Semarang, Maarifnujateng.or.id – Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jateng merencanakan Bahtsul Masail tingkat Wilayah Jateng dijadwal setahun tiga kali pada setiap Senin Awwal Dzul qo’dah, setiap Senin Akhir Rabi’ul awwal, dan Senin akhir Bulan Rajab.
“Pertimbangannya jika dilakukan bulan Dzul Qo’dah mendekati bulan haji, sehingga harus berjarak waktu dengan ibadah haji. Jika bulan Rabi’ul awwal, selama ini senin awwal, banyak pesantren yang kegiatan di Senin awwal Rabi’ul awwal karena akan libur pesantren, dan jika Pada bulan rojab selam ini Senin awwal Sya’ban pesantren-pesantren persiapan haflah”, kata Ketua LBM PWNU Jateng KH Zaenal Amin dalam suatu rapat di kantor jl dr Cipto 180 Semarang.
Dijelaskannya fungsi Bahtsul Masail adalah sebagai forum kajian Ilmiyah dan silaturahim para ulama guna memberikan sumbangan pemikiran atas persoalan yang terjadi. “Setiap Majelis Wakil Cabang melui Pengurus Cabang dapat mengusulkan as’ilah atau pertanyaan-pertanyaan yang perlu dibahas untuk dicarikan jalan keluarnya dalam pandangan fiqh”, ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, as’ilah yang akan dibahas harus memenuhi kriteria yang ditetapkan. “Kalau untuk waqi’iyyah, syaratnya pertama, permasalahan yang nyata terjadi. Kedua, permasalahan yang berhubungan dengan banyak orang atau tidak hanya terjadi di satu tempat. Dan ketiga ruang lingkup permasalahannya bersifat nasional atau regional Wilayah Jawa tengah”.
- Iklan -
Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng HM Muzamil mengatakan sependapat dengan usulan LBM PWNU Jateng tersebut. “Rencananya Bahtsul Masail tingkat Wilayah kita laksanakan pada bulan Rabi’ul awwal. Semoga situasinya semakin baik dan kondusif sehingga dengan Bahtsul Masail, NU dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi ummat”, terangnya.
Ia menambahkan tentunya bukan hanya pembahasan masalah dalam Bahtsul Masail, namun juga NU dinanti banyak pihak melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih manfaat untuk keadilan dan kemakmuran masyarakat banyak. “Alhamdulillah berkat do’a restu dan dorongan para kasepuhan dan masukan dari para sahabat lembaga-lembaga yang ada tengah berjalan menjalankan agenda sebagaimana hasil Konferensi Wilayah maupun Musyawarah Kerja Wilayah atau Miskerwil”, tegasnya.
Menurutnya, kegiatan yang bermanfaat adalah kegiatan yang dapat menopang tercapainya kebahagiaan masyarakat baik di dunia maupun di akhirat atau sa’adatu daroini. “Jadi NU ya untuk kebaikan dan kebahagiaan dunia akhirat”, tegasnya. (Adm/mm).