Oleh Wahyu Egi Widayat
Biodata Buku:
Judul : Rahasia Penciptaan Alam Semesta & Makhluk Hidup
Terjemah dari : Al Hikmah Fi Makhluqatillah
- Iklan -
Karya : Imam Al-Ghazali
Penejemah : Kaserun AS. Rahman
Penerbit : Turos
ISBN : 978-602-1583-35-7
Cetakan : Pertama, 2019
Tebal : 208 halaman, 14 x 21 cm
Tidak ada makhluk di dunia ini yang tidak ada manfaatnya. Semuanya telah diberi kemanfaatan oleh Sang Pencipta. Semua ciptaannya memiliki hikmah yang luar biasa. Akan tetapi, daya nalar otak manusia tak mampu menjangkau hikmah dari setiap ciptaannya.
Kitab karangan Imam Al Ghazali tersebut telah membuka cakrawala para pembacanya. Sebab, setitik hikmah atas ciptaan Allah SWT dapat ditangkap otak yang serba terbatas. Dari makhluk yang kecil sampai yang besar, dari yang kasat mata sampai yang tak kasat mata. Tentu semuanya memiliki hikmah tersendiri.
“Ketahuilah, wahai saudaraku yang dirahmati Allah, jika engkau merenungkan alam ini dengan pikiranmu, kau akan mendapati alam semesta ini laksana rumah yang kokoh”. Dengan pikiran jernih tentunya sebagai manusia biasa tidak akan sanggup secar penuh hikmah dari semua itu. Ditambah firman Allah, yang artinya: “Apakah mereka tidak melihat langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit tidak mempunya retak-retak sedikit pun?”. (QS. Qaf: 6).
Langit yang tanpa penyangga dapat berdiri dengan kokoh. Langit seakan seperti atap, namun saat didekati tak pernah dapat tersentuh.
Munculnya matahari, bulan, bintang dan lain-lain. Tanpa matahari, bagaimana manusia dapat mengeringkan baju. Tiadanya bulan tentu akan merasakan gelap disetiap malam. Bintang bukan sebagai hiasan malam semata. Namun, bintang sebagai cahaya pengganti tatkala bulang meredup dan tidak menampakkan bentuknya.
Keseimbangan antara matahari dan bulan menjadikan manusia memiliki pembagian waktu. Tatkala matahari muncul, manusia melakukan aktifitas bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebaliknya, saat bulan muncul, manusia beristirahat untuk sejenak melemaskan dan menghilang pegal-pegal atas pekerjaan di siang hari.
Suhu yang terik bermanfaat untuk mengeringkan pakaian dan segala sesuatu yang perlu dikeringkan dan malam dengan suhu yang dingin untuk membuat rasa nyaman dikala manusia beristirahat.
Air, api, udara tiga elemen yang tidak bisa dilepaskan oleh makhluk Allah SWT. elemen tersebut diciptakan sebab, seluruh makhluk hidup membutuhkannya. Udara bukan hanya digunakan untuk bernafas, namun bermanfaat untuk menggerakkan perahu layar.
Api digunakan untuk memasak bahan pokok yang akan dikonsumsi manusia. Sebab, manusia tidak kan mampu memakan bahan pokok yang mentah. Api yang dibutuhkan oleh seluruh manusia dikehisupan sehari-harinya.
Air menjadi kunci tubuh manusia yang sebagian besar terdiri dari air. Selain sebagai konsumsi tubuh, hikmah air untuk mandi, mencuci pakain yang kotor, berwudlu dan lain sebagainya. Bagi tumbuhan, air digunakan sebagai media yang dimasak dan agar tumbuhan tetap dapat tumbuh memenuhi kebutuhan manusia. Dapat dibayangkan jika air tidak tersedia di bumi ini, bagaimana manusia akan bertahan hidup.
Udara menjadi hal yang paling vital. Sebab, kunci kehidupan manusia adalah di udara. Tanpa udara bebarapa menit, tentu manusia tidak mampu bernafas. Melalui udara ini kekuasaan Allah Yang Maha Akbar telah dinampakkan dengan tak pernah habisnya udara dihirup oleh manusia seantero jagat. Bukan hanya manusia, seluruh makhluk Allah ikut andil memanfaat adanya udara.
Firman Allah dalam Surah Al-Mukminun ayat 12 memiliki arti: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah”. Sebab pengetahuan-Nyalah manusia diciptakan dengan tanah. Tiada manfaat dan tiada hikmah, tentu semuanya memiliki hikmah yang luar biasa. Manusia tidak akan mampu menandingi Sang Pencipta.
Mulai ujung ramput samapai pada ujung kaki, sekilas nampak biasa. Apabila salah satu organ tubuh tidak berfungsi normal, kesusahan akan melandanya. Sebab, manusia diciptakan dengan bentuk serupa adalah bentuk yang sempurna bahkan sangat sempurna dengan segala peran dan fungsi anggota tubuh.
Manusia yang tiada ramput, saat bertempat di area terbuka bagaiman rasa terkena sengatan matahari langsung. Jika bulu mata itu tumbuh panjang seperti rambut di kepala, apakah manusia masih bisa melihat dengan leluasa? Tentu tidak. Inilah hikmah bulu mata yang tidak pernah tumbuh panjang.
Hidung dengan bulunya yang berfungsi untuk menyaring kotoran di udara. Setiap hari manusia menghirup udara kotor. Setiap detik kotoran akan masuk ke dalam paru-paru. Bukan udara yang mengisi paru-paru, akan tetapi kotoran memenuhinya. Memang bulu hidung tidak pernah nampak di mata manusia, Allah telah memberikan peran begitu besar kepada manusia.
Mulut berkolaborasi dengan gigi yang setiap gigi memiliki fungsi sendiri. Tangan memiliki lima jari, empat jari hanya bergerak ke depan dan belakang sedangkan jempol bisa bergerak bebas. Bisa dibayangkan, apabila semua jari hanya bisa bergerak ke depan dan belakang semua. Apakah masih bisa memegang benda dengan kuat? Tentu hal tersebut hikmah jempol atau ibu jari dapat bergerak bebas.
Organ-organ lainnya memiliki manfaat dan fungsi masing-masing. Tidak akan pernah selesai membahas hikmah dari semuanya. Sebab, akal manusia seperti analogi jarum dimasukkan ke dalam samudera kemudian diangkat. Tetesan pertama dari jarum adalah ilmu yang dibagikan kepada seluruh manusia. Sedangkan ilmu Allah bak samudera yang tidak akan pernah bisa manusia mengarunginya.
Tentunya manusia harus selalu bersyukur atas kesempurnaan Allah dalam menciptakan makhluknya dengan peran masing-masing. Satu organ yang tidak berfungsi normal akan menhambat aktivitas sehari-hari.
Tumbuhan dan hewan dengan berbagai macam jenis. Ada yang dapat dikonsumsi tubuh dan ada yang tidak. Bukan berarti yang tidak dapat dikonsumsi tidak bermanfaat. Pohon dapat digunakan sebagai bahan bangunan, rumpun dikonsumsi oleh hewan ternak. Hewan ternak dapat dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. Selain bahan makanan dapat dijual untuk mengasilkan uang. Uang digunakan untuk membeli kebutuhan primer.
Semua hal tersebut menjadi rantai kehidupan. Satu rantai hilang, tatanan dunia akan carut marut. Keseimbangan akan hilang, hanya penderitaan yang muncul. Sangat sempurna alam semesta ini diciptakan dengan segala isinya yang memiliki manfaat.
Oleh karenanya, marilah dengan segala kondisi dan situasi apa pun untuk selalu bersyukur. Tiada sesuatu hal yang tidak ada manfaatnya, semuanya telah memiliki peran masing-masing dan Allah telah menciptakan semuanya. Renungilah atas apa yang didapatkan dan kelak menjadikan diri semakin dengan Sang Pencipta.
-Penulis Presiden Mahasiswa STAINU Temanggung.