DONGENG PERBURUAN
semua bermula dari kebiasaan bersantap
orang cina—makan daging binatang liar
memburu serta menangkap yang paling
lesu serta tidak lagi bisa sigap berlari
meski masih garang saat ditangkap: mereka
sakit, dan virus pembawa sakitnya tertular
- Iklan -
pada yang memakannya—mungkin tidak
matang dimasak—: dan …
2020
HARI-HARI PANDEMI
menjelang azan subuh, menjelang salat subuh: sudah
saatnya (kita) berhenti makan + minum + …
sampai rentangan habis—kumandang magrib. memanggil
sebab sekarang bukan saat ramadhan maka berpantanglah:
merentang. memperpanjang lapar + haus + …
sampai ada limpahan berkah dari Allah—rejeki buat mencukupi hari mendatang
2020
LADANG PEKUBURAN
memang seharusnya pergi—sudah waktunya: mati. kini
istri harus tinggal di rumah—pensiun—, anak pertama
kerja, dan yang kedua lulus dan pulang
petang yang sesak—terlebih kalàu yang bungsu pulang
—lantas mengerti: (kini) aku harus menunaikan janji,
bahwa yang hidup itu pasti mati. masuk di dimensi lain
keseimbangan harus dijaga—balik ke sepi tegalan bersemak liar
2020
PASCA PENSIUN
pulang dari kantor aku disambut oleh azan azhar—lalu
: mandi, shalat, istirahat: menunggu magrib menjelang
dan besok, setelah shubuhan, aku tak perlu ngantor lagi
: aku pensiun. bisa suntuk sebagai reruntuk—siap mati
paling-paling beraerbik. bernostalgia bukan berpoligami
2020
ORANG TAHANAN
kereta api sampai di stasiun—di jauhnya—, dan sesaat
lagi akan meniupkan terompet lokonya—dan berangkat
aku hapal itu, karena pengalaman hidup—usiaku lewat
66 tahun—. dan di jalanan bus bergegas ke surabaya
dan aku terus beraerbik (shubuh), dan semakin paham:
kini tak bisa ke mana-mana. di sini saja—sampai mati!
tak akan bisa ke mana-mana lagi karena corona—kecuali
ke kuburan, bila mati wajar: aku kini tahanan mati
2020
*BENI SETIA. Pengarang