• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Menilik Umat Islam yang Over Klaim di Indonesia

20/10/2020
in Artikel, Opini
Reading Time: 4min read
0 0
0
Kemerdekaan Dan Rasa Syukur

Ilustrasi Lampost.co

0
SHARES
42
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Slamet Makhsun

Ada fenomena, bagaimana umat Islam di Indonesia yang kadang justru over-klaim di dalam berislam. Pun mereka secara nasab tidak memiliki ikatan darah dengan Nabi Muhammad SAW. Bahkan secara sanad keilmuan yang hanya memahami Islam melalui google, ceramah-ceramah dan berita-berita usang lainnya. Seolah melebihi para cicit Nabi yang secara nasab keilmuan dan ikatan darah itu ada. Justru merekalah yang mengajarkan Islam dengan penuh rahmat.

Sejak awal, Islam ke Nusantara dibawa oleh para cicit Nabi dengan pendekatan yang halus dan bersahabat. Mereka tidak langsung mengafirkan atau menyalah-nyalahkan budaya setempat yang secara nyata bertentangan dengan Islam.  Tetapi, justru dengan tutur pitutur yang menyejukkan. Mereka menggunakan pendekatan budaya, sehingga masyarakat Nusantara kala itu merasa tertarik dan pada akhirnya masuk Islam.

Kiranya, dakwah Islam yang dilakukan mereka, menciptakan budaya-budaya baru  yang berciri khas Islam tanpa melupakan budaya setempat. Saya kira, inilah keunikan Islam di Indonesia. Dan, jika menilik ke negara-negara lain, tiadalah ditemui Islam semacam itu.   Bahkan, di negara lain acap kali terjadi konflik yang orang Islamnya menjadi korban atau sebagai dalang kerusuhannya.

Bacajuga:

Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Tradisi Menulis Para Ulama

Wajah Kusam Pendidikan di Indonesia

26/06/2022
5

Fenomena truth-claim oleh sebagian kecil umat Islam Indonesia dewasa ini, tak lepas dari ideologi Islam yang oleh para pendakwahnya di impor dari Timur Tengah terlebih Arab Saudi. Ramai-ramai mahasiswa kisaran tahun 70-an, berangkatlah mereka ke Timur Tengah untuk kuliah di jurusan ilmu keislaman, yang sebagian besar biayanya (termasuk makan dan tempat tinggal) ditanggung penuh oleh pemerintah sana. Sampai sekarang pun masih.

Mulailah mereka belajar Islam ala Timur Tengah cum Arab Saudi  yang notabenenya ‘keras’, dan kemudian setelah lulus pulang ke tempat kelahirannya. Mereka lekas mendakwahi orang Islam yang masih mereka anggap kafir (karena dari segi perbuatan dan pemikiran berbeda dengan golongan mereka). Dan inilah problem serius sebagai awal dari timbulnya perpecahan masyarakat.

Tidak heran jika mereka sering di cap radikal tak lain karena dari track record-nya saja sering membuat keonaran di tengah masyarakat.

Dalam salah satu seminar yang bertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis’  KH Said ‘Aqil Sirodj menyampaikan bahwa setidaknya ada empat macam aliran radikal di Indonesia yang sampai saat ini masih sangat gencar menyebarkan ideologinya.

Pertama,  Wahabi. Inilah salah satu aliran yang perlahan mulai masuk sejak ’80-an dengan aqidah yang radikal, tapi tidak tindakannya. Bisa dibilang keras di mimbar, tapi masih lunak dalam perbuatan.

Kelompok inilah yang menilai bahwa perayaan Maulid Nabi SAW bid’ah, peringatan Isra’ Mi’raj bid’ah, dan ziarah kubur musyrik. Tapi kelompok ini masih menyampaikan apa yang mereka anggap bid’ah dengan santun, tanpa caci maki.

Kedua, Salafi. Aliran ini datang dari Yaman, yang secara dakwah lebih keras dari Wahabi karena sudah mulai dengan caci maki. Mereka, berkeinginan melakukan purifikasi ajaran Islam yang kaffah, tentu, kaffah-nya menurut takaran mereka.

Ketiga, Jihadi. Aliran ini lebih radikal dan ekstrem dibanding kedua aliran di atas. Doktrin pokok Jihadi, dibolehkan membunuh orang non-muslim serta menghancurkan tempat ibadahnya. 

Yang terakhir, Takfiri. Inilah puncak yang paling sempurna dari ideologi kaum radikalis Islam. Aliran ini, menganggap semua orang kafir kecuali golongannya sendiri.  

Aliran ini, dibentuk di Mesir pada tahun 1969 oleh Syukri Ahmad Musthofa. Orang-orang dari aliran inilah yang dulu pada 3 Oktober 1981 membunuh Presiden Mesir Anwar Sadat, membunuh Menteri Agama Mesir Syaikh Husain, dan membunuh wartawan Yusuf.

Jika di telisik lebih dalam, serangkaian kejahatan terorisme di Indonesia, tak bisa lepas dari aliran-aliran Islam di atas. Bermula dari anggapan bahwa negara ini tidak sesuai dengan syariat Islam, dan kemudian mereka cap kafir. Jika sudah tertempel label kafir, maka solusi terakhir adalah mengganti sistem negaranya agar bisa menjadi ‘Islami’ yang tentu menurut versi mereka. Apa pun caranya, yang penting bisa terlaksana syariat Islam. Entah dengan pengeboman, revolusi, atau kejahatan-kejahatan yang lain.

Pertanyaan selanjutnya, kenapa mereka bisa se-brutal itu? Ketika mereka telah mengecap sesuatu atau seseorang itu kafir, maka, merampas, membunuh, atau merusaknya adalah suatu kewajiban mutlak bagi mereka. Mereka anggap sebagai jihad dalam perjuangan mensyiarkan agama. Bahkan, kata mereka, Tuhan pun akan mengganjar surga dengan 72 bidadari yang cantik jelita, bagi mereka yang berhasil membunuh orang kafir atau mati dalam keadaan ingin membunuh orang kafir.   

Jadi, sampai sini sudah jelas kenapa mereka bisa over-klaim terhadap golongannya. Tak lain karena doktrin ideologi dan pemahaman yang membabi buta. Tak salah jika mereka disebut radikal, memang fakta di lapangan menunjukkan hal demikian.

Bagi saya pribadi, tak masalah seseorang atau sekelompok orang entah mau beragama atau ber-ideologi dalam bentuk apapun, yang penting tidak mengganggu ketenteraman dan kedamaian bangsa Indonesia. Wallahu a’lam.

– Alumni PP Muntasyirul Ulum asuhan Kiai Ali Affandi ini memiliki hobi ngopi dan membaca buku. Kini menempuh pendidikan di Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. Minat kajiannya tentang isu-isu keislaman. 

Tags: Menilik Umat Islam yang Over Klaim di IndonesiaSlamet Makhsun
ShareSendTweet
Previous Post

Pemberantasan Buta Aksara pada Perempuan

Next Post

RUU Cipta Kerja Tidak Boleh Lepas dari Pancasila

Related Posts

Pendeta, Santri dan Pesantren
Artikel

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin
Artikel

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
Guru Turun Derajat
Artikel

Guru Turun Derajat

26/06/2022
13
Next Post

RUU Cipta Kerja Tidak Boleh Lepas dari Pancasila

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022

Tulisan Terbaru

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

Melindungi Anak dari Aksi Perundungan

25/06/2022
11

Hidup Harus Pandai Mengambil Hikmah

23/06/2022
3
Pendeta, Santri dan Pesantren

Pembentukan Karakter Anak Lewat Praktik Ibadah

26/06/2022
2
Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

Mewaspadai Gerakan Khilafatul Muslimin

26/06/2022
3
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Pengumuman daftar pemenang 10 terbaik Lomba Best Practice Madrasah/Sekolah Unggulan LP Ma
  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version