TEMANGGUNG–Akper Alkautsar Temanggung setelah dipegang pengelolaannya oleh PCNU Temanggung langsung tancap gas. Lembaga pendidikan tenaga kesehatan ini bekerjasama untuk praktik kerja dan penyaluran pascapendidikan dengan seluruh lembaga kesehatan milik Pemkab Temanggung dan RSU Syubbanul Wathon Magelang (Lippo Group).
Selain itu, PCNU juga menggerakkan seluruh MWC NU tingkat kecamatan untuk menjadi bapak asuh bagi calon mahasiswa. MWC memberikan beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di Akper Alkautsar. “Skenarionya 40:1, 40 orang urunan bareng membiayai satu orang mahasiswa,” kata Ketua PCNU Temanggung, KH. Furqan Masyhuri.
Bupati Temanggung, M. Hadzik mengatakan, dasar dari perjanjian kerjasama daerah ini sebagai sarana meningkatkan hubungan dan keterikatan dengan lembaga pendidikan daerah. “Meningkatkan sumber daya yang ada pada masing-masing pihak untuk pengabdian kepada masyarakat. Ini sangat penting untuk meningkatkan kebutuhan tenaga kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Akper dan PCNU yang menginisiasi perjanjian ini. Menurutnya hal ini menunjukkan PCNU memiliki semangat untuk mengembangkan diri dengan kerjasama seluas-luasnya. “Ini baru tingkat Kabupaten, saya yakin kedepan akan semakin lebih luas. Saya yakin akan semakin tumbuh besar,” katanya.
Ketua Yayasan Syubbanul Wathon Magelang, KH. Yusuf Chudlori menyampaikan, akhir-akhir ini baru menyadari pentingnya tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan menjadi pihak yang paling utama di seluruh dunia dibanding tenaga dan profesi lainnya. “Akper ini baru terasa penting sekarang ini. Untuk mendidik tenaga kesehatan. Kata Gus Mus (KH. Musthofa Bisri), jihad-jihad sekarang ya tenaga medis itu. Sekarang dirasakan betul. Tenaga kesehatan menjadi panglima,” kata Pengasuh PP API Tegalrejo Magelang ini.
Ia mengatakan, NU tidak boleh mendikotomikan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Pengembangan pendidikan berbasis sains di lingkungan NU harus dikembangkan lebih. Salah satu bentuknya adalah Akper Alkautsar yang harus lebih besar dengan bekerjasama dengan berbagai pihak-pihak terkait.
Ia mengatakan, dalam jangka waktu 10 tahun kedepan, NU harus memiliki banyak tenaga medis baik dokter dan perawat dari keluarga besar NU. Selain ahli dalam ilmu kesehatan secara mendalam, namun juga paham dengan ajaran agama. “Akper Alkautsar harus mampu memiliki pembeda itu. Bisa merawat pasien, juga bisa membimbing ibadahnya. Dan saya yakin dibawah NU pasti akan imbang. Ini diferensiasinya antara Akper Alkautsar dengan Akper lainnya,” tegasnya.
RSU Syubbanul Wathon adalah rumah sakit yang sudah standar internasional. Kualitas dan pelayanan dan perlengkapannya sudah lengkap. Rumah sakit ini merupakan milik PBNU, Yayasan Syubbanul Wathon dan Siloam (Lippo Group). Standar layanan yang tinggi ini telah dikerjasamakan dengan Akper Alkautsar untuk tempat praktek sekaligus penyaluran. “Kedepan mudah-mudahan PCNU Temanggung bisa bikin rumah sakit sendiri,” tandasnya. (*)
Akper Alkautsar – RSU SW dan Pemkab Temanggung Tandatangani MoU
Leave a comment
Leave a comment