• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan
LP Maarif NU Jateng
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • BeritaTerkini
  • Sastra
  • Artikel
  • Hikmah
  • FikihTanya Jawab
  • Tokoh
  • Jurnal
  • Informasi
  • Download
    • Juara Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah 2020
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!
No Result
View All Result
LP Maarif NU Jateng
ADVERTISEMENT
Home Artikel

Lebaran itu Puasa!

26/05/2020
in Artikel, Esai
Reading Time: 5min read
0 0
0
Ilustrasi CNN Indonesia

Ilustrasi CNN Indonesia

0
SHARES
22
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke Whatsapp

Oleh Hamidulloh Ibda

Saat takbir menggema, Sabtu malam (23/5/2020), hati saya merintih, menangis, mendengar kalimat tayibah yang hanya dikumandangkan pada malam Idulfitri dan Iduladha. Kami sekeluarga sepakat tidak mudik. Meski aslinya, diam-diam nekat mudik malam atau dinihari juga bisa, karena jarak rumah orang tua atau mertua dapat ditempuh sekira tiga jam.

Namun, kita harus taat pada ulil amri, karena pelarangan mudik bukan memutus ikatan batin antara kita dan keluarga di desa, melainkan menjadi usaha memutus mata rantai corona. Ya, sudahlah. Sekali-kali lebaran di kota, batinku.

ย Saya memiliki prinsip, bahwa ada poso (puasa) pasti ada bodho (hari raya). Itu pasti. Maka, memilih di rumah saja menjadi alternatif paling urgen dan ikhtiar dari jutaan orang yang nekat mudik. Lebaran yang berbeda tahun ini menjadi bukti, bahwa puncak dan makna hakiki lebaran tetaplah โ€œpuasaโ€ karena ada spiritualitas ngempet (menahan). Jelas, puasa itu intinya ngempet, ngerem, menahan diri, termasuk menahan diri dari mudik.

Bacajuga:

Penelitian, Pertanian, dan Inovasi Teknologi

Penelitian, Pertanian, dan Inovasi Teknologi

13/01/2021
16

Yakin Bercita-cita Jadi Dosen?

12/01/2021
17

Digitalisasi Pendidikan dan Narasi Pembangunan

12/01/2021
11
Kaidah Selingkung

Karya Kreatif di Ranah Jurnalistik

11/01/2021
31

ย Kalau berbicara wajarnya orang merantau, mudik itu seakan menjadi โ€œibadah mahzahโ€ yang wajib, bukan fardu kifayah, melainkan fardu ain. โ€œLe, ora usah bali sek ora popo, sesuk-sesuk nek wes ora ono corona,โ€ ungkapan ibuku lewat video call itu membuat saya brebes mili. Karena biasanya, seminggu sebelum Idulfitri biasa di rumah orang tua, atau mertua. Tapi, saya tetap tidak kehilangan momen lebaran tahun ini, meski bergeser ke media digital.

Ukhuwah dan Lebaran Digital

Hadirnya teknologi modern memudahkan silaturahmi kita. Jelas, Islam menganjurkan semua pemeluknya untuk โ€œmenyambungโ€ bukan โ€œmemutusโ€ silaturahmi. Entah dari makna ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariah, maupun ukhuwah wathaniyah, silaturahmi penting, bahkan dengan orang yang membenci kita sekalipun. Tradisi ini menjadi kultur yang dari tahun ke tahun selalu dihiasi dengan berbagai dinamika. Sebab, ulama-ulama kita sejak dulu memang menyeru agar umat Islam jangan sampai memutus tali persaudaraan.

Dalam buku KH. Hasyim Asyโ€™ari, Abdul Hadi (2018: 50-51) berusaha keras mengungkap tradisi silaturahmi dan kedekatan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari dengan masyarakat. Dulu, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari menjadi pelopor agama sekaligus penumpas kemaksiatan dengan pendekatan kultural. Tradisi silaturahmi menjadi kebiasaan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut untuk dekat dengan masyarakat. Beliau ketika menjadi pengasuh pesantren, selalu menjadi ikatan batin dengan orang-orang di luar pesantren dengan silaturahmi.

Menurut Mbah Hasyim, silaturahmi tidak sekadar menjaga ukhuwah, namun juga menjadi โ€œmisi dakwahโ€. Mbah Hasyim kala itu rajin silaturahmi karena dengan melihat kondisi, keadaan, dan dinamika masyarakat sekitar, beliau dapat mendekatkan Islam yang ramah kepada masyarakat. Utamanya, kala itu untuk memberantas perjudian, minum-minuman keras dan pelacuran. Maka wajar, kedekatan Mbah Hasyim dengan para begundal, pemabuk, penjudi, dan kelompok abangan lain itu membuahkan hasil masyarakat yang beliau datangi terhindar dari kemaksiatan.

Dus, bagaimana di era digital saat ini, apakah kita bisa meneruskan perjuangan Mbah Hasyim? Jelas bisa. Hal itu sudah kami lakukan dari awal menjadi pengurus LP Maโ€™arif PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023. Penguatan dari aspek pembelajaran, dakwah melalui website, media sosial termasuk Youtube juga sudah berjalan.

Tapi, batasan-batasan dakwah digital menjadi kendala dan masalah sendiri, salah satunya seperti silaturahmi maupun kegiatan ngaji online. Tapi, contoh silaturahmi yang dilakukan Mbah Hasyim di atas memotivasi kita untuk terus berdakwah lewat silaturahmi meski harus berkonversi ke media digital. Ini namanya menjaga tradisi lama yang baik, dan mengomparasikan tradisi baru yang lebih baik.

 

Pada hari Lebaran pertama, saya iseng mencari lagu di Youtube. Ya, lantaran masih stay di rumah dan tidak mudik, hanya bisa momong anak sambil takbiran kultural di rumah. Ada salah satu lagu yang menarik karya Ketua PWNU Jawa Tengah periode 1985-1995 KH. Bukhori Masruri, yaitu berjudul โ€œRacun Transparanโ€. Lagu ini tercipta pada 2018 pada album Nasida Ria Reborn, Vol. 35 sebelum beliau wafat pada 17 Mei 2018 lalu.

Kiai yang akrab disapa Abu Ali Haedar ini menulis lirik Racun Transparan yaitu:

Dunia transparan tembus pandang//semua terbuka tiada rahasia//jauh dekat kelihatan//baik buruk kelihatan.

Berita tersebar luas//Ke seluruh jagatย  raya//Dengan pengaruh budaya//Yang baik dan yang tercela//Awas racun transparan//Yang merusak budaya//Awas racun transparan//Perusak moral agama//Lindungi anak cucu//Dari racun transparan.

Sebenarnya, Kiai Bukhori ini memandang sisi negatif dari efek dunia digital yang super cepat tanpa diimbangi dengan literasi dan karakter, akhlak, atau etika. Orang dengan โ€œtelanjangโ€ membagikan gambar, foto, video, tulisan atau apa saja ke media digital, entah itu media online, media sosial, atau layanan pesan. Kalau baik sih tak masalah dan menjadi โ€œmaduโ€, kalau buruk itu yang menjadi โ€œracunโ€.

Maka intinya, mau lebaran manual atau digital, semuanya harus pintar ngerem. Karena tanpa โ€œpuasaโ€, apa saja yang kita bagikan di dunia digital ibarat pisau, yang bisa menusuk kita, atau dapat bermanfaat jika digunakan sebagaimana mestinya. Lebaran kali ini menjadi momentum kita untuk berkonversi ke dunia digital dengan mewartakan dakwah, pesan, ide, gagasan, maupun informasi yang mendidik, mencerahkan, bukan menebar teror, pornografi, apalagi sampai hoaks dan fitnah.

Lebaran itu Puasa!

Mudik, pulang kampung, bali desa, atau apa saja namanya, menjadi ritus dan fenomena religius humanisme tiap menjelang lebaran Idulfitri. Rindu akan pulang kampung melebihi rindu kepada sang kekasih. Lebih dari sekadar rindu melihat senyum sang kekasih.

Ihwal mudik, bukan sekadar soal keagamaan, kebudayaan, kemanusiaan, tapi juga soal cinta tanah air. Kita dapat membayangkan, orang yang tak punya sedikitpun rasa rindu kampung halaman, bagaikan kacang lali lanjaran. Tercerabut dari akar, sehingga ia seperti burung yang kehilangan sayapnya.

Apa yang dicontohkan Mbah Hasyim dan Mbah Bukhori di atas dapat diambil hikmahnya. Pertama, kita dapat berlebaran tanpa harus melawan ketentuan dan pecegahan virus corona. Maka narasi seperti tanpa sowan tetap seduluran, tanpa kunjung tetap nyambung, tanpa salaman tetap ngapuranan. Ini merupakan bentuk โ€œpuasaโ€ dalam lebaran. Sebab, yang biasanya kita sowan, kunjung, dan salaman, semua terkendala, tapi substansi lebaran kan masih dapat. Kita tetap seduluran, nyambung, dan ngapuranan.

Kedua, misi dakwah melalui media digital tidak hanya saat lebaran, namun saat Ramadan bahkan di luar dua momen ini sangat dibutuhkan. Hadirnya media yang diinisiasi LP Maโ€™arif PWNU Jateng menjadi sarana yang tepat bahkan dakwah itu berjalan melalui media apa saja. Termasuk, narasi dalam sebuah meme itu juga bagian dakwah. Bentuknya sederhana, milenial, namun mampu menyederhanakan sesuatu yang rumit, repetiti, dan ruwet menjadi mudah dicerna tanpa mengaburkan substansi.

Ketiga, ketika sudah melakukan dakwah via digital, harusnya ada batas-batas yang sudah dipesankan Mbah Bukhori. Artinya, open itu tidak semuanya, terbuka itu tak harus telanjang, agar apa yang kita suguhkan tidak menjadi racun, tapi harusnya menjadi madu.

Terakhir, mau lebaran, dakwah, atau ibadah mahzah dan mualamah lainnya, pada intinya harus menemukan batasan, pagar, menahan, karena inti dari orang hidup itu ya โ€œngegasโ€ dan โ€œngeremโ€.

Saatnya ngegas kita harus ngegas. Saatnya ngerem, ya kita harus ngerem. Jangan saatnya ngerem malah ngegas, nanti bisa nabrak. Sebaliknya, jangan saatnya ngegas, malah kita ngerem, jelas jalan ditempat bahkan mogok, mangkrak bin macet.

Dus, adalah ibadah seindah puasa, dan adakah makna lain lebaran tahun ini selain ngempet yang menjadi substansi puasa? Maka saya memaknai, lebaran itu puasa, puasa itu lebaran, meski puncaknya adalah innalillahi wainna ilahi rajiโ€™un.

Kita berpuasa, untuk lebaran yang hakiki-abadi, yaitu kembali pada Allah. Akankah kita puasa saja, atau puasa terus tanpa lebaran?

-Penulis adalah Koordinator Gerakan Literasi Maโ€™arif (GLM).

Tags: Esai Hamidulloh IbdaHamidulloh IbdaLebaran itu Puasa!NU Jateng
ShareSendTweet

Related Posts

Penelitian, Pertanian, dan Inovasi Teknologi
Artikel

Penelitian, Pertanian, dan Inovasi Teknologi

13/01/2021
16
Artikel

Yakin Bercita-cita Jadi Dosen?

12/01/2021
17
Artikel

Digitalisasi Pendidikan dan Narasi Pembangunan

12/01/2021
11

IKUTI KAMI

  • 1.9k Fans
  • 1.1k Followers
  • 1.7k Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

Hasil Survei: Hanya 11 Persen Masyarakat Jateng Setuju PJJ Dipermanenkan

26/07/2020
Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

Pendapat Bapak Kedokteran Dunia yang Belum Dipahami

28/10/2019
Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

24/07/2020
Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

Bolehkah Qurban Dulu, Bayar Belakangan?

14/07/2020
Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

Menjadi Penulis itu Butuh Proses Panjang

6
Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

Lomba Video Profil LP Maโ€™arif PWNU Jateng Diundur Sampai Desember 2020

4
Pengurus LP Maโ€™arif PWNU Jateng Evaluasi Program

Respon Wacana Mendikbud, LP Ma’arif Jateng Lakukan Survei

4

Hadapi Revolusi Industri 4.0, LP Ma’arif NU Jateng Kuatkan SIMNU

3
Sajak-Sajak Isbedy Stiawan ZS

Sajak-Sajak Isbedy Stiawan ZS

17/01/2021
STAINU Temanggung Pilih Ketua Baru

STAINU Temanggung Pilih Ketua Baru

16/01/2021
Kuatkan Usaha, STAINU Buka Kios FK3I Kampus Hijau

Kuatkan Usaha, STAINU Buka Kios FK3I Kampus Hijau

16/01/2021
Penguburan Sunyi

Penguburan Sunyi

16/01/2021

Tulisan Terbaru

Sajak-Sajak Isbedy Stiawan ZS

Sajak-Sajak Isbedy Stiawan ZS

17/01/2021
7
STAINU Temanggung Pilih Ketua Baru

STAINU Temanggung Pilih Ketua Baru

16/01/2021
9
Kuatkan Usaha, STAINU Buka Kios FK3I Kampus Hijau

Kuatkan Usaha, STAINU Buka Kios FK3I Kampus Hijau

16/01/2021
6
Penguburan Sunyi

Penguburan Sunyi

16/01/2021
14
LP Maarif NU Jateng

Maarifnujateng.or.id merupakan media siber resmi milik Lembaga Pendidikan Maโ€™arif NU Jawa Tengah. Platform ini merupakan media penerbitan multisegmen yang memfasilitasi dan memotivasi pendidik, peserta didik LP Maโ€™arif NU serta masyarakat umum untuk memahami, menjiwai dan mencintai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah serta mengembangkan kemampuan literasi.

Instagram

  • Yuk, kirim tulisanmu di web maarifnujateng.or.id ๐Ÿ˜Š

#maarifnujateng #maarifnu #maarif #menulis #menulispuisi #menuliscerpen #menuliskata #menulisesai #infomenulis #menuliskreatif #indonesiamenulis #senimenulis #menulisgratis #menulis_yuk #senimenulis #ayomenulis #menulisonline #komunitasmenulis
  • Selamat dan Sukses... ๐Ÿ˜Š

#maarifnujateng 
#maarifnu 
#lombavideo 
#lombavideokreatif
#lombavideoprofil 
#lombavideosekolah 
#lombavideomadrasah
  • Selamat dan Sukses... ๐Ÿ˜Š

#sekolahunggulan #sekolahunggul  #madrasahunggul 
#madrasahunggulan 
#madrasahunggulberkualitas 
#maarifnujateng 
#maarifnu
  • Berikut ini adalah daftar pemenang Lomba Video Profil Sekolah/Madrasah LP Ma
  • Selamat Hari Guru Nasional (HGN) Kementerian Agama 2020
  • Selamat Hari Guru Nasional 2020
  • Selamat dan Sukses
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2020

#kompetisisainsmadrasah2020 #kompetisisainsmadrasah #lpmjateng #lpmaarifnu #maarifnujateng #maarifnu

Alamat Redaksi

Jalan dr. Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50124

Email:
asnapustaka@gmail.com
HP: 0821-3761-3404

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Cara Kirim Tulisan

ยฉ 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Esai
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Pustaka
  • Hikmah
  • Tokoh
  • Fikih
  • Informasi
    • Lomba
    • Pengumuman
    • Info Beasiswa
  • Download
    • Majalah MOPDIK 2020
    • Banner Selamat Tahun Ajaran Baru
  • Cara Kirim Tulisan!

ยฉ 2020 Maarifnujateng.or.id - Hak cipta terpelihara Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Tengah.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version