BIODATA BUKU:
Judul Buku : Menyulam Benang Kusut Pendidikan dari Gawai Hingga Film Bokep
Penulis : TIM PAI V B
Penerbit : CV Pilar Nusantara
- Iklan -
ISBN: 978-623-7590-13-2
Cetakan : 1, 2019
Tebal : 21 x 14 cm, 78 Halaman
Buku ini berisi kumpulan artikel populer yang disatukan menjadi bungarampai atas arahan dosen karya tulis ilmiah Bapak Hamidulloh Ibda. Para penulis menyajikan karyanya dengan objektif dan kritis topik yang diangkat sangat dekat dengan kehidupan disekitar kita. Buku ini terdiri dari 13 artikel populer yang terbagi menjadi empat sub bab pembahasan yang pertama: dua atikel tentang pendidikan seks dan film bokep. Kedua, tiga artikel santri dan pesantren. Ketiga, terdapat empat artikel tentang literasi, teknologi dan budaya. Dan yang keempat, empat artikel tentang keluarga dan sekolah.
Apa yang ditulis mahasiswa pada buku ini jika merujuk pada Alquran dan Thomas Lickona, tentu sangat kompatibel dan harus segera diputus mata rantainya. Khususnya, di dalam pendidikan sebagai lembaga yang menentukan kualitas SDM, kompetensi, karakter, literasi, teknologi, ilmu pengetahuan. Mahasiswa dapat mengungkapkan ide dan gagasan mereka dan bisa diterima oleh media massa. Mereka mengulas berbagai problematika sekaligus memberikan solusi. (Hlm. vi)
Tugas dalam bentuk membuat artikel dan dibukukan seperti ini amat patut di contoh oleh berbagai kalangan pendidik, sebagai media konserfasi dan juga pengembangan ide dari para mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk aktif dan kreatif mengulas berbagai macam problematika di tenggah kehidupan sehari-hari kemudian dikirim ke media massa untuk ikut bersaing dengan para jurnalis lainnya. Salah satu dari karya mahasiswa ada yang terbit pada media cetak Tribun Jateng. Dan yang lainnya di muat pada media online.
Membiasakan literasi membuat para mahasiswa dan memudahkan mereka dalam mengerjakan berbagai tugas makalah bahkan dalam penyusunan skripsi, ketika seseorang sudah terbiasa menulis maka dia akan lebih berhati-hati saat menyadur, tidak sembarang meng copy paste karya orang. Kebiasaan menulis juga sangat baik untuk mengisi waktu luang dengan melakukan hal positif, berbagi informasi dan menegmbangkan kreatifitas pada diri.
Slamet Nastakin menuliskan kegelisahannya tentang gawai dan toko buku. Dimana gadget lebih di sukai dan di cari para anak-anak dari pada toko buku, dengan adanya berbagai macam vitur pada gadget anak-anak lebih memilih bergulat dengan gadget mereka dari pada menghabiskan waktu untuk membaca buku. Terkadang para orang tua juga mengalihkan perhatian anak yang rewel dengan memberikan gadget sebagai penenang, alhasil anak-anak menjadi ketergantungan terhadap gadget. Peran orang tua sangat berpengaruh untuk membentuk kepribadian dan kebiasaan anak. Slamet menyarankan untuk sesekali mengajak anak berwisata ke toko buku, ajak mereka mencari buku favorit mereka. Dengan memberikan perhatian yang lebih terhadap anak diharapkan kecanduan gadget pada anak akan berkurang, membawa anak untuk berbelanja buku juga salah satu cara untuk membiasakan literasi sejak dini terhadap anak.
Artikel yang disajikan para mahasiswa PAI semeter V STAINU Temangguung mengangkat topik yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dalam tulisannya Arina Indah Baroroh menuliskan tentang strategi melestarikan permainan tradisional. Adanya gadget membuat para anak-anak lebih suka bermain lewat ponsel sehingga permainan tradisional lambat laun ditinggalkan dan tergerus oleh zaman. Padahal permainan tradisional mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah melatih anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, melatih kecakapan, melatih anak untuk bisa mengambil keputusan, melatih anak untuk berkompetisi.
Strategi pelestarian salah satunya dengan adanya kampoeng hompimpa dimana terdapat komunitas yang amat peduli dengan melestarikan permainan daerah supaaya tidak punah di telan zaman. Komunitas mereka membantu melestarikan kearifan lokal dan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat sekitar, khususnya para anak-anak dan remaja yang lebih asik bermain dengan gadget dan alat elektronik mereka.
Komunitas ini mengunjungi beberapa sekolah dasar untuk megedukasi dan memperkenalkan beragam permainan daerah yang tak kalah mengasikan dari bermain dan berselancar di dunia maia, anak-anak diajarkan untuk membuat mainan sendiri untuk melatih kreatifitas dan mengembangkan bakat yang ada pada mereka.
Salah satu artikel yang sangat menarik perhatian adalah tulisan dari Irvan Cahyono yang berjudul “GURU, MASIHKAH DIGUGU DITIRU” yang terbit pada 10 Oktober 2020, di Tribun Jateng untuk para penulis pemula bisa masuk ke media sekelas Tribun Jateng adalah suatu prestasi bahkan suatu pencapaian yang harus di lanjutkan perjuangannya. Dengan materi yang sangat dekat dengan kita Irvan mengemas artikelnya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Pada bagian pertama Irvan mengulas tentang makna dari seorang guru, dan akronim jawa yang mengatakan bahwa “guru digugu lan ditiru” pada bagian ke dua Irvan mengulas tentang hilangnya kesenjangan murid, kewibawaan dan ketawadhuan seorang murid kepada guru mulai terkikis sedikit demi sedikit. Tingkat keseganan dan kehormatan murid pada guru mengalami penurunan yang sangat signifikan. Tindakan tidak menyenangkan, pembullian, sampai penganiyayaan terhadap guru muncul diberbagai media. (Hlm. 68)
Kegelisahan ini muncul karena Irvan adalah seorang calon guru Agama yang kelak akan mengajarkan akhlak dan budi pekerti kepada para peserta didiknya. Pada bagian yang terakhir Irvan memberikan solusi yakni harus ada perubahan supaya realitas yang menurunkan harkat dan martabat guru harus dihentikan. Pendidikan tata krama harus dijalankan, sebagai orang Jawa yang sangat menjujung tata krama adat istiadat dan juga budaya, langkah ini harus di biasakan dan dikenalkan kepada para peserta didik. Yang kedua, meninjau UU Nomor 35 tahun 2014 pasal 9 ayat 1a tentang perlindungan anak dan kekerasan. Harus ada kejelasan tentang isi kandungan dan makna dari UU tesebut.
Itulah beberapa gambaran artikel dari buku “Menyulam Benang Kusut Pendidikan Dari Gawai Hingga Film Bokep” jika anda ingin membaca versi lengkapnya ada bisa membeli buku ini sebagai salah satu referensi anda, sebagai bahan pertimbangan ketika anda ingin mulai menulis artikel dan mengirimkannya kemedia.
Kelebihan Buku : buku ini berisi kumpulan artike mahasiswa yang memotivasi dan menginspirasi para pendidik untuk melakukan hal yang sama yakni menjadikan pembelajaran menyenangkan dan bermanfaat, dengan adanya tugas menulis artikel ini, secara tidak langsung dosen mengajak mahasiwanya untuk menuangkan ide dan gagasan mereka dalam tulisan, dan memeberikan jalan untuk para mahasiswa yang menyukai dunia literasi untuk mengembangkan hobi dan bakat mereka.
Kekurangan Buku: pada kolom profil penulis seharusnya di cetak menggunakan tinta berwarna supaya gambar lebih jelas, dan seharusnya diberikan nama akun media sosial penulis supaya para pembaca bisa berinteraksi dan berdiskusi langsung dengan penulis.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina penggiat literasi di komunitas Pena Aswaja STAINU Temanggung