, Tegal. Serta menulis buku-buku populer (pengembangan diri) antara lain: LIFE PLAN (2019), PESANPESAN CINTA RABIAH AL-ADAWIYAH (2019), MENDIDIK PUTRA-PUTRI GENERASI JIHAD ALA RASULULLAH (2020), bersama beberapa penerbit. Penulis juga sedang berproses membangun taman baca masyarakat (TBM) di tempat tinggalnya di Desa Slawi Kulon, Kec. Slawi. Kab. Tegal. Jawa Tengah.