• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Sastra Cerpen

Ikan

12/12/2020
in Cerpen
Reading Time: 8min read
0 0
0
Ikan
0
SHARES
78
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Cerpen Muhammad Lutfi

Air sungai mengalir tidak terlalu deras. Airnya juga tidak begitu dalam. Batu-batu padas menghiasi wajah sungai tersebut. Air sungai itu jernih dan tidak ada sampah yang ikut terseret bersama arusnya yang tenang. Sehingga, banyak ikan-ikan yang berenang dan hidup di air tersebut. Di tepi sungai tersebut, dihiasi beberapa pohon pisang yang hijau dan masih segar terkena embun. Beberapa anak-anak terlihat membawa pancing dan duduk di tepi kali itu. Meskipun hujan sedang mengguyur kawasan sungai tersebut, anak-anak itu tidak pantang pulang ke rumah sebelum mereka mendapatkan ikan. Mereka akan tetap memancing sampai apa yang mereka inginkan terpenuhi. Terkadang mereka saling berlomba untuk cepat-cepat dapat ikan duluan.

โ€œLihat! Lihat! Ada ikan besar bergerak-gerak!โ€

โ€œBohong!โ€

Bacajuga:

Penguburan Sunyi

Penguburan Sunyi

16/01/2021
20
Kisah Seorang Anak Presiden

Kisah Seorang Anak Presiden

09/01/2021
56
Kehidupan Normal Baru

Kehidupan Normal Baru

02/01/2021
88
Surga Ada di Rumah

Surga Ada di Rumah

26/12/2020
79

โ€œAku tidak berbohong! Ada ikan besar muncul ke permukaan. Aku melihat kepalanya.โ€

โ€œTidak mungkin di arus sungai yang tenang dan tidak terlalu dalam seperti ini ada ikan besar hidup.โ€

โ€œMungkin saja. Mungkin saja, itu ikan milik Raju yang katanya memang sengaja dia lepaskan di sungai ini.โ€

โ€œKenapa ikan miliknya dilepaskan ke sungai?โ€

โ€œAku dengar-dengar, katanya ikan itu mau dimasak istrinya. Dia tidak mau. Karena usia ikan itu belum cukup dewasa.โ€

โ€œRaju ada-ada saja. Mana mungkin ikan mau dimasak belum cukup dewasa. Seharusnya semua ikan bisa dimasak kalau tubuhnya sudah dipandang enak untuk dimakan.โ€

โ€œRaju orang yang lebih berpengalaman dari kamu. Dia orang yang lebih tahu ikan daripada kamu.โ€

โ€œAku juga tahu tentang ikan.โ€

โ€œCobaโ€ฆ kamu sebutkan nama ikan yang kamu ketahui!โ€

โ€œGurame, Lele, Nila, Koi, Hiu, dan Piranha!โ€

โ€œCuma itu saja?โ€

โ€œIyaโ€ฆ Cuma itu saja.โ€

โ€œRaju lebih tahu banyak tentang nama dan jenis-jenis ikan. Dia itu orang yang suka pelihara ikan.โ€

โ€œKalau suka pelihara ikan, kenapa ikan yang dia pelihara dilepaskan begitu saja ke sungai?โ€

โ€œKarena dia lebih paham tentang ikan.โ€

Dua anak yang sedang memancing itu berdebat tentang seekor ikan. Seorang anak yang sedang memancing tersebut melihat sebuah ikan yang besar dan memunculkan kepalanya ke permukaan. Tetapi temannya tidak percaya. Menganggap bahwa tidak ada ikan besar yang sanggup hidup di sungai yang tidak terlalu dalam ini. 

Menurut rumor yang beredar, ikan besar yang sering dilihat pemancing di sungai tersebut adalah ikan Gurame milik Raju. Dia adalah seorang peternak dan pecinta ikan. Raju tahu tentang jenis ikan dan nama-nama ikan, bahkan, Raju tahu tentang bagaimana cara memelihara dan mensikapi ikan. 

โ€œIkan itu terlihat kembali! Kali ini siripnya yang terlihat.โ€

โ€œKamu mungkin sudah ngantuk, sehingga berhalusinasi melihat ikan besar. Karena dari tadi mancing tidak dapat-dapat hasil.โ€

โ€œAku tidak berbohong kali ini!โ€

โ€œKalau ada ikan yang besar menurut katamu itu, paling-paling itu hanya seekor biawak. Atau mungkinโ€ฆโ€

โ€œMungkin apa?โ€

โ€œMungkin buaya!โ€

โ€œJangan menakut-nakuti aku seperti itu! Aku jadi takut beneran ini.โ€

โ€œMana mungkin di sungai seperti ini ada buaya, kamu itu memang penakut. Buaya hidupnya kan di sungai muara. Seperti ikan-ikan besar, hidupnya juga di sungai muara: yang mengalir deras dan dalam.โ€

Kedua anak yang masih mancing itu membahas tentang ikan besar yang muncul di permukaan. Ikan besar itu seakan menjadi penunggu sungai tersebut. Sungai yang menjadi tempat anak-anak dan orang-orang untuk memancing dan menghibur diri.

Arus sungai itu perlahan beriak dan terbelah. Suara kaki orang yang berjalan di arus sungai itu mengganggu ikan-ikan di dalam sungai. Mengganggu dua orang anak yang sedang menunggu hasil memancing karena sedari tadi belum mendapat ikan. 

โ€œAduhโ€ฆ ikan-ikannya berlari pergi. Kamu sihโ€ฆ mengganggu ikan-ikan itu, Raju!โ€

โ€œKurang ajar! Tidak pernah diajarkan sopan santun? Bicara sama orang tua tidak pakai tata krama.โ€

โ€œMaksudku, Pak Rajuโ€ฆโ€

โ€œIya begitu, seharusnya yang benar!โ€

โ€œKamu mengganggu kami memancing saja, Pak Raju!โ€

โ€œKenapa aku yang kalian salahkan? Aku kan baru saja sampai di sini.โ€

โ€œBaru saja, tapi setibanya di sini langsung berjalan di dalam sungai. Mengganggu ikan-ikan itu memakan umpan kami. Ikan-ikan itu jadi lari sekarang.โ€

โ€œAku juga sama-sama sedang mencari ikan, bukan kalian saja.โ€

โ€œCari ikan, tapi tidak bawa pancing sama jala. Mau cari ikan pakai tangan?โ€

โ€œAku tidak perlu pakai alat seperti itu. Aku mencari ikanku yang sudah besar sekarang!โ€

Kehadiran Raju di sungai itu benar-benar mengganggu dua orang pemancing tersebut. Raju berjalan di dalam sungai. Membuat air beriak dan berisik, mengganggu ikan-ikan di sungai itu untuk tetap tenang. 

Raju sedang mencari ikannya yang sekarang sudah besar. Ikan Gurame yang dia lepaskan lima tahun yang lalu. Saat istrinya mencoba untuk memasak ikan itu, Raju melarikan ikan tersebut ke sungai dan melepaskannya ke dalam sungai. Ikan itu kini sudah besar. Dia mencari keberadaan ikan yang dulu dia lepaskan itu, untuk kembali dibawa pulang.

โ€œMemangnya, ikan apa yang kamu cari?โ€

โ€œAku mencari ikanku yang sekarang sudah besar. Ikan gurame yang mungkin sekarang seukuran paha orang dewasa. Aku dulu melepaskannya di sungai ini. Kali ini aku akan membawanya pulang!โ€

โ€œAneh! Ikan di lepaskan di sungai. Iya kalau ikan itu masih hidup. Mungkin ikan itu sudah mati.โ€

โ€œSeenaknya saja kalau bicara! Aku terkadang menengoknya di sungai ini. Aku lemparkan beberapa palet ikan ke sungai. Dia tak mau makan kalau tidak palet.โ€

โ€œMemang, tidak dengar kabar terbaru?โ€

โ€œKabar apa?โ€

โ€œKemarin, Pak Haji Anam  mendapatkan ikan besar setelah mancing di sungai ini. Ikan itu juga ikan gurame. Berukuran sepaha orang manusia dewasa. Pak Haji sampai kelelahan menangkapnya. Beratnya sekitar 70 Kg. Mungkin itu ikan yang kamu maksudkan!โ€

โ€œYang benar saja?โ€

โ€œKalau tidak percaya, tanya saja sama Pak Haji Anam!โ€

โ€œKurang kerjaan Pak Haji Anam itu! Ikan orang diambil begitu saja. Dia tidak tahu kalau aku yang memberi makan ikan itu palet tiap harinya. Aku harus merebutnya kembali!โ€

Raju benar-benar naik darah setelah mendengar bahwa Pak Haji Anam menangkap ikan gurame besar di sungai ini. Bisa jadi kalau ikan itu adalah ikan milik Raju. Dia segera menuju ke rumah Pak Haji Anam untuk merebut kembali ikannya.

โ€œMemang benarkah, apa yang kamu katakan kepadanya tadi?โ€

โ€œAku berkata benar! Pak Haji Anam kemarin memang memancing di sini. Beruntungnya, umpannya itu disambar ikan gurame berukuran besar. Pak Haji Anam sampai tercebur ke sungai. Tetapi Pak Haji Anam tidak menyerah, dia seret pancingnya ke tepian. Dia begelut dengan ikan besar itu. Tentu pemenangnya Pak Haji Anam. Dia kan ahli dalam menaklukan ikan-ikan sungai.โ€

โ€œTerusโ€ฆ kenapa tadi kamu tidak percaya saat aku beritahukan kepadamu tentang seekor ikan besar yang aku lihat sebagian tubuhnya muncul ke permukaan air?โ€

โ€œAku sebenarnya percaya saja. Kan memang orang-orang sudah tahu bahwa Raju melepaskan ikan guramenya di sungai ini hingga tumbuh besar.โ€

โ€œLaluโ€ฆ ikan besar yang kulihat tadi, ikan siapa?โ€

โ€œItu mungkin istrinya ikan gurame tadi, bisa juga anaknya ikan gurame milik Raju, atau mungkinโ€ฆโ€

โ€œMungkin apa?โ€

โ€œMungkin ikan jadi-jadian!โ€

โ€œLariโ€ฆ.!โ€

Mereka berdua berlari setelah melihat ikan besar yang muncul ke sungai. Mereka tahu, ikan besar di sungai ini hanya milik Raju. Setelah ikan tersebut ditangkap Pak Haji Anam, tidak mungkin lagi ada ikan besar. Mereka beranggapan bahwa ikan besar itu mungkin adalah ikan jadi-jadian. Mereka lari tunggang langgang meninggalkan sungai dan pancingnya.

***

Sementara itu, Raju melangkah menemui Pak Haji Anam. Dia ketok-ketok pintu rumah Pak Haji Anam. Pak Haji Anam yang sedang mencuci mulut setelah makan, merasa terganggu ada orang mengetuk pintu rumahnya keras-keras. Pak Haji Anam membuka pintu rumahnya. Dia mendapati Raju berada di depan pintu dengan wajah kemarahan.

โ€œKembalikan ikanku!โ€

โ€œIkanmu?โ€

โ€œIkan gurame yang kamu dapat kemarin dari sungai.โ€

โ€œIkan gurame ituโ€ฆโ€

โ€œCepat kembalikan padaku!โ€

โ€œKenapa aku harus mengembalikannya padamu. Itu ikan sungai. Bukan ikanmu! Aku mendapatkannya setelah bergelut dengannya di sungai.โ€

โ€œItu ikan yang memang sengaja kulepaskan ke sungai!โ€

โ€œTetapi aku mendapatkannya dengan cara yang halal. Dengan cara yang jujur.โ€

โ€œCepat kembalikan padaku!โ€

โ€œAku baru saja selesai menyantapnya!โ€

โ€œKamu selesai menyantapnya?โ€

โ€œIya, betul!โ€

โ€œKini, kamu harus ganti rugi!โ€

โ€œAku tidak akan ganti rugi.โ€

โ€œGanti rugi!โ€

โ€œTidak!โ€

โ€œKalau tidak mau, muntahkan ikan itu dari perutmu!โ€

โ€œIkan itu sudah menjadi nutrisi yang bagus untukku.โ€

โ€œMuntahkan!โ€

โ€œTidak!โ€

โ€œKalau begitu, aku yang akan memuntahkannya dari perutmu!โ€

Raju dan Pak Haji Anam beradu pukulan. Mereka berkelahi untuk memperebutkan ikan gurame itu kembali. Raju ingin ikan itu kembali dimuntahkannya, dan mendapatkan ganti rugi. 

Dua orang anak yang berlari dari sungai itu melihat Raju dan Pak Haji Anam berkelahi. Mereka melihat dua orang dewasa itu berkelahi. Saling pukul, saling tendang, seperti anak kecil saja. Mereka menonton Pak Haji Anam dan Raju berebut ikan gurame yang sudah tinggal tulang di meja makan Pak Haji Anam.

Pati, 2020


*Muhammad Lutfi, lahir di Pati pada tanggal 15 Oktober 1997. Penulis bertempat tinggal di Desa Tanjungsari, RT.01/RW.02, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Tags: Cerpen Maarif NUCerpen Muhammad LutfiIkanMuhammad Lutfi
ShareSendTweet

Related Posts

Penguburan Sunyi
Cerpen

Penguburan Sunyi

16/01/2021
20
Kisah Seorang Anak Presiden
Cerpen

Kisah Seorang Anak Presiden

09/01/2021
56
Kehidupan Normal Baru
Cerpen

Kehidupan Normal Baru

02/01/2021
88

IKUTI KAMI

  • 1.9k Fans
  • 1.1k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

24/07/2020
Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

14/07/2020
Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

6
Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

4
Pengurus LP Maโ€™arif PWNU Jateng Evaluasi Program

Respon Wacana Mendikbud, LP Ma’arif Jateng Lakukan Survei

4

Hadapi Revolusi Industri 4.0, LP Ma’arif NU Jateng Kuatkan SIMNU

3
MKKS SMK NU Maarif PWNU Jateng Serahkan Dana Bantuan untuk Bencana Kalsel

MKKS SMK NU Maarif PWNU Jateng Serahkan Dana Bantuan untuk Bencana Kalsel

22/01/2021
Ia Membaca Jawa

Ia Membaca Jawa

22/01/2021
Kesetiakawanan Lelaki Beriman dan Dermawan kepada Seorang Nelayan

Kesetiakawanan Lelaki Beriman dan Dermawan kepada Seorang Nelayan

21/01/2021
PMII Temanggung Galang Dana untuk Korban Bencana Alam

PMII Temanggung Galang Dana untuk Korban Bencana Alam

21/01/2021

Tulisan Terbaru

MKKS SMK NU Maarif PWNU Jateng Serahkan Dana Bantuan untuk Bencana Kalsel

MKKS SMK NU Maarif PWNU Jateng Serahkan Dana Bantuan untuk Bencana Kalsel

22/01/2021
2
Ia Membaca Jawa

Ia Membaca Jawa

22/01/2021
7
Kesetiakawanan Lelaki Beriman dan Dermawan kepada Seorang Nelayan

Kesetiakawanan Lelaki Beriman dan Dermawan kepada Seorang Nelayan

21/01/2021
5
PMII Temanggung Galang Dana untuk Korban Bencana Alam

PMII Temanggung Galang Dana untuk Korban Bencana Alam

21/01/2021
1
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Maโ€™arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Maโ€™arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Yuk, kirim tulisanmu di web maarifnujateng.or.id ๐Ÿ˜Š

#maarifnujateng #maarifnu #maarif #menulis #menulispuisi #menuliscerpen #menuliskata #menulisesai #infomenulis #menuliskreatif #indonesiamenulis #senimenulis #menulisgratis #menulis_yuk #senimenulis #ayomenulis #menulisonline #komunitasmenulis
  • Selamat dan Sukses... ๐Ÿ˜Š

#maarifnujateng 
#maarifnu 
#lombavideo 
#lombavideokreatif
#lombavideoprofil 
#lombavideosekolah 
#lombavideomadrasah
  • Selamat dan Sukses... ๐Ÿ˜Š

#sekolahunggulan #sekolahunggul  #madrasahunggul 
#madrasahunggulan 
#madrasahunggulberkualitas 
#maarifnujateng 
#maarifnu
  • Berikut ini adalah daftar pemenang Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah LP Ma
  • Selamat Hari Guru Nasional (HGN) Kementerian Agama 2020
  • Selamat Hari Guru Nasional 2020
  • Selamat dan Sukses
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2020

#kompetisisainsmadrasah2020 #kompetisisainsmadrasah #lpmjateng #lpmaarifnu #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

ยฉ 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Hikmah
  • Tokoh
  • Fikih
  • Informasi
    • Lomba
    • Pengumuman
    • Info Beasiswa
  • Download
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!

ยฉ 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version