• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Artikel
  • Sastra
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Jurnal
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Madrasah dan Sekolah Unggulan
  • UNDUH
  • Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Maksiat: Antara Kehendak Tuhan dan Diri Sendiri

09/09/2020
in Artikel, Opini
Reading Time: 3min read
0 0
0
Maksiat: Antara Kehendak Tuhan dan Diri Sendiri

Ilustrasi Inilahkoran

0
SHARES
171
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Akhmad Idris

Semua orang-orang yang beriman telah mengetahui bahwa segala hal yang terjadi di muka bumi (mulai dari urusan rizki hingga urusan mati) telah menjadi kehendak dan ketentuan dari Allah. Bahkan sejatinya manusia tidak bisa berkehendak, sesuai dengan surat al-Insan ayat 30: Dan Kamu tidak mampu berkehendak, kecuali Allah yang telah berkehendak. Penciptaan golongan orang-orang yang beriman dan golongan orang-orang kafir merupakan kehendak dan kekuasaan Allah, termasuk menjadikan sekelompok orang menjadi ahli ibadah dan sekelompok lainnya menjadi ahli berbuat dosa.

‘Sialnya’ keterangan ini sering dijadikan dalih oleh para pendosa agar tidak dipojokkan atas tindakan maksiatnya. Mereka (para pendosa) sering berkata, “Jangan salahkan Aku jika Aku berbuat dosa, sebab perbuatan dosaku merupakan kehendak dan kekuasaan Allah”. Benarkah perbuatan maksiat juga disandarkan kepada Allah, sebagaimana perbuatan baik yang juga disandarkan kepada-Nya?

Dalih yang disampaikan oleh para pendosa di atas, menunjukkan bahwa mereka tidak mengetahui tentang Allah sama sekali. Disebutkan di dalam surat an-Nisa’ ayat 79: segala hal (kebaikan) yang menimpamu adalah dari Allah, sedangkan segala hal yang menimpamu (keburukan) adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri. Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Adzim menyebutkan bahwa segala kebaikan (kenikmatan) yang diperoleh manusia merupakan anugerah dan kasih sayang dari Allah, sedangkan segala keburukan yang menimpa manusia merupakan akibat dari perbuatan manusia sendiri.

Bacajuga:

BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
6
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
6
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Membangun Pendidikan Toleransi di Sekolah

11/05/2022
8
Spirit Inspiring Teaching

Spirit Inspiring Teaching

10/05/2022
4

Keterangan dari surat an-Nisa’ ayat 79 di atas sudah dengan jelas menunjukkan bahwa segala perbuatan buruk tidak boleh disandarkan kepada Allah karena itu adalah hasil dari perbuatan manusia sendiri. Manusia tidak mau memahami bahwa Allahmencintai orang-orang yang taat kepada-Nya, bukan yang malah sering durhaka kepada-Nya.

Intisari dari dua pernyataan di di atas (pertama adalah tentang semua hal adalah kehendak dan ketentuan Allah dan kedua adalah kebaikan datang dari Allah, sedangkan keburukan datang dari perbuatan manusia sendiri) dapat dikelompokkan menjadi dua penjelasan.

Penjelasan pertama: Segala hal (baik dan buruk) yang disandarkan kepada Allah adalah baik, meskipun itu hal buruk di mata manusia. Kejahatan dan kebaikan di muka bumi ini merupakan bentuk kemahakuasaan Allah. Jika Allah hanya menjadikan kebaikan, maka dikhawatirkan akan timbul praduga bahwa Allah tidak mampu menciptakan kejahatan. Begitu pula sebaliknya.

Penjelasan kedua: segala hal yang disandarkan kepada manusia sebagai makhluk, terbagi menjadi dua hal, yakni kebaikan dan keburukan. Manusia harus melakukan kebaikan, dan menjauhi keburukan. Setiap kebaikan akan mendapatkan balasan dan setiap keburukan akan mendapatkan balasannya pula. Sesuai dengan surat az-Zalzalah ayat 7-8: Siapapun yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun akan melihat (balasannya) dan siapapun yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun akan  melihat (balasannya) pula. Oleh sebab itu, tidak boleh manusia berdalih bahwa perbuatan maksiatnya adalah dari Allah, sebab segala hal yang disandarkan pada manusia terbagi menjadi dua. Baik bernilai baik dan buruk bernilai buruk.

Hal ini dianalogikan oleh Jalaluddin Rumi di dalam Fihi Ma Fihi dengan analogi antara Raja dan rakyatnya. Seorang Raja yang sempurna adalah Raja yang memiliki hadiah dan tiang gantung.

Jika Raja hanya memiliki hadiah, maka Raja tidak bisa mengatasi para pembangkang. Jika Raja hanya memiliki tiang gantung, maka Raja tidak memiliki rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, hadiah dan tiang gantung bagi seorang Raja adalah kebaikan, kesempurnaan, dan kebijaksanaan.

Sedangkan bagi rakyat, hadiah adalah sebuah dambaan dan tiang gantung adalah hal yang menakutkan. Seluruh rakyat akan berburu hadiah dan akan berusaha menghindari tiang gantung. Adakah rakyat yang bercita-cita meninggal di atas tiang gantung?

Wallahu A’lam

–Penulis Seorang lelaki lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdampar di Bumi dengan selamat Sentosa pada tanggal 1 Februari 1994.

Tags: Akhmad IdrisMaksiat: Antara Kehendak Tuhan dan Diri SendiriNU Jateng
ShareSendTweet
Previous Post

Agama Menghilangkan Ego Sektoral

Next Post

Merajut Cita Lewat Literasi Doa

Related Posts

BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah
Artikel

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
6
Puisi-Puisi Saiful Bahri
Artikel

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
6
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah
Artikel

Membangun Pendidikan Toleransi di Sekolah

11/05/2022
8
Next Post
Aktivis PMII Temanggung Dapat Anugerah Lomba Karya Jurnalistik Kemdikbud

Merajut Cita Lewat Literasi Doa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKUTI KAMI

  • 2.1k Fans
  • 1.5k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

Panduan Memahami Akidah Aswaja dan Tauhid Wahabi

20/03/2020
Urgensi Statistika dalam Pendidikan

Urgensi Statistika dalam Pendidikan

24/07/2020
Urgensi Berpuasa dari Media Sosial

Membebaskan Pikiran dari Terorisme Digital

40
Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

Muslim Wajib Peduli Alam dan Lingkungan

33
Penyakit Kronis Penulis Pemula

Membangkitkan Media Sosial PTKIS

31
Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

Kebijakan Berbasis Maqasid Syariah Era Pandemi

29
Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022

Tulisan Terbaru

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

Jangan Jadi Racun di Kehidupan Orang Lain

19/05/2022
0
BK Preventif dalam Meningkatkan Nilai An-Nahdliyah

Sekolah: dari Pandemi hingga K-Pop

17/05/2022
6
Puisi-Puisi Saiful Bahri

Aswaja dan Budaya Jawa dalam Pendidikan Islam

17/05/2022
6
Rusman Merindukan Kiriman

Rusman Merindukan Kiriman

14/05/2022
11
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Ma’arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • #harlahansor #harlahansor88
  • #harlahfatayatnu #harlahfatayatnu72
  • #maarifnujateng #maarifnu #maarif #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng
  • Marhaban ya Ramadhan..
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #pergunupusat #harlahpergunu #harlahpergunu70
  • Selamat 70th Harlah PERGUNU, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa.

#pergunu #pergunujateng #harlahpergunu70 #harlahpergunu
  • #pwnujateng #pwnu #pwnujawatengah #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • #pwnujateng #pwnujawatengah #pwnu #nujateng #lpmaarif #lpmaarifnu #lpmaarifnujateng #maarifnujateng #maarifnu
  • Mugi husnul khatimah, yai...

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Keislaman
    • Hikmah
    • Fikih
    • Tokoh
  • Program
    • LSP P2
    • Ma’arif Career
  • Lomba
    • Lomba Sekolah dan Madrasah Unggulan
  • Unduh
  • Kirim Tulisan!

© 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version