Kerjasama-kerjasama dengan lembaga telah dijalin oleh LP. Ma’arif PWNU Jateng. Kini, LP. Maarif PWNU Jateng bekerjasama dengan Gerakan Nasional Pemberantas Buta Matematika (Gernas Tastaka) mengadakan pelatihan pembelajaran numerasi. Acara yang membahas matematika ini, diselenggarakan di Aula Lat. 3 PWNU Jateng serta dimulai pukul 19.00 WIB.
Dalam acara ini, R Andi Irawan selaku ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng mengungkapkan bahwa selama ini matematika selalu menjadi momok bagi banyak siswa sehingga mereka belajar karena terpaksa. Beliau berharap melalui pelatihan ini, belajar matematika menjadi mudah dan menyenangkan.
Turut dihadiri juga oleh Hudallah Ridwan selaku sekretaris PWNU Jateng. Beliau juga mengungkapkan bahwa jika belajar apapun harus mempunyai visi membangun peradaban, sebab itu adalah ciri ilmu yang bermanfaat. “Semisal mempunyai cita-cita sebagai dokter, tentunya harus disertai dengan niat agar bisa membatu masyarakat umum.” Pungkasnya
Di lain waktu, Ahmad Rizali selaku ketua Gernas Tastaka mengungkapkan bahwa lahirnya Gernas Tastaka adalah karena keresahan yang ditemui di beberapa tempat. Beliau mencontohkan banyak siswa SMA yang lupa dengan materi SD. Bahkan beliau juge menyinggung mata kuliah PGSD yang tidak banyak mengajarkan materi SD secara mendalam. Nah, Pembelajaran kali, para peserta akan diajarkan Sekolah Dasar secara nalar dan kontekstual.
Acara ini diselenggarakan enam hari dengan cara blended learning. Tanggal 11-13 dilakukan secara luring dan sisanya akan dilakukan secara daring. Di sini, Rizali juga menyinggung terkait pendidikan Indonesia yang masih berada di posisi buncit dan ini juga menjadi salah satu keresahannya untuk mendirikan Gernas Tastaka.
- Iklan -
Gernas Tastaka mengajarkan kita dengan cara bernalar dan kontekstual. Misalnya bernalar, soal belajar layang-layang. Di materi awalnya, Rizali tidak memberikan gambar layang-layang secara langsung. Akan tetapi, ia memberikan sebuah kertas berbentuk persegi panjang lalu digambar seperti bentuk layang-layang hingga cara menghitungnya pun melahirkan beragai cara.
Sebelum acara selesai, peserta kedatangan profesor Hadi Susanto yang mengajar matematika di Universitas Al-khalifa Dubai. Penulis buku Tuhan Pasti Ahli Matematika ini memberikan kuliah singkat yang membahas bagaimana hubungan matematika dengan Tuhan. [aklis]